The Diary Game - 17 Juni 2024 | Idul Adha dan Sapi Kurban
Edited by Canva
ADA rencana yang harus diganti seketika. Rencana saya selepas shalat Idul Adha, kami akan berziarah ke kuburan orang tua. Jaraknya 93,2 kilometer. Butuh waktu 1 jam 43 menit dari tempat tinggal kami. Shalat di Masjid Al Mukhlisin Meunara Baro, Mireuk tuntas pukul 8.20 Wib.
Akhirnya, karena ada agenda pembagian kurban dari Asar Humanity, akhirnya saya membatalkan pulang kampung. Mudik, ziarah dan lainnya. Lokasi paket Asar untuk lembaga yang kami kelola yakni KWPSI, ada di Gampong Meunasah Lagang, Darul Imarah, Aceh Besar. Maps.
Rencana awal, beberapa pengurus KWPSI akan langsung ke lokasi. Sudah ada satu unit mobil yang akan diboyong ke sana. Pukul sembilan pagi acara di mulai. Belakangan, saat saya tiba di rumah, pesan tetiba masuk. Kegiatan baru kita mulai pukul 10.30 Wib. Demikian informasi dari panitia.
 |  |
|---|
Suasana selepas shalat Idul Adha di Masjid Meunara Baro.
Hingga pukul 10.30 saya masih malas-malasan di rumah. Belum bergerak. Masih pasif. Menunggu dari rekan yang sudah duluan bergerak ke lokasi. Apalagi, kami sama-sama buta dengan lokasi tersebut. Akhirnya prajurit (kopral) duluan di lepas.
Pukul 11 lewat saya mendapat informasi. Bahwa rekan saya sudah bergerak. Pukul 11 lewat pun saya baru siap-siap berangkat. Akhirnya, 20 menit kemudian saya langsung meluncur. Di tengah perjalanan, ada perubahan informasi. Ternyata, hewan kurban sudah disembilan. Di boyong ke Yayasan Rumoh Geutanyoe Aceh (RG), di bilangan Seutui.
Persis di belakang Suzuya Mall.
Yayasan ini menjadi rumah rehab para pecandu narkotika. Banyak rehab orang-orang yang adiktif dengan barang-barang haram. Ada orang BNN juga di sana. Ini pertama sekali saya ke sini. Manajernya atau pengelola Ida Azwan, seorang kerabat lama.
Bicara hewan kurban ini yang sangat membingungkan kami. Awalnya kami pikir, paket yang akan diterima 50 unit. Tenyata, sebaliknya. Pihak Asar Humanity menyerakan langsung hewan yang sudah disembelih untuk penerima manfaat. Penerimanya dari gampong-gampong seputaran Aceh Besar dan Banda Aceh serta lembaga-lembaga mitra.
Awalnya kami berpikir, paketnya sudah siap. Tinggal lembaga yang salurkan kepada fakir miskin dan anak yatim. Nyatanya, "paket" itu harus diproses lagi. Mereka hanya menyembelih saja. Maka kami pun segera mencari solusi. Pasalnya, tak ada orang yang ahli dalam mengguliti sapi.
 |  |
|---|
Lalu, dari jam 12 siang lewat prosesnya di mulai. Mandornya, Bang Abi, dia pegawai BNN yang bertugas di Yayasan RG. Dia sangat akrab dengan para pria yang sedang direhab di yayasan tersebut. Lalu, Abi langsung pulang ke rumah dan mempersiapkan alat-alat kerja.
Kami pun bergotong royong membersihkan sapi yang berukuran sedang ini. Pukul dua siang, kami bikin 50 tumpukan. Setelah tuntas semuanya, baru dibagikan kepada beberapa perantara. Saya sendiri mengambil sembilan tumpukan. Untuk diserahkan kepada fakir miskin.
Setelah proses ini selesai, saya langsung berangkat pulang. Lalu, menyalurkan semuanya kepada tetangga; keluarga miskin dan anak yatim. Setelah itu, baru saya menunaikan ibadah. Saat saya duduk sejenak, sudah mulai terdengar suara bilal membaca al-qurab. Persiapan azan Ashar.
Setelah itu, saya istirahat sejenak. Selesai shalat, kami kunjungan lebaran ke rumah teman dan Mak Cek. .Lampaseh, Punge dan Ajun. Perut saya terasa lapar. Tiba di Lampaseh, saya tanpa malu langsung menyantap lontong medan. Plus es buah. Alhamdulillah.
Setengah enam sore, kami ke Punge. Di sana ada ketupat. Kami menikmati secuil. Untuk menghargai tuan rumah. Selepas dari sini kami langsung menuju ke Ajun. Di sini, rasa lelah saya sudah tak bisa tertahan lagi. Akhirnya saya benar-benar lelap.
Baru bangun saat hendak shalat Magrib. Pukul 19.15 Wib kami pamit dan langsung pulang ke rumah. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
18/6/2024
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.
Click Here