Tradisi 7 bulanan atau dalam bahasa Aceh dinamakan Peusijuek Leung, yaitu diperuntukkan bagi seorang wanita yang sedang mengandung anak pertamanya dengan usia kandungan sudah mencapai usia 7 bulan.

Dan hari ini Kakak Ipar saya akan menyelenggarakan acara 7 bulanan untuk menantunya di rumah besannya. Jadi, saya diundang untuk hadir di acara tersebut. Singkat cerita 👇

Pagi ini saya bangun di jam-jam seperti biasanya yaitu jelang adzan subuh. Kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu. Setelah terdengar suara adzan berkumandang lalu saya segera menunaikan ibadah subuh hingga selesai.

Saat suasana di luar rumah 🏡 sudah mulai terang saya pun memulai aktivitas rutin pagi saya sebagai ibu rumah tangga. Dari membersihkan ruangan rumah, menyapu teras dan halaman. Menyirami tanaman dan menata taman agar suasananya selalu terlihat asri. Seperti itulah rutinitasku hampir di setiap pagi.

Selesai mengerjakan aktivitas pagi saya segera mandi, kemudian pergi ke rumah Kakak Ipar membantu menyiapkan segala sesuatunya yang akan kami bawa untuk persiapan acara 7 bulanan yang diadakan di rumah mempelai wanita hari ini.

_{Saat menyiapkan bu kulah}

Selain kue, ada bu kulah (nasi yang dibungkus dengan daun pisang) beserta menu hidangan lezat yang sudah kami persiapkan, diantaranya yaitu ada masakan ayam bumbu kari, bebek masak putih, ikan asam manis dan masih banyak lagi menu lezat lainnya.

_{Saat membuat lincah mameh}

Sedangkan menu yang tidak boleh ketinggalan di acara 7 bulanan ini adalah "lincah mameh" atau rujak manis yang rasanya sangat segar. Kami juga membuat minuman yang segar itu, "lincah mameh".

Setelah selesai dan akhirnya kami sudah mempersiapkan segala yang diperlukan. Kurang lebih jam 11 siang kami keluarga dari pihak laki-laki segera berangkat menuju lokasi acara. Karena desa kami berdekatan, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di sana.

_{Acara makan kue dan minum teh}

Sesuai adat, kami pun disambut dengan gembira oleh tuan rumah seraya menyerahkan bawaan yang sudah kami persiapkan dari rumah. Acara diawali dengan minum teh dan makan kue camilan, kemudian dilanjutkan dengan acara doa bersama.

_{Saat peusijeuk}

Setelah itu barulah diadakan acara "peusijuek" untuk pasangan suami istri ini oleh para tetua, agar Allah memberikan kesehatan, keselamatan dan diberi bayi yang sehat pula yang kelak menjadi anak sholeh atau Sholehah. Aamiin.

_{Selesai makan-makan, lincah mameh pun tak bersisa}

Acara terakhir yaitu makan bersama. Alhamdulillah, kami menikmati bu kulah, beserta menu hidangan khanduri yang sudah dipersiapkan oleh tuan rumah sekaligus menemani makan siang pasutri muda dan keluarganya. Dan lagi-lagi, "lincah mameh" menjadi minuman favorit untuk pembuka siang ini.

_{Membersihkan balai untuk acara khanduri jrat, besok}

Setelah acara makan-makan kami mengobrol sebentar. Sementara waktu menunjukkan hampir jam 1 siang, kami bersepakat untuk berpamitan pulang. Sampai di rumah saya segera mengganti pakaian dan membersihkan diri, lalu menunaikan sholat dhuhur. Selanjutnya waktunya saya untuk beristirahat. Jelang sore, kami gotong royong membersihkan balai untuk acara khanduri jrat (doa bersama) yang akan kami selenggarakan besok di balai ini.

Begitulah aktivitas saya hari ini, teman-teman! Semoga kalian semua menyukainya. Terima kasih sudah membaca blog saya 🤗💞

Regards,

@idaali

About me

---