The Diary Game (20 September 2020); Berguru Pada Senior
Bersama @muzack1 di ST Coffee
Hai Steemian
Pagi ini cuaca begitu cerah, sama seperti pagi kemarin. Hati ini juga begitu bahagia, sama seperti hati kamu 😄. Kuawali hari dengan sarapan agar mampu tersenyum manis.
Saat bangun tidur aku melanjutkan tidur lagi, ternyata aku salah melihat jam kupikir sudah pukul 05:12 WIB, kenapa tidak terdengar keriuhan ayam berkokok, ternyata setelah diusap beberapa kali mata ini baru kelihatan jelas sekarang baru pukul 02:27 WIB.
Aku terbangun kembali pukul 05:20 WIB, kali ini aku sangat yakin tanpa perlu mengusap mata untuk memastikannya, karena bidadari surgaku sudah tidak kelihatan disampingku.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi aku sudah menyelesaikan tugas rutinku, bahkan telah selesai merayakan hari nyuci nasional bersama mesin cuciku merk Sharp berusia 12 tahun. Segera aku Bersiap-siap untuk shoping ke pasar tradisional Balee Canang yang berjarak hanya 2 Kilometer dari rumah.
Tidak banyak yang kubelanjakan hari ini, hanya Rp. 19.000,- atau setara 7 STEEM. Harga segitu sudah mendapatkan setengah Kilogram ikan cirik (Secutor interruptus), dua ikat kangkung, dua potong tempe, dan 1 Kilogram timun. Tidak ingin berlama dalam keramaian akupun bergegas pulang.
Cumi-cumi (sotong) di Pasar Balee Canang
Di rumah aku mulai melanjutkan pekerjaan rumah menguras bak dan menyikat kamar mandi sampai pukul 11. Tiba-tiba Handphoneku berbunyi, tampak notifikasi dari WhatsApp. Segara kulihat, ternyata seniorku bang @muzack1 merespon janjian kami yang tertunda beberapa hari ini.
Aku bersiap untuk meluncur ke lokasi yang ditentukan, sebuah warung kopi langganannya ST Coffee yang beberapa waktu yang lalu kita pernah berkumpul bersama @anroja dan @ikhsan01. Di warung kopi yang terletak di depan bekas komplek perumahan Asean Krueng Geukueh ini aku memanfaatkan momen spesial langka untuk belajar banyak pada ahlinya.
Aku diperkenalkan beragam komunitas Steem yang cocok untuk dibagikan kepada pendatang baru dengan latar belakang beragam skill. Selain itu aku juga diberikan beberapa informasi akun kawan-kawan yang ada di steemit dengan beragam kelebihan dan kekurangannya.
Tidak terasa jam menunjukkan pukul 13:15 saatnya aku pamit untuk mengantar makan siang anak yang dijadwalkan 13:30 WIB. Kami menghabiskan Rp. 17.000,- setara 6 STEEM untuk dua potong kue, 1 gelas sanger mini espresso, dan teh hijau tiga perempat dingin ( tidak sampai setengah panas).
Martabak Simpang Empat Krueng Geukueh
Pukul 15:10 sudah waktunya istirahat sejenak untuk merelaksasi tubuh, mata dan pikiran ini. Sambil membalas pesan dari WhatsApp dan steem, aku terlelap sampai pukul 15:55 WIB. Setelah Ashar kembali melakukan rutinitas soreku hingga menjelang Maghrib.
Menu yang kusiapkan untuk anak sore ini adalah martabak simpang IV Krueng Geukueh yang berjarak 5 Kilometer dari rumah. Tiga bungkus martabak dengan masing-masing satu telur hanya Rp. 15.000,- atau setara 1,03 SBD.
Dayah Syamsudhuha Cot Murong
Tidak terasa malam kembali menyelimuti. Hari akhir pekan telah berakhir. Saatnya kembali mempersiapkan diri untuk kepadatan jadwal hari kerja. Aku tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Banyak diluar sana yang tidak tahu mau melakukan apa di hari-harinya. Aku selalu bersyukur diberikan kesempatan bekerja dengan baik sesuai kemampuan untuk menghidupi keluarga bahagiaku.
Malam hari setelah Isya, aku sudah menyelesaikan menulis diaryku hari ini, saatnya aku mengecek beragam informasi lainnya dari sosial media dan televisi ditemani istri tercinta.
Demikian diaryku hari ini, biarlah jika ada yang bosan dengan gaya menulisku kali ini. Aku sendiri juga bosan menulis tidak seperti biasanya, hehehe.. aku harus mencoba setidaknya tiga kali untuk gaya menulis seperti ini.
Terimakasih @anroja dan tim, terimakasih juga untuk semua yang sudah singgah, upvote, komentar, dan membagikanya.
Salam
Ingin mengenal saya lebih dekat, silahkan klik disini
Martabak + susu dingin.
#onepercent
#indonesia
Hahahaha, pastikan dinginnya pakai es 😅
Martabak simpang krueng geukueh belom pernah coba... Tapi nasi goreng yang pernah di ceritakan, 15.000 jumbo sudah pernah
Hahahaha ayok merapat, martabaknya rasa telor, hehe 🤭
Anda memang pantas mendapatkan acungan jempol karena kegigihan anda dapat membimbing para steemians baru.
#onepercent
#indonesia
Alhamdulillah berkat dukungan para senior seperti @muzack1 🤗
Bang @radjasalman besar-besar kali cumi, brapaan sekilo??😁
40k per kilo. Butuh keahlian khusus untuk mengolah cumi ini. Jika tidak rasanya lagee tapajoh silop jepang 😂
Kapalo 🤣🤣🤣
Enaknya kalau sudah punya bidadari, mengawali aktivitas pun jadi penuh semangat. Dan sepertinya pasar tradisional Balee Canang, sudah jadi langganannya 😃
Salam kompak selalu 💫
Iyaa, pasarnya murah meriah, tapi hanya aktif pagi sampai waktu Dhuhur aja
Iya, betul bang, saya juga sesekali pernah mampir ke situ untuk belanja sea food 😃
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam: @anroja
Gak jadi beli cumi-cumi besar pasti karena takur seperti makan sandal "swallow" kan?
Cumi-cumi besar seperti itu, enak sekali dimasak, caranya gampang, cincang kecil-kecil lalu rebus dengan menambahkan sedikit gula pasir untuk hasil yang empuk, lalu dimasak lagi sesuai selera. silahkan dicoba pak
Bisa dicoba nih, kemarin tu pernah coba masak seperti biasa, hasilnya bukan swallow tapi jepang 😭