Masih belum jam 6:00 AM istri sudah berangkat ke Bank Syariah Indonesia (BSI) ex Bank Negara Indonesia (BNI) untuk mengambil nomor antrian pembuatan buku bank baru peralihan dari Bank sebelumnya untuk rekening haji.

Sepagi ini saja sudah kebagian no antrian 26, bagaimana jika nanti waktu Bank dibuka pasti akan antri sampai sore atau jangan-jangan gak dikasih antri langsung disuruh pulang aja, hehe...

---

Banyak kenderaan nasabah di BNI PIM

---

Menjelang jam 9:00 AM baru saya bersama istri kembali ke Bank yang letaknya hanya 6 Km dari rumah. Badan masih belum begitu fit namun sudah tidak betah berdiam diri di rumah. Apalagi urusan antri ini sampai kapanpun tetap aja harus antri jadi jalani sekarang aja mumpung sambil istirahat di liburan.

---

Menunggu antrian penandatanganan buku baru

---

Jam sudah lewat pukul 10:00 AM kami belum juga datang giliran, padahal nomor antrian 26, bagaimana nasib mereka yang no 40 mungkin sudah harus menginap ya..

Akhirnya tiba giliran kami, setelah menandatangani buku rekening haji yang baru saya hanya memperhatikan angka saldo yang sudah ditarik pemerintah melelui Kemenag, semoga saja saldonya tidak sampai hilang ya, hehehe...

---

Al-Qarni lemas tak berdaya

---

Selesai urusan di Bank saya lanjut pulang kembali untuk menemani Al-Qarni yang sudah tampak lemas. Sepertinya kali ini ia juga ikutan demam. Tampak suhu badannya yang hangat dan rewel tidak karuan.

Hingga sore hari Al-Qarni masih demam, padahal dia baru beberapa hari yang lalu sembuh dari demam. Mungkin demam saya yang menular karena ia selalu lengket dengan saya sepanjang hari.

Malam harinya saya istirahat lebih awal agar mempercepat pemulihan. Selesai Magrib saya langsung tarik selimut di kamar si Abang agar suara sainsaw tidak menggangu Al-Qarni. Namun jam 10:00 PM istri membangunkan saya minta gantian jagain Al-Qarni karena dia juga sudah merasakan meriang.

Parahnya lagi ia kedinginan menggigil bahkan suhu tubuhnya mencapai 40⁰. Terpaksa saya bagi tugas dengan si Abang. Si Abang yang menjaga istri, karena Al-Qarni juga gak bisa ditinggal jika ia terjaga langsung menangis maka butuh waktu lama untuk mendiamkannya.

Setelah memberi obat demam kepada istri ternyata ia sampai menggigau mengobrol sama si Abang bahwa ada tupai di kakinya. Si Abang yang jail meladeninya dan merekamnya pake kamera handphone untuk ditunjukkan saat udah sembuh nanti.

---

Salam,

@radjasalman

About me

---