Assalamualaikum...

_{Edited by Canva}

AGENDA saya pagi Kamis sudah terdata. Menuntaskan masalah yang timbul sehari sebelumnya. Melapor ke Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Syiah Kuala di kawasan Lamnyong. Baru kemudian, melanjutkan rutinitas tanpa batas yang sudah lazim dalam keseharian.

Setelah mengantar si bungsu ke sekolah, saya segera pulang. Kali ini tidak duduk di warung kopi. Tiba di rumah, saya membereskan tugas rutin. Salah satunya memanaskan mobil yang sudah seminggu teronggok saja. Pukul 9.30 Wib baru kami berangkat Lamnyong.

Tiba di ULP Syiah Kuala, tidak banyak karyawan di sana. Saya di terima seorang petugas. Setelah dilihat nomor rekening, lalu dia bilang. Tidak ada masalah dengan jumlah pembayaran, ini sudah sesuai dengan data yang ada pada mereka.

Saat keluar dari ULP Syiah Kuala, Lamnyong

Karena urusan lebih cepat, saya mengajak Ghazi "studi tour" ke Pustaka Wilayah. Sebelumnya, dia sudah tak berminat untuk ikut, karena tak ada yang bisa menarik dia. Nyatanya, begitu dia melihat konstruksi putaka wilayah, akhirnya dia mulai betah. Lalu, kami pun menjelajah ke seluruh tingkatan.

Ghazi pun mengajak sampai ke tingkat empat. Berhubung sedang di sini, saya pun memanfaatkannya untuk mengecek syarat pendaftaran menjadi anggota Puswil. Setelah jalan-jalan sejenak serta memanfaatkan foto untuk dokumen, kami segera mencari kantin yang terdapat di kawasan gedung.

Momen ini dipakai Ghazi untuk foto di beberapa spot yang menarik. Dari awalnya muram, setelah berada di sini, ia mulai menyenanginya. Dia pun merasa cukup senang. Sehingga nyaris tak teringat saat pulang. Kami tak bisa lebih lama lagi disini, karena harus jemput si bungsu ke sekolah.

Usai tiba kembali di rumah, kami melanjutkan tugas ringan lainnya. Pukul satu siang, saya mengajak Ghazi keluar lebih cepat untuk pergi les di bilangan Beurawe. Sebab sebelum jadwal masuk les pukul dua siang, saya mengajak di ke Solong Jepang sejenak. Karena ada rekan kerja yang sudah menunggu. Kami bertemu di sana dalam waktu singkat saja.

Sebelum tiba di Solong, saya melihat petapakan tanah yang akan dipakai untuk sebuah kantor mini. Hal ini juga ada kaitan dengan rekan kerja yang saya jumpai. Tanah sudah siap dieksekusi berdirinya kantor mini. Konsep kecilnya sudah ada. Cuma tinggal mencari dana kerja.

---

Setelah Ghazi tiba di tempat les, saya langsung menuju toko Gramedia alias Gramed untuk mencari pembatas buku. Setelah keliling, saya melihat pembatas bukunya bagus-bagus. Harganya sangat tinggi. Akhirnya, saya batal membeli pembatas buku di sini. Sebab, terlalu mahal.

Suasana di toko Gramedia Banda Aceh

Akhirnya saya pulang dan masuk ke fantasi yang ada di Ulee Kareng. Di sana saya melihat memang ada pembatas buku, hanya terlalu kecil. Akhirnya saya ambil saja dulu untuk melihat kondisi di rak buku yang sudah mulai amburadul. Lalu kembali pulang. Saya pun makan siang bersama Gulfam di rumah.

Setelah itu, saya stand by di rumah hingga selepas Ashar. Setelah Ashar, kami berangkat ke pesantren, menjenguk di sulung. 15 menit sebelum pukul enam sore, kami pulang ke rumah. Lalu saya melanjutkan kembali rutinitas seperti biasa.

Terima kasih sudah membaca postingan saya.

*****

10 % payout to @steem.amal

---

Thanks to Steemian friends and the Steemit Team who always support me. I really appreciate it.

*****

Achievement-1

Salam @Munaa

_17/5/2024