The Diary Game (30 Maret 2023) - Aktivitasku di Penghujung Maret

Assalamualaikum teman. Apakabar kalian? Semoga dalam kondisi sehat wal afiat. Kali ini saya berbagi The Diary Game sepanjang Kamis 30 Maret 2023. Aktivitasku sepanjang hari dipenghujung Maret. Selamat membaca.

*****

25% reward postingan ini diberikan kepada @null, dan 15 % reward didonasikan kepada @steem.amal. Semoga bermanfaat meski sedikit.

_{Desain via Canva}

Waktu makan sahur sudah dekat. Mungkin setengah jam lagi. Tapi saya sudah terbangun. Melirik jam dinding ternyata beberapa menit lagi pukul empat pagi. Biasanya jam 4.30 WIB, baru duduk di meja makan. Kali ini piring dan gelar belum bercanda di dapur. Kompor juga belum menyala.

Sembari menunggu saat sahur, saya buka lagi laptop. Tugas rutin yang sudah biasa. Melihat, membaca dan mencerna. Lalu membalas semua sapaan di dunia maya. Khususnya di platform penuh pesona ini; steemit. Tak terasa, waktu menuju imsak makin singkat.

Lalu membangunkanlah ratu dapur. Koki yang juga ibunya anak-anak. Selesai makan sahur dan shalat Subuh saya "melanggar" ketika biasaan. Mencoba menunggu pagi hari duduk di kursi malah, akhirnya tertidur. Baru tubuh tersadar lagi saat jadwal anak sekolah tiba. Pukul delapan pagi tugas mengantar si kakak sekolah.

Tiga puluh menit kemudian, giliran adiknya. Pagi ini dia sudah cukup telat ke sekolah. Sudah hampir jam sembilan pagi. Saat di rumah, saya menyapu halaman dan menyiram tanaman bunga-bunga yang sudah mulai layu. Terutama bougenvile.

_{Saat memantau rumah sewa dan di pasar}

Sebelum itu, saya juga menyempatkan dia memantau rumah sewa milik Gampong Gla Meunasah Baro (GMB), guna melihat kondisi rumah yang dipenuhi debu, akibat sudah terlalu lama tak ada yang menempati. Sudah beberapa calon penyewa melihat, akhirnya balik kanan.

Pukul sembilan lewat, saya ke pasar terdekat mencari bumbu masak rendang. Kembali ke rumah, berkutat lagi dengan laptop hingga jadwal pulang sekolah Gazhie sudah menjerit. Tutup laptop, kemudian pergi menjemput anak kedua saya. Waktu yang tanggung, karena 30 menit kemudian, kakaknya juga harus dijemput.

Demi mengefektifkan waktu, saya mengajak Gazhie ke pasar Ulee Kareng, Banda Aceh. lokasi. Ternyata di cukup bersemangat. Di pasar itu, saya mencari nyak-nyak penjual Sambal Oen Peugaga. Masuk ke dalam sekitar 17 meter, saya menemukan seorang perempun yang sudah cukup senior, sedang mengiris bumbu sambal dimaksud.

_{Nyak-nyak penjual sayuran}

Di depannya, berselang dua tiga meter lebih ada dua senior lainnya juga sedang melakukan hal yang sama. Mengiris bumbu Oen Peugaga. Melihat dia cukup serius, saya hanya meminta izin kepadanya untuk mengambil foto saja. Setelah koleksi cukup. Saya beli satu piring dengan harga Rp10 ribu atau sekitar 3,133 steem.

Selesai beli sepiring sambal Oen Peugaga, kami kembali ke sekolah si Kakak. Pukul 12.00 WIB kembali tiba di rumah. Selesai ibadah Zuhur, dan berkutat dengan laptop saya istirahat sejenak. Satu jam lebih kembali ke rutinitas hingga selepas shalat Ashar.

_{Suasana satu sisi pasar Ulee Kareng}

Usai ibadah sore itu, kami berangkat ke swalayan terdekat. Cut Nun Swalayan Ulee Kareng untuk membeli kebutuhan Fathie dkk. Menjelajah rak-rak swalayan itu, akhir mendapatkan apa yang dicari. Usai menghadap kasir, kami pun kembali ke rumah dengan sekantong barang bawaan.

Saat berbelanjan di Cut Nun Swalayan Ulee Kareng

Tiba di rumah hanya menunggu jadwal berbuka. Tepat pukul 18.51 WIB, kami sekeluarga berbuka (iftar) bersama di rumah yang sederhana. Alhamdulillah, tuntas sudah seharian kegiatan saya. Terimakasih kepada @anroja @radjasalman @waterjoe @herimukti dan seluruh steemians yang sudah menyempatkan diri membaca tulisan ini.

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

Kind Regards @Munaa