Semoga kamu selalu salam limpahan rahmat dan karunia-Nya dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah.

Berikut saya bagikan kisah nyata seorang anak yang mencintai gurunya hingga ia menjadi seperti gurunya.

Terlambat

Berawal dari terlambat mendaftar di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Syamtalira Bayu (sekarang disebut SMA). Seorang calon siswa sebut saja namanya Fulan. Ia dengan tergopoh-gopoh menuju kelas barunya tanpa diantar oleh guru atau petugas dari sekolah. Sampai di kelas ternyata kawan-kawan di kelas tidak terlalu asing baginya, karena ia bersekolah di dekat tempat tinggalnya di Gampong Langa Syamtalira Bayu.

Saat di kelas ia langsung diminta oleh guru yang mengajar untuk memperkenalkan diri. Tidak terlalu sulit banginya untuk hal seperti ini, karena ia sudah terbiasa tampil ikut lomba di depan umum dari sejak bersekolah di Taman Kanak-kanak.

Selanjutnya ia duduk pojokan paling depan karena hanya disitu yang tersisa bangku kosong, padahal ia sangat berniat untuk duduk di pojokan belakang, biar bisa belajar sambil...

Hari demi hari ia lalui dengan sering mengantuk di kelas, karena ia telat tidur malam dan bangun cepat. Ia menginap di Dayah yang jaraknya hanya 100 meter dari sekolahan. Ia ikut pengajian mulai jam 10 malam hingga tengah malam. Sebelum subuh sudah harus bangun untuk shalat jamaah dilanjutkan penganjian hingga jam 7 pagi. Ia hanya punya waktu 30 menit saja untuk pulang kerumahnya yang berjarak 1 Km dengan berjalan kaki untuk bersiap-siap ke sekolah.

Hari-hari ia sering terlambat tiba di sekolah, namun tidak pernah tertangkap oleh guru piket karena ia punya jalur evakuasi darurat menuju ruang kelasnya, ditambah lagi ia jarang membawa pulang buku dan alat tulisnya di sekolah.

Karena buku yang ditinggal di sekolah ia kerap dapat hukuman saat ada PR yang harus dikumpulkan jam pertama. Ia sudah sangat dikenal oleh guru Fisikanya Pak Sayuti yang selalu masuk jam pertama. Namun hukuman baginya sudah seperti makan gorengan di musim hujan.

Walau sering cabut, bolos (tapi tidak ketahuan) ia sangat dikagumi mayoritas gurunya karena sikapnya yang santun kepada semua. Ia juga sangat dicintai teman-temannya, hal ini terbukti dengan selalu ada surat ijin sakit yang berdatangan saat ia tidak masuk sekolah.

Dari seluruh gurunya ia jatuh cinta pada Pak Joko guru Matematikanya yang selalu menantangnya dalam menjawab soal-soal sebelum materi diajarkan. Dayabtarikblainnya dari guru Joko ini adalah selalu mengajar dengan catatan yang terstruktur rapi, selalu memberi motivasi, dan terbuka dengan nilai yang diberikan.

---

Drs. Dwi Joko Kencono, M.Pd.

---

Beliau selalu memajang hasil tes di papan pengumuman sekolah. Hal ini yang menjadikan ia (fulan) semakin tenar karena nilainya yang selalu bertengger di barisan paling atas. Bukan hanya kawan-kawan se angkatan, kakak-kakak senior pun berdatangan ke kelas hanya sekedar untuk berkenalan.

Kecintaan kepada gurunya ini terus berlangsung sampai ia tamat di sekolah menengahnya. Iapun melanjut perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Matematika.

Akhirnya di tahun 2003 ia sukses mengikuti jejak gurunya menjadi guru matematika di beberapa sekolah dan kampus di Lhokseumawe. Tahun 2005 ia diangkat menjadi Abdi Negara di MAN Kota Lhokseumawe.

Hingga kini ia terus mencintai, mengagumi, dan sangat menghormati gurunya. Terimakasih Pak Joko telah memberikan warna yang indah di masa lalu dan masa depannya.

Demikian kisah nyata yang dialami seorang siswa yang sukses menggapai cita-cita ingin seperti gurunya. Semoga semakin banyak siswa diluar sana yang sukses dengan mengagumi dan menghormati gurunya.

Terimakasih @steemcurator01 dan @steemcurator02 dan seluruh steemian atas dukungannya.

---

Salam,

@radjasalman

About me

---