Banjir di musim kemarau

Setelah lebih banyak beristirahat kemarin, badanku terasa lebih fit di hari ini. Memang sepulang dari berlibur, aku merasakan sedikit lelah sehingga kemarin aku hanya ke kantor sebentar, lalu pulang ke rumah untuk istirahat.

Ajaibnya kemarin malah aku tidur siang selama hampir dua jam sampai aku dibangunkan oleh suara ibuku yang memanggil ku karena aku sudah berjanji untuk membawa beliau berobat ke dokter.

Padahal sudah lama aku tidak bisa dan tidak tidur siang, namun karena badan lelah pasca liburan, aku tertidur setelah sholat Zuhur hampir dua jam dan terbangun oleh suara ibu yang memanggilku.

Dan pagi ini aku tidak berolahraga pagi karena istri masih belum fit lagi. Setelah aktivitas rutin di rumah, aku segera bersiap-siap berangkat ke kantor untuk melaksanakan tugas.

Meskipun tidak terjadi hujan di kampungku, ternyata air sungai mulai meluap sampai ke parit-parit jalan di daerah kami. Dan saat aku keluar dari rumah, sudah terlihat parit yang penuh dengan air berwarna keruh.

Begitu pula saat aku melewati jembatan di kampungku, terlihat air sungai yang meluap dan berwarna keruh yang bisa saja semakin siang akan semakin meninggi.

Kemungkinan besar telah terjadi hujan yang deras di hulu sehingga pagi ini air sungai meluap dan bisa menyebabkan banjir di sepanjang aliran sungai Krueng Keureutoe sampai ke hilirnya.

Saat aku melakukan fingerprint di kantor camat, aku mendapatkan informasi dari beberapa sekdes bahwa air sungai telah meluap di beberapa desa dan berpeluang akan semakin naik bila Sungai Krueng Pirak ikut meluap.

Hal ini sudah terjadi berulang kali di daerah kami yang menjadi langganan banjir sepanjang tahun. Ketika hujan deras maka kampung-kampung yang ada di daerah hilir akan mengalami banjir.

Harapan kami, bila waduk Krueng Keureutoe selesai dibangun maka akan bisa mencegah terjadinya banjir parah di kampung kami ketika musim penghujan tiba.

Menurut kabar yang beredar, waduk ini akan diresmikan oleh presiden Jokowi pada bulan September mendatang atau sebelum masa bakti presiden berakhir di bulan Oktober 2024.

Benar saja seperti dugaanku bahwa air sungai semakin meluap di siang hari karena air sungai Krueng Pirak yang meluap sehingga kampung kami mengalami banjir walaupun hanya sebagian saja.

Saat aku pulang ke rumah di siang harinya, air sudah menggenangi kebun di seberang jalan rumah kami dan juga di halaman belakang rumah ibuku.

Walaupun hanya sedikit, banjir disaat sedang kemarau merupakan sebuah hal tidak lazim. Tetapi begitulah anomali seperti yang disampaikan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu yang lalu.

Di sore hari saat aku mau ke kantor camat Matangkuli untuk melakukan fingerprint, aku terpaksa berbalik arah karena jalan kampung yang hendak ku lalui tergenang oleh air banjir.

Dan didepannya lagi disekitar jembatan pasti ketinggian air lebih tinggi dan tidak bisa dilalui oleh sepeda motor. Sehingga tidak ada jalan lain selain memutar dan melewati jalan yang masih bebas banjir agar bisa tiba di kantor camat.

Pun ketika kembali dari kantor camat aku harus melewati jembatan Parang Sikureung yang masih bebas banjir, meskipun air sungai terlihat cukup tinggi dan berwarna keruh.

Aktivitasku di sore seperti biasa mengurus peliharaan dan tanaman kami termasuk tanaman labu tanah yang ku tanam di dalam wadah pot.

Aku memasukkan sampah-sampah organik dari sisa-sisa dapur kedalam botol sebagai bipori agar tanaman labu bisa mendapatkan air sekaligus nutrisi dari sisa-sisa bahan dapur seperti buah dan sayur-sayuran.

Sekian postingan ku kali ini tentang aktivitas ku dinihari ini dan kejadian banjir ringan yang terjadi di kampungku. Stay healthy and fun. Ciao..!

Regards

@alee75

ABOUT ME