#club100 | Indonesia Darurat Penyakit Mulut dan Kuku (Food and Mouth Disesase)
Science and Technology
Di Kabupaten Aceh Utara dan beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Aceh, kasus LSD (Lumpy Skin Disease) semakin banyak terjadi dan dilaporkan oleh stakeholder kesehatan hewan masing-masing.
Untuk itu para petugas kesehatan hewan yang ada di daerah wabah LSD (Lumpy Skin Disease) sedang giat-giatnya melakukan kegiatan vaksinasi terhadap ternak masyarakat di beberapa kecamatan yang terindikasi positif LSD (Lumpy Skin Disease).
Pengobatan kasus LSD |
---|
Untuk Kabupaten Aceh Utara, sampai saat ini 75% persediaan vaksin LSD sudah di gunakan oleh para petugas kesehatan hewan untuk memvaksin ternak masyarakat. Jadi dari 1.000 dosis yang didistribusikan oleh Kementerian Pertanian melalui Balai Veteriner Medan bulan Maret lalu, praktis hanya menyisakan sedikit lagi vaksin (220 dosis) sedangkan jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Aceh Utara cukup besar mencapai 117.800 ekor.
Stok vaksin LSD yang menipis di Kabupaten Aceh Utara |
---|
Kondisi ini sangat memprihatinkan dimana persediaan vaksin sangat terbatas sedangkan populasi ternak yang harus divaksin cukup besar dan apabila tidak disikapi dengan serius bisa mengancam sektor peternakan yang merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat.
Belum tuntas kasus LSD (Lumpy Skin Disease), saat ini telah di laporkan kasus Positif Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang terjadi di Beberapa daerah di Indonesia.
Kejadian pertama terjadi pada tanggal 28 April lalu di Kabupaten Gresik Jawa Timur yang menyerang 402 ekor sapi potong yang tersebar d 5 kecamatan dan 22 Desa. Padahal Indonesia sudah di akui sebagai daerah bebas Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada tahun 1990.
Saat ini dilaporkan telah terjadi Outbreak (wabah) Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di Provinsi Jawa Timur yang telah menyerang 1.247 ekor ternak sapi masyarakat di 4 Kabupaten (Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto).
Kejadian ini membuat geger khususnya pemerintah dan stakeholder Kesehatan hewan (Kementerian Pertanian). Pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara (tanggal 9 Mei 2022) sebelum Presiden Jokowi berangkat ke Amerika telah disampaikan tentang kehati-hatian terhadap wabah Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) dan memerintahkan kepada Menteri Pertanian untuk melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease).
Sebelumnya pada pertemuan daring yang di laksanakan oleh Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) dan Menteri Sekretaris Negara di Jakarta, tanggal 8 Mei 2022 telah dibicarakan beberapa hal sebagai berikut :
- Penanganan jangka pendek karena Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) masih baru dan baru mengenai 2 provinsi maka diperlukan kombinasi stamping out dan vaksinasi. Stamping out dilakukan pada daerah – daerah dengan populasi kecil, sedangkan untuk daerah dengan populasi besar dilakukan vaksinasi.
- Sambil menunggu ketersediaan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang homolog dengan virus lapang dilakukan tindakan pencegahan penyebaran dengan sanitasi dan disinfeksi,
- Pembentukan satgas khusus pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) bersifat satu komando
- Penghentian lalulintas ternak dan penutupan daerah wabah
- Penyediaan anggaran untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang akan digunakan untuk pembelian vaksin, ganti rugi ternak yg terkena stamping out dan pengadaan obat-obatan
- Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk mencegah kepanikan masyarakat
- Indonesia belum memiliki struktur kelembagaan Kesehatan hewan yang memadai untuk menangani Kesehatan hewan secara holistik, kelembagaan yang ada masih bersifat parsial dan terbagi – bagi dalam beberapa departemen yang berbeda
- Mensesneg akan membantu memfasilitasi dan mendorong penanganan wabah penyakit hewan dan pembentukan kelembagaan Kesehatan hewan. PB PDHI mengusulkan untuk memisahkan Kesehatan hewan dari dirjen PKH dan berdiri sendiri sebagai Dirjen Kesehatan Hewan yang membawahi Kesehatan hewan, Kesehatan masyarakat veteriner dan karantina hewan
- Mensesneg akan menyampaikan hasil pertemuan dalam sidang paripurna kabinet yang akan dilaksanakan pada senin, 9 Mei 2022
Selanjutnya kejadian positif Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) juga di laporkan terjadi Kabupaten Aceh Tamiang. Dugaan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) juga di laporkan terjadi di Kota Langsa (Kecamatn Lagsa Lama) dan tidak tertutup kemungkinan akan terjadi di Kabupaten lain seperti Kabupaten Aceh Utara yang berdekatan dengan kabupaten tersebut.
Dugaan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di Kota Langsa |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) ini harus menjadi prioritas dalam pencegahan dan penanggulangannya karena meskipun tidak menular ke manusia namun akan menyebabkan kerugaian yang sangat besar bagi peternak yang akan ikut berdampak terhadap perekonomian masyarakat khsusnya peternak.
Demikian sharing saya kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca postingan saya.
Semoga bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin untuk meminimalkan kerugian masyarakat serta dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat.
Aamiiin...semoga lagee nyan bg...sayang masyarakat sudah jatuh ketimpa tangga lom selama covid ...
Thank you ..🙏
Hadeuhh pak foto2 nya menyeramkan bagi saya 😥😰😱😱😱
Itu baru pemanasan Bu ..😁
😱😱😱😪🤧.. mungkin karena dasarnya saya kurang suka sama hewan. Lebih suka merawat tanaman😁
Ya Bu ...kalau kami udah resiko profesi dan juga udah jadi "nafas" kami....😁
Mantap 💪💪👍👍
🙏😁🙏
Saya salut kepada mentri hewan,karena dia mampu menentukan diagnosa penyakit tanpa harus melakukan anamnese.sepertinya itu kawan saya si firman,kalo boleh tau abang tinggal dimana?
Ya itu Firmansyah, salah satu paramedik veteriner (mantri hewan) di Wilayah kerja Puskeswan langkahan dan Baktya. Mereka jg sebagai inseminator. Biarpun msh berstatus tenaga bakti namun loyalitas dan kinerjanya sgt bagus dan merupakan salah satu staf andalan saya saat masih menjabat kepala bidang keswan dan kesmavet. Lon tinggai di matangkuli jinoe. .