The Diary Game, 9 Juli 2024 | Kuah Cue, Kolam Pemandian dan Kebun Durian

in Steem SEA3 days ago
Assalamualaikum...

Durian.png
Edited by Canva

SELESAI menuntaskan berbagai urusan di kantor sebuah instansi, saya bergegas menyiapkan diri menuju target selanjutnya. Rencana kami hari ini membawa anak-anak ke Leupung, Aceh Besar. Kami pun bergerak dari pinggiran Banda Aceh menuju lokasi. Butuh waktu satu jam ke sana. Kami tiba di kaki gunung Kulu, pas pukul 12 siang.

Kami pun menikmati makan siang di Warung Kaki Kulu. Di sini, menu favoritenya tak kain kuah cue. Masakan khas ini sangat enak. Makanya tak heran, bila banyak orang berbondong-bondong mampir di warung yang ada di Gampong Seungko Mulat, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Maps

20240709_123823.jpg

Areal parkir di depan Warung Kaki Kulu. Gunung tinggi di depannya menyajikan aura menyejukkan

20240709_124524.jpg20240709_124537.jpg

20240709_120943.jpg

20240709_121020.jpg

20240709_121038.jpg

Pintu masuk Warung Kaki Kulu

Ini untuk kedua kalinya saya makan di sini. Tidak ada hidangan. Kita bisaa ambil sendiri nasinya plus menu yang kita inginkan. Tentu saja yang tak kalah seksinya adalah olahan cuenya. Cue adalah sejenis siput laut berbentuk panjang yang bisa dinikmati dengan menyedotnya.

Kami berlima. Tapi hanya menikmati tiga piring makanan. Selain kuah cue, menu lain tiga potong ayam goreng. Serta ditambah satu gelas teh dingin. Setelah dihitung kasir harga semua 96K. Setengah jam kemudian, kami bergerak lagi. Kali ini ke kebun durian milik orang. Maklumlah tak punya milik pribadi. he-he-he.

Lalu kemi pun memilih Gampong Pudeng, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Kebetulan, di sini juga ada wisata kolam pemandian Humaira. Kami awalnya hendak masuk ke areal villa yang sedang ngetren alias sudah lama viral.

Namun, kebetulan kami malah masuk lewat jalur umum. Memang, kami baru pertama kali main-main ke sini. Jadi boleh dibilang salah jalan masuk. Tapi, keduanya sama-sama di kawasan pemandian Humaira. Letaknya pun bersisinya. Kalau yang kami datangi itu punya umum, sedangkan di seberangnya punya pribadi.

Masuk jalur umum perlu bayar 15K per unit mobil. Kalau masuk lebih dekat dengan kolam dan parkir di tanah pribadi warga, perlu tambahan kocek 5K. Yeah, minimal hampir satu Steem. Nyatanya, anak-anak pun sangat menikmatinya. Lalu, mereka pun tak sabaran ingin berenang.

20240709_132927.jpg20240709_132822.jpg

Areal pemandian Pudeng yang digemari anak-anak

Saat mereka sibuk dengan berendam, saya memilih menjajal kebun durian. Alamnya sangat asri. Bikin betah. Bukan karena duriannya, tapi aura gunungnya membuat saya tak ingin beranjak pulang. Akhirnya saya mencoba masuk ke kebun durian yang bersisian dengan sungai penuh batu besar. Sudah kering kerontang pula. Debit air terbatas.

20240709_132243.jpg20240709_132236.jpg

20240709_134040.jpg

Durian Lhoong itu memang terkenal lezatnya. Sehingga tak heran bila banyak warga berburu langsung ke sini. Yah, sekalian juga membawa keluarga untuk urusan main air. Saat kami masuk, memang belum banyak mobil yang parkir di sini. Satu dua jam kemudian, lahan parkir penuh. Makin banyak yang datang.

Meski ini bukan akhir pekan, tapi aroma durian mengundang mereka datang, termasuk saya. Harganya memang sedikit miring dibandingkan dengan di jalan-jalan atau bahkan di pasaran seperti Pasar Aceh, Pasar Peunayong, di Banda Aceh.

20240709_131632.jpg20240709_131608.jpg

Jujur saja, berada di kebun dengan batang duren raksasa ini membuat betah. Tak ingin pulang. Apalagi di sini juga banyak pohon buah lainnya, seperti rambutan, mauta alias buah manggis. Bahkan, ada juga kebun langsat. Semua lengkap. Dan, mereka musim panennya selalu secara bersamaan.

Ini seperti hukum alam. Yang berarti masing-masing saling melengkapi. Selepas ashar, kami berangkat pulang. Tapi, saat tiba di Pantai Riting, kami singgah sejenak, untuk update lokasi yang katanya makin kece dengan villa-villa milik orang kaya.

Sebelum senja benar-benar turun kami pulang. Magrib tiba lagi di Banda Aceh. Kemudian singgah sejenak ke Rumah Umum Sakit Zainal Abidin (RUSZA) menjenguk orang sakit. Baru setelah itu tiba di rumah dan istirahat untuk mengakhiri perjalanan piknik. Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

10/7/2024

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 2 days ago 

Asik kali pak ya, makan durian, dulu saat saya kuliah di Banda pernah juga datang ke daerah lhoong, tp setelah tsunami saya tak pernah lagi ke sana karena teman saya meninggal saat tsunami terjadi, dalam keluarganya hanya tersisa 2 orang saja, adik perempuan dan satu lagi laki2, waktu itu adik perempuannya mau menikah dengan seorang aparat, dan sampai sekarang kami kehilangan kontak dengan kedua adiknya

 2 days ago 

Iya, semoga kalau ada waktu bisa ke Banda Aceh lagi sekaligus main-main ke Lhoong. Mungkin masih ingat desa apa temannya di lhoong? mungkin dengan bantuan Ordal bisa kita lacak, hehe

 2 days ago 

Baik pak insyaallah,👍👍

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58665.81
ETH 3153.57
USDT 1.00
SBD 2.44