[50% Payout Saya Donasikan untuk @steem.amal] Betterlife The Diary Game, Kamis 9 Juli 2021 | Rutinitas Jum'atan

Hari Jum'at

Hari Jum'at merupakan hari yang paling tinggi derajatnya, kelebihan dan keutamaan begitu besar kelipatannya, banyak amal perbuatan jika dikerjakan di hari tersebut maka akan mendapatkan pahala yang begitu besar bahkan bagaikan pahala orang yang berhaji. Itu semua akan terjadi bila didasari dengan ilmu.

Tentu hal demikian membuat kita terasa ngiler disaat mendengarkannya, semua orang berkeinginan mendapatkan balasan yang setimpal, namun di samping Allah menciptakan manusia, Allah juga menciptakan iblis dan syaitan, tugasnya adalah merayu memanjakan keinginan anak Adam yang berbau negatif, sehingga tidak sedikit orang-orang dibuat lalai karenanya.

Baik lah....
Pagi yang berkah ini kami kembali menjalankan rutinitas Jum'atan yakni kegiatan Muhadasah. Kegiatan ini dilakukan di setiap pagi Jum'at menjelang shalat subuh hingga pukul 08.00. Sebelumnya sih hujan semakin deras di pagi ini, namun saya melihat semangat para santri begitu luar biasa, pada pertemuan Jum'at lalu seperti biasanya kegiatan berbahasa asing ini dilakukan dihalaman rusunawa tempat kami menginap, karena diakibatkan hujan terus-menerus sejak tadi subuh maka kami terpaksa mengambil tempat didepan kantin baru yang belum selesai dibangun.

Berikut dokumentasinya:

---

@rizki97 dan @alfikri04 serta beberapa teman lainnya turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, mulai dari mengontrol para santri hingga beberapa orang dari kami turut memberikan arahan dan bimbingan perbaikan untuk pertemuan Jum'at akan datang. Nah, sebelumnya kegiatan ini kami mulai dengan bernyanyi bersama sebagai langkah permulaan agar semangat para santri lebih memanas.

Selanjutnya, kebiasaan kami usai berlangsung kegiatan Muhadasah maka kami langsung mengarahkan para santri secara bersamaan membersihkan area perkarangan kompleks dengan mengambil sampah-sampah yang bertebaran di halaman.

Setelah itu kami bersarapan pagi dengan lauk yang begitu lezat ala dapur umum yakni ikan sambal, menu ini merupakan salah satu masakan yang paling saya sukai. Beranjak dari sarapan, saya pun kembali kamar untuk rileks-rileks bersama kawan sekamar, hingga tak terasa saya pun terlelap tidur di atas kasur punya teman saya.

Pukul 11.15, saya bersama beberapa petugas jamaah segera melaksanakan tugas mengontrol para santri agar cepat-cepat mandi dan langsung menuju ke Masjid Al-Munawwarah yang berada di Simpang 4 Meurah Dua untuk menunaikan shalat Jum'at.

^{Rintikan hujan sepanjang jalan, membuat sebahagian pakaian yang saya kenakan basah}

^{Membeli Kue Molen di Persimpangan Pasar Ulee Gle.}

Sepulang dari sana, saya melakukan perjalanan ke kampung halaman. Hujan mulai turun, sepertinya saya akan kehujanan, namun saya tetap mencoba untuk melakukan tempuhan yang berjarak lebih kurang 20 menit tersebut, setiba di Pasar Ulee Gle saya mampir sejenak di sebuah gerobak Kue Molen yang merupakan salah satu cemilan yang disukai oleh adik saya. Kemudian saya kembali melanjutkan perjalanan.

Rupanya rintikan air yang berjatuhan dari langit ini terus menghiasi perjalanan saya hingga sampai ke kampung halaman. Perjalanan ini adalah sebuah pintaan ibu saya untuk melanjutkan pengecatan toko yang beberapa hari kedepan ini akan di tepung tawari.

Mengingat kondisi perut belum saya isi dengan makanan pokok, maka setiba di rumah saya pun menyantap makanan terlebih dahulu, setelah makan sejenak duduk bersama orang tua, tak terasa waktu sudah tertuju pukul setengah empat, maka dalam hal ini saya menunda perkejaan mengecat toko setelah Asar saja.

Nah, setelah melaksanakan kewajiban shalat Asar kemudian saya langsung menggantikan baju kerja dan segera menuju ke toko. Pengecatan lanjutan ini saya lakukan dibagian depan saja karena itulah yang masih tersisa. Prosesi ini terselesaikan hingga 10 menit menjelang masuknya waktu Magrib.

^{Sebelum pengecatan}

^{Sesudah pengecatan}

Setelah melaksanakan shalat Magrib, saya segera menyiapkan barang-barang dalam tas lalu setelah berpamitan pada orang tua, saya pun melakukan perjalanan. Sesampai di Meurah Dua, saya tak memasuki komplek pasantren langsung, melainkan harus mengisi perut terlebih dahulu, tempat dan warung yang saya tujukan adalah warung kopi Black Premium, mengingat di sana tersedia bermacam makanan yang saya sukai.

^{Sahabat Syahrul Maulana.}

Di sana saya menjumpai Syahrul Maulana yang sedang menikmati secangkir kopi pancung, nampaknya ia lagi duduk sendirian dibagian depan warung, saya pun mencoba menghampirinya, dengan penuh senyuman ia pun meminta saya agar bisa bergabung duduk bersamanya, karena ia cuma sendiri.

Inilah cerita saya hari ini Semoga kehidupan kita semakin hari semakin baik 😊

---

📷 Picture	Smartphone
Model	RMX1805
Android	9
Photographer	@khairil98
Location	Aceh
Edit	Google Foto

---

Salam @khairil98

---

Ingin mengenal saya klik disini

Saya ucapkan Terima kasih kepada @anroja yang telah mengajak saya berpartisipasi di The Diary Game.

Terimakasih juga kepada :
@nazarul
@ikhsan01
@herimukti
dan komunitas Asia Tenggara.