#club100 | Amankah mengkonsumsi Produk Hewan dari Ternak Penderita Penyakit Mulut dan Kuku (Food and Mouth Disease) ?
Science and Technology
Gejala Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi |
---|
Saat ini jumlah kasus Positif Penyakit Mulut dan Kuku dan juga dugaan Penyakit Mulut dan Kuku cenderung meningkat dan tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Peternakan Aceh per tanggal 18 Mei 2022, jumlah kasus Penyakit Mulut dan Kuku yang dilaporkan di Provinsi Aceh sebanyak 6.629 kasus dengan rincian 24 ekor ternak yang terserang mati, 4 ekor dipotong paksa dan 1.509 ekor sembuh.
Data Sebaran Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Aceh |
---|
Kasus Penyakit Mulut dan Kuku ini terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir yang memicu keresahan, baik bagi peternak maupun masyarakat yang merupakan konsumen.
Kabupaten/kota di Aceh terpaksa melakukan penutupan aktivitas pasar Hewan untuk mengurangi tingkat penularan karena di pasar hewan terjadi lalulintas serta mobilitas ternak yang cukup tinggi.
Penutupan Aktivitas Pasar hewan untuk mengurangi penularan penyakit PMK |
---|
Hal ini menimbulkan keresahan bagi para peternak dan pedagang khususnya terkait dengan harga sapi yang akan menurun dan menimbulkan kerugian.
Dalam beberapa waktu mendatang masyarakat Aceh akan menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha dimana saat menyambut hari raya tersebut ada tradisi meugang (punggahan) dan juga ibadah qurban.
Tradisi Punggahan di Aceh |
---|
Pada saat-saat tersebut biasanya terjadi peningkatan transaksi ternak untuk kebutuhan meugang dan juga qurban dan disinilah para peternak biasanya mendapatkan keuntungan dari usaha peternakan yang mereka lakukan.
Dari sisi konsumen juga terjadi keresahan terkait keamanan mengkonsumsi bahan pangan asal hewan yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku.
Secara Umum bahan asal hewan terdiri dari daging susu dan telur yang merupakan sumber protein hewani dan untuk menjalankan fungsi anatomis dan fisiologisnya tubuh manusia membutuhkan asupan protein ini.
Terkait Penyakit Mulut dan Kuku yang merupakan penyakit Non Zoonosis yang artinya tidak bisa menular ke manusia sebenarnya kita tidak perlu khawatir berlebihan selama mengikuti beberapa persyaratan.
Berikut ini saya sampaikan beberapa tips agar bisa mengkonsumsi bahan asal hewan dengan aman.
Tips Penanganan Daging segar dan jeroan dari pasar tradisional:
• Daging Tidak boleh dicuci sebelum diolah; Kesalahan sebagian besar ibu-ibu dalam penanganan daging segar adalah mencuci daging sedangkan daging tidak segera diolah dan disimpan dalam kulkas/freezer.
• Dinginkan lalu bekukan ; Jika daging tidak langsung dimasak atau akan disimpan di freezer maka daging bersama kemasan disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam.
• Pastikan memilih jeroan yang sudah direbus atau jika jeroan masih mentah, rebus dahulu dalam air mendidih selama 30 menit sebelum disimpan di kulkas atau diolah.
• Bekas kemasan daging tidak langsung di buang; rendam dahulu dengan deterjen/pemutih pakaian/cuka dapur untuk mencegah pencemaran ke lingkungan.
Bagi pedagang daging khsusunya dipasar tradisional ada beberapa tips yang bisa lakukan untuk mencegah penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku di lingkungan kita sebagai berikut :
• Hanya menjual daging dari rumah potong hewan yang ditunjuk dan diawasi oleh Pemerintah karena disana telah dilakukan pengawasan dan pemeriksaan baik ante-mortem maupun post mortem sehingga daging yang dihasilkan memenuhi kaidah Aman Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
• Hanya menjual daging yang disertai dengan Surat Keterangan Kesehatan Daging Surat Keterangan Kesehatan Produk Hewan serta stempel pada daging yang dinyatakan “baik”.
• Cuci peralatan penanganan daging dengan deterjen.
Dalam industri pengolahan produk hewan dapat dilakukan beberapa tips sebagai berikut :
Daging
- Pada usaha pengalengan daging sebaiknya dilakukan pemanasan hingga suhu internal minimal 700C selama 30 menit.
- Melakukan pengeringan setelah proses penggaraman.
Susu
- Panaskan susu hingga suhu 1320C selama paling sedikit 1 detik (Ultra High Temperature =UHT).
- Jika pH susu <7.0, panaskan minimal 720C Selma 15 detik (High Temperature Short Time = HTST)
- Jika pH susu >7.0, proses HTST dilakukan dua kali.
Untuk hewan penderita Penyakit Mulut dan Kuku sebaiknya di buang jeroannya dan juga bagian-bagian mulut, lidah yang mengalami lesi serta tulang dan bagian kakinya.
Jadi sebenarnya ketakutan dari berbagai pihak baik pedagang maupun konsumen tidaklah tepat selama langkah-langkah penanganan produk hewan disetiap tahapan produksi dilakukan sesuai dengan standar kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.
Aman mengkonsumsi daging hewan!! |
---|
Sebagai kesimpulan bahwa Mengkonsumsi produk asal hewan (daging dan susu) dari hewan penderita Penyakit Mulut dan Kuku adalah AMAN asalkan melalui proses-proses yang benar.
Demikian sharing saya kali ini, semoga bermanfaat dan terima kasih sudah membaca postingan saya.
Padum ongkos suntik saboh leumo
Saboeh kameng....🤭
Kameng unena nyan
Kameng gasie...😅
Kapalo.. sang ka murah leumo
Terimakasih sudah memberikan informasi yang penting bagi masyarakat tentang PMK.... sehingga masyarakat tidak perlu resah dengan PMK
Sama2 Abi....yg penting bek panik...Ting...Ting...😜
Informasi yg sangat bermanfaat. Apalagi menjelang hari qurban begini, masyarakat harus tau kebenaran informasi, jgn sampai berita hoax lebih viral drpd faktanya.
Sama2 buk. Masyarakat harus mendapatkan info yg valid. Jangan sesat di jalan yg terang....😁
Gak berani liat gambar nya 🤭🤭😅
Lihat gambar ini aja Bu ...😁
Hehe..nah itu boleh..😊
😁
Hello good morning, how are you?
Would you like to join our team to apply as a steem curator?
My Discord: abiga554#4404
Thank you for your offer. I'm still committed to my previous team. Success for you...