The Diary Game - Betterlife (Thursday, September 9, 2021) Strengthening the capacity of farmer groups through animal feed processing training

Salah satu aktivitas ekonomi masyarakat dalam sektor pertanian adalah memelihara ternak, baik ternak besar, ternak kecil maupun unggas. Namun sebagian besar masyarakat secara turun temurun beternak dengan pola tradisional sehingga produktivitas ternak rendah dan usaha tersebut belum dapat diandalkan sebagai sumber utama ekonomi keluarga. Kondisi ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memelihara ternak secara modern, termasuk dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber pakan yang bermutu. Atas dasar permasalahan tersebut maka Pemerintah melalui institusi terkait melakukan berbagai upaya untuk merubah sistem pemeliharaan ternak dari ekstensif ke intensif, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas masyarakat peternak.

Hari ini (Kamis, 9/9/2021), saya mengawali rutinitas pagi dengan melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim yaitu shalat subuh 2 raka'at. Selanjutnya saya mengajak anak-anak untuk berolah raga ringan yaitu jalan santai tanpa alas kaki menyusuri pemukiman seputar gampong tempat kami berdomisili. Cuaca masih terasa dingin dan suasana juga masih terlihat sepi, sesekali melintas sepeda motor "Mugee eungkot" dan juga pedagang yang hendak berbelanja ke pasar Lhokseumawe. Anak-anak juga sangat menikmati suasana sambil bercengkrama dan berlomba untuk saling mendahului. Hanya satu putaran kami mengelilingi perkampungan, kemudian kembali ke rumah untuk melanjutkan aktivitas lain. Sesampainya dirumah, saya memberi makan unggas (ayam dan bebek) dan juga mengutip rezeki berupa telur bebek untuk digoreng. Setelah menikmati sarapan pagi, anak-anak segera berkemas untuk ke sekolah dan sayapun bergegas mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor.

Pagi ini saya harus berpacu dengan waktu karena sebelum ke kantor saya harus mengantar anak-anak ke sekolah. Selain harus mengikuti apel pagi, hari ini saya memiliki agenda khusus yaitu melaksanakan pelatihan manajemen pakan ternak untuk masyarakat dari beberapa kelompok tani yang ada di Kabupaten Aceh Utara. Pelatihan ini dalam bentuk on the job training sehingga harus dilaksanakan langsung di lapangan dan kali ini dilaksanakan di salah satu kelompok tani yang ada di kecamatan Banda Baro. Setelah mengikuti apel pagi, kami mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawa ke tempat pelatihan yaitu berupa spanduk, alat pengeras suara, alat dan bahan pelatihan, training kits, beberapa perlengkapan lain dan juga konsumsi peserta. Sementara untuk persiapan tempat dibantu oleh kelompok tani setempat.

Peserta sedang mengikuti pelatihan

Sekitar jam 9 pagi, semua peserta sudah berada di lokasi dan mereka terlihat sangat antusias untuk mengikuti pelatihan ini. Sekedar informasi bahwa peserta pelatihan merupakan perwakilan dari beberapa kelompok tani yang pernah atau akan mendapatkan bantuan, dan juga kelompok tani yang memiliki usaha peternakan mandiri. Setelah acara dibuka secara seromonial, para narasumber memaparkan tentang berbagai potensi dan permasalahan subsektor peternakan. Secara umum, Kabupaten Aceh Utara sangat potensial untuk pengembangan usaha peternakan dan bila dilaksanakan dengan benar maka usaha peternakan dapat berkontribusi positif untuk pengentasan kemiskinan, membuka peluang kerja untuk mencegah pengangguran dan juga dapat menjadi sumber ekonomi keluarga yang berkelanjutan.

Sedang makan siang bersama

Penyampaian materi dan diskusi dilakukan sampai siang, kemudian peserta istirahat, makan siang dan melaksanakan shalat dzuhur di Mesjid terdekat. Jam 14.00 wib, pelatihan dilanjutkan dengan praktek pengolahan pakan ternak dengan memanfaatkan limbah pertanian. Dalam hal ini, kami melakukan demostrasi berupa pembuatan konsentrat untuk ternak potong, fermentasi jerami dan juga pembuatan mineral blok.

Pembuatan Konsentrat

Selain hijauan, konsentrat merupakan salah satu pakan yang sering digunakan untuk ternak potong. Biasanya konsentrat dibeli masyarakat peternak melalui pedagang yang dipasok dari Medan. Namun kenyataannya konsentrat tersebut dapat diolah sendiri dengan memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan. Peserta sangat tertarik untuk mengetahui tentang bahan dan cara membuat konsentrat.

Berikut ini adalah beberapa dokumentasi kegiatan praktek pembuatan konsentrat.

Beberapa alat dan bahan yang digunakan

Peserta ikut serta membuat konsentrat

Konsentrat hasil praktek

Fermentasi Limbah Pertanian (Jerami padi)

Jerimi padi merupakan limbah pertanian, biasanya jerami ini dibuang atau dibakar sehingga menimbulkan polusi udara. Hanya sebagian kecil yang memanfaatkan jerami untuk pakan ternak dengan cara menyimpannya dalam "Beurandang" atau gudang.

"Jerami padi di Indonesia 36 – 62 % dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai kompos, untuk pakan ternak berkisar 31 – 39 %, sedangkan sisanya 7 – 16 % digunakan untuk keperluan industri" Siti Rochani, S.Pt.,MM, salah seorang Widyaiswara Ahli Madya.

Namun sebagian besar masyarakat yang berternak secara tradisional menggunakan jerami sebagai pakan ternak secara langsung tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Pada saat panen, masyarakat peternak mengangkut atau mengumpulkan jerami padi untuk bekal pakan ternak dalam waktu satu kali musim tanam padi. Namun dari beberapa sumber yang saya baca, jerami padi memiliki serat kasar yang tinggi dan kadar proteinnya juga rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. "Sebelum jerami padi diberikan kepada ternak sebaiknya dilakukan proses fermentasi terlebih dahulu dengan menggunakan urea dan probiotik yang diperam selama 21 hari. Pengolahan jerami padi dengan urea ternyata dapat meningkatkan kadar protein kasar (N x 6,25) jerami antara 1,5 sampai 9 satuan persen dan meningkatkan daya cernanya sebanyak 10 – 15 satuan persen." Sumber.

Berhubung di daerah ini sangat banyak jerami padi maka peserta diajarkan tentang fermentasi jerami dengan menggunakan Urea untuk digunakan sebagai pakan ternak. Hasil fermentasi jerami dapat disimpan dalam waktu lama sehingga dapat menjamin ketersediaan pakan ternak, baik di musim hujan maupun musim kemarau. Stok pakan yang mencukupi dan bergizi dapat meningkatkan produktivitas ternak yang dipelihara.

Peserta sedang membuat fermentasi jerami

Jerami padi sudah dimasukkan dalam plastik untuk disimpan

Pembuatan Mineral Blok

Pada pelatihan ini juga dipraktekkan tentang cara membuat mineral blok. Untuk diketahui bahwa "Unsur mineral merupakan unsur yang sangat penting bagi tubuh ternak. Kekurangan mineral pada ternak sapi dapat mengakibatkan penyakit defisiensi mineral sehingga ternak sering menjilat atau mengigit bahkan memakan kayu di kandang, nafsu makan menurun dan juga bulunya tampak kusam dan kasar." Sumber

Para peserta sedang mencampur bahan untuk pembuatan mineral blok

Para peserta mengambil mineral blok hasil praktek untuk dibawa pulang

Secara keseluruhan, para peserta sangat antusias mempelajari cara pembuatan pakan dan juga mineral blok. Harapannya semoga mereka bisa langsung mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan peternakannya masing-masing. Kegiatan hari ini berlangsung hingga jam 5 sore dan sebagai penutup acara hari ini kami melakukan foto bersama. Selanjutnya membubarkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing. Sayapun pamit pada rekan-rekan, kemudian memacu kenderaan menuju kediaman kami di Kecamatan Meurah Mulia.

Pada malam hari saya tidak keluar rumah, tidak sanggup beraktivitas dan karena kelelahan saya tertidur lebih awal dari biasanya setelah melaksanakan shalat insya.

Inilah rutinitas dan aktivitas saya hari ini yang terangkum dalam 📃Diary hari Kamis (Tanggal 09/09/2021). Saya berusaha keras untuk membuat yang terbaik dan berkualitas, semoga menarik untuk dibaca dan juga bermanfaat bagi kita semua.