Assalamualaikum

_{Edited by Canva}

SETELAH melewati rutinitas pagi mengantar pasukan ke sekolah, saya kembali ke rumah. Menikmati secangkir teh panas itu juga sudah terpenuhi. Saat di rumah, sekira pukul sembilan kurang, menjemur pakaian dan mandi. Baru kemudian meluncur kerja dan lobi-lobi.

Setelah singgah sejenak bertemu rekan lama di Dewan Kota, saya meluncur ke D'pos Kupi. Awalnya saya tak punya niat ke warung kopi yang baru tumbuh itu. Namun, saat di perjalanan tadi pagi sekira pukul 9.40, seorang kolega lama, Maimun Ibrahim membuat gawai saya berdering. Ia mengabari sudah pindah tugas ke Banda Aceh.

Karena itu, dia meminta waktu untuk bersua bereunian. Karena saya sudah ada agenda dengan seseorang di pusat kota, akhirnya, saya berjanji akan menghubungi dia begitu kegiatan kelar. Hanya 20 menit saja di kawasan Taman Sari, akhirnya saya langsung menuju ke D'pos Kupi.

Saya tiba di sana, ternyata sudah banyak rekans wartawan yang sedang kongkow. Seraya bersenda ria, akhirnya saya hubungi Maimun Ibrahim. Memberi tahu, posisi sudah di tempat yang diperjanjikan. Saya pun sempat melirik jam. Masih ada waktu 30 menit lagi untuk meluncur menjemput anak ke sekolah. Jadwal pulang sekolah (TK) pukul 11.30 WIB.

Karena masih ada waktu, kami bernostalgia dan membahas banyak hal. Ketika jadwal jemputan tiba, saya segera meminta izin. Maimun pun kembali ke kantor sambil berjalan kaki. Sebab, kantornya memang cukup dekat. Hanya sepelembaran galah saja. Tak habis menghisap sebatang rokok.

Di kawasan Simpang BPKP Lambhuk, saya melihat sederetan poster calon anggota legislatif. Ada beberapa poster minta yang ditempel berderet dengan kreatif. Sejak poster pertama sampai selesai disajikan dengan gaya milenial. Kebetulan juga, di Caleg ini Ketua KNPI Aceh. Aulia Rahman namanya. Saya lihat, gaya kampanyenya beda dari yang lain.

Selesai menjemput Gulfam di TK kami pulang. Pukul 12.50 keluar lagi menjemput abangnya. Hari ini dia kembali les. Belasan menit kemudian, saya mengantar dia ke lokasi les di Beurawe. Saya pun harus segera pulang. Sebab, sudah janji dengan pihak Sedot WC untuk rumah sewa Komplek Lampoh Pade, Gla Meunasah Baro.

Sebelum meluncur ke rumah, singgah sejenak di pinggiran Krueng Aceh Beurawe, tempat penjahit sepatu. Tadi pagi saya titip sepatu untuk dijahit. Dia janjikan akan siap jam satu siang. Namun, saya bilang akan saya ambil jam dua siang. Begitu saya tiba di depannya, dia langsung kaget bin heran.

"Bereh that, teupat that watee, lagee janji. Nyan ka kupateh," ujar pria berbaju biru ini. Saya pun lupa menanyakan namanya. Padahal sudah izin minta ambil foto. Sebetelah membayar, saya langsung tancap gas lagi. Penyedot WC sudah menunggu.

Benar saja, belum siap memenuhi urusan alam, telepon menjerit. Tak ada nama si pemanggil. Berarti ini nomor baru. Ternyata, si karyawan itu sudah tiba di lokasi yang saya kirimkan tiga puluh menit lalu. Selesai proses sedotan, lalu bayaran keluar. Rp250K. Sudah cukup mahal. Padalah setahun lebih atau bulan Juni 2022, harganya masih 150K.

Kelar kegiatan hari luar rumah hari ini. Saya pun pulang dan menunggu Ghazi pulang les bersama ibunya. Selesai shalat Ashar, saya mencari angin di luar. Tujuan utamanya ke Solong Jepang. Rindu secangkir Lemon Tea dingin. Saya baru bubar dari sini jelang pukul sembilan malam. Itu pun karena sudah janjian dengan pengawas rumah sewa.

Pukul 11 malam baru saya bubar dan menyelesaikan postingan ini. Terima kasih sudah membaca postingan saya

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_10/1/2024