The Diary Game (4 September 2020) Tolong Jangan dibaca! Ini konyol

in Steem SEA4 years ago

Sahabat Steemians Sejati saya yakin anda menunggu gambar, bukan tulisan ini! Just kidding😂

Pernahkah bola mata anda seakan ingin keluar dari kelopak mata anda, begitulah yang saya rasakan saat pagi ini. Tidak terbiasa lagi bergadang di malam hari namun akibat gangguan beberapa hal membuat saya tidak bisa tidur sampai paginya.

Saya tahu sebenarnya itu tidak baik dilakukan karena akan menggangu kesehatan, namun apa boleh di kata mata tidak ada lelapnya. Untung saja Dia Ulhaq serta Muhammad Ikbal juga tidak tidur, jadi kami sepakat untuk pergi ke Kubra Kopi, Beurawe. Kami kesana untuk menikmati Kopi Cokelat yang cukup di kenal di Banda Aceh akan kenikmatannya.

Suasana masih Subuh dan banyak jamaah berpakaian rapi singgah disana selesai beribadah di Mesjid. Luar biasa segar suasana Kubra ketika pagi sudah mulai ramai sekali dipenuhi oleh pengunjung yang tentunya untuk sarapan pagi juga. saya sendiri sesampainya disana langsung saja memesan Kopi Cokelat tanpa banyak basa basi juga langsung saya makan nasi kucing yang luar biasa lezatnya tanpa melebih-lebihkan.


Kopi Cokelat, Warung Kopi Kubra, Beurawe

Beberapa hari ini rasanya hari-hari saya di penuhi hanya oleh beberapa teman itu-itu saja. haha, tetapi berteman adalah soal kenyamanan, bukan begitu sahabat Steemians? untuk saat ini saya merasa bahwa mereka yang baik berada di dekat saya karena saling menolong dan rasa respect mereka juga tinggi.


Kubra, Beurawe. Bersama Muhammad Ikbal dan Dia Ulhaq

Kami sama-sama menikmati makanan dan minuman disana sambil membahas beberapa hal mengenai perpolitikan yang kunjung tidak baik dan sebenarnya juga tidak perlu lagi di bahas lebih lanjut karena beginilah karakteristik yang kita miliki, bukan hanya soal kualitas melainkan juga pertimbangan kuantitasnya. Ganti, pemutar musik di kepala saya mulai rusak dengan pembahasan-pembahasan seperti itu.

Jam 10 pagi, mata mengantuk sekali namun bukan waktunya lagi untuk tidur melainkan waktunya untuk mengambil Sertifikat yang berada di Keurukon Wali Nanggroe sebagai apresiasi untuk saya ketika melakukan Praktek Lapangan di sana selama sebulan.

Saya tidak akan mundur untuk menceritakan tentang itu, karena terlalu banyak hal yang harus saya ceritakan namun lebih baiknya tinggalkan saja sebagai masa lalu. karena yang saya jalani hari ini dan yang akan saya raih adalah masa depan. Kesana hanya mengambil Apresiasi tersebut dan langsung pamit karena tidurku telah menginginkan kasur untuk merebahkan badan.


Sertifikat Apresiasi Atas Praktik Lapangan dari Lembaga Keurukon Wali Nanggroe Aceh

Pulang dan tidurlah Taufik bisik hati saya, tepat seperti itu sampai tidak sadar ketika saya bangun. langit sudah gelap dan teman-teman saya sudah pergi semua menjumpai para kekasihnya yang mungkin kelaparan kasih sayang. Tanpa bermaksud merendahkan itu hanya candaan dengan sedikit sindiran barangkali.

Saya membuka Smartphone butut yang tua dengan kemacetan maksimal. Lalu mengecek update status juga membalas chat dari beberapa teman, karena saya masih belum bisa lupa dengan rasa Kopi buatan Ari, jadi saya meminta dia untuk mengajarkan dasar-dasar untuk membuatnya. Bergegas, langsung ke Black White Coffee Lampineung dan berjumpa dengan Ari.

Di sana sudah ada Andi Gunawan, Rahmat si anak medan, Iskandar yang baru balik dari kampung halaman. juga lainnya yang sedang bersantai disana, namun BW Coffee belakangan tidak buka malam karena Pandemik Covid 19. begitu kata Andi Gunawan yang mengelola BW saat ini.


Black White Coffee Lampineung, Mendengar penjelasan Ari

Langsung saja Ari Setiawan mengajak dan mengajarkan kami tentang dasar-dasar pemahaman bibit Kopi yang ternyata begitu banyak namanya dan asing di telinga saya. Lalu saya dan lainnya melihat bagaimana penyeduhan yang dilakukan oleh dia, berupa cara melakukan mesin grinder manual juga beberapa timbangan yang perlu di perhatikan saat pembuatan yang harus sesuai. Saya memiliki video penjelasan dia, namun sepertinya tidak saya upload karena disini bukan untuk totorial, hanya sebagai ulasan cerita harian saya saja. hehe.


BW Coffee Lampineung, Mencoba mesin grinder otomatis

Setengah jam lebih, kami selesai dan tentunya menikmati Kopi juga sambil menonton teman-teman yang sibuk dengan Game Moba. Saya sendiri hanya terdiam dan berpikir serta jemari mengetik cerita hari ini. Terimakasih.

Taufik, 4 September 2020.
Salam hormat semuanya

Terimakasih banyak kepada @anroja yang telah memberikan edukasi dan mengajak kami berkontribusi dalam Kontes Buku Harian tahap kedua. Hormat saya kepada beliau semoga selalu sukses.

Terimakasih juga kepada Team Steem SEA lainnya, juga terlebih semuanya yang telah mendukung serta mendidik

Ingin tahu lebih tentang saya klik disini

Sort:  

Posting Anda sangat rinci dan terorganisir dan saya sangat mengagumi nada positif di dalamnya
Saya rasa Anda adalah pecinta kopi karena Anda memiliki antusiasme yang tinggi. Saya suka kopi tapi saya tidak tahu apa-apa tentang proses pembuatan / pembuatan. Kurasa aku butuh video itu hehe.

Selamat atas sertifikat Anda, biasanya merupakan suatu kehormatan besar menerima seperti itu mengingat perasaan pencapaian yang mengikutinya.
#onepercent #nigeria

Senang mendengar anda disana kawan, Kopi disini sudah menjadi bahagian hidup. Pagi siang malam disini orang-orang minum kopi. Biji kopi sejuta rasa, ohh terimakasih banyak ucapan selamatnya. Itu sangat penting tapi disini sertifikat itu dtidak dihargai dengan baik. @doppley terimakasih telah berkunjung

 4 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Salam: @anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66396.53
ETH 3174.43
USDT 1.00
SBD 4.15