The Diary Game - 21/1/2024 : Menunggu Tamu di Hari Aqiqah Anak
Edited by Canva
SETELAH semua persiapan matang, pukul sembilan pagi kami berangkat ke Komplek Makam Syiah Kuala. Hari ini adalah acara puncak khanduri. Iya, Aqiqah dua putra kami. Kendurinya baru dibuat sekarang, setelah mereka besar.
Sebelum kami berangkat, ada satu mobil pick-up yang berangkat duluan membawa semua perlengkapan. Setelah itu rombongan kami menyusul. Di tengah perjalanan, telepon selular terus menjerit. Ada panggilan masuk dari pihak Kutaraja Aqiqah. Mereka "bertanggungjawab" terhadap menu makanan.
Ketika kami tiba, empat ember kuah serta dua pot nasi sudah tiba di lokasi. Lalu, kami pun menentukan posisi meja serta mengatur kursi. Jumlah kursi memang terbatas. Sebab, kita ingin tamu undangan naik ke balai-balai untuk menikmati hidangan.
Sementara bagian kopi, juga sudah siap beraksi.
Baru setelah itu saya menjumpai pengelola kompleks untuk meminta dua tenaga untuk mencuci piring dan kebersihan lain. Setelah semuanya siap, lalu saya pun mengundang anak-anak yatim dari Dayah Mini Alue Naga. Ada sekitar 30 orang. Mereka di bawa oleh seorang ustazd.
Setelah acara berdoa, semua anak-anak yatim menikmati makanan kuah beulangong. Setelah itu baru semua tamu undangan mulai berdatangan. Namun sayangnya, semua proses itu lupa saya abadikan seperti biasa. Bisa jadi karena terlalu sibuk, sehingga alpa.
Puncak kedatangan tamu pukul satu siang. Keluarga dari kampung sudah hadir. Sehingga harus mengurus satu persatu. Apalagi ada yang membawa buah tangan untuk anak-anak. Ada juga yang mencari mamanya untuk menyerahkan sedikit "bekal". Tapi dia menolak. Karena untuk Aqiqah seperti ini, orang tuatidak boleh menerima bawaan apapun dari tamu undangan. Itu prinsip dasar yang harus dipedomani. Karena itu, kami menolaknya. Mohon maaf ya.
Akan lain ceritanya, jika itu diserahkan langsung kepada anak-anak. Anak-anak akan mendapatkan. Karena banyak yang "menyalami" anak-anak, maka sasaran saya sebagai orang tua. "Yah, simpan ini," ujar Ghazi sembari menyodorkan sebuah amplop.
Kondisi ini membuat saya merasa sudah kenyang sendiri. Sehingga tidak merasa lapar. Baru, setelah pukul tiga sore, saya merasa keroncongan. Dan, menikmati sedikit makan siang alakadarnya. Sudah tidak berminat dan perut mulai masuk angin. Ada empat suap. Setelah itu minum yang banyak. Lelah pun mulai menyerang.
Setelah melihat tidak ada lagi tamu yang datang bergelombang, akhirnya kami membungkus makanan yang lebih. Di bagi-bagikan kepada keluarga untuk di bawa pulang serta buat fakir miskin di sekitar lokasi. Setelah itu, jam empat sore, mobil pengangkut barang datang.
Dia pun mengantar barang-barang milik Kutaraja Aqiqah dan piring-piring ke rumah. Lalu, pemilik tenda pun saya undang untuk menyelesaikan beberapa tagihan. Setelah tuntas semua, termasuk pamit pada Khadam Makam, Tgk Wahed, kami pulang.
Tiba di rumah, semua sudah lelah. Meski ada beberapa piring-piring yang harus dibersihkan serta dituntaskan, agar besok hari tidak repot lagi. Saya pun istirahat sejenak sampai malam turun. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
26/1/2024
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Terima kasih telah berbagi bersama di sini