Terima kasih Pak @waterjo untuk kontes yang anda selenggarakan, tentang Permainan Buku Kas Harian. Sehingga saya berkesempatan untuk mengikuti kontes kembali di edisi minggu ini. Terima kasih juga untuk keponakanku @safridafatih atas undangannya.
Ini partisipasi saya!👇

---

---

_{Pemandangan pagi hari}

---

Sudah sejak kemarin saya berada di Pulau wisata tempat peninggalan bersejarah, yaitu Pulau Penyengat yang berada di Tanjungpinang, Kepri. Selain berwisata, tujuan saya datang ke pulau ini yaitu untuk bersilaturrahmi ke tempat kakak saya yang tinggal di Pulau ini . Sedangkan saya baru datang dari Aceh.

Meskipun lelah setelah mengelilingi pulau Penyengat semalam, kami tetap bangun pagi lebih awal. Kemudian kami menunaikan sholat subuh. Suasana di luar masih terlihat gelap, namun guratan berwarna orange di langit, bias cahaya mentari pagi tampak jelas dari teras tempat kami menginap.

_{Tempat kami menginap}

Kemudian saya melakukan peregangan otot untuk sekedar melenturkan urat-urat yang kaku. Hanya 15 menit saja saya melakukan olahtubuh, lalu saya beristirahat sambil menikmati udara pagi yang segar dibentangan lautan lepas.

_{Di tempat ini saat kami sarapan}

Tak lupa menikmati secangkir teh hangat dan mencicipi roti balaok, camilan khas Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, yang disuguhkan pagi ini. Lama sudah kami duduk dan mengobrol di tempat ini, perut pun terasa kenyang karena sudah terisi.

Sekedar informasi saja! Biaya penginapan di sini rata-rata Rp 300.000/81.08 steem hingga Rp 400.000/108.10 steem untuk semalam. Karena di sini saya menginap di rumah kakak saya sendiri, maka saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk itu, termasuk makan minum 😁

Kemudian saya segera mandi yang disusul oleh Sulung, lalu Bungsu. Kami bersiap-siap untuk pergi ke dermaga dan kembali ke Tanjung pinang. Sebelum berangkat ke dermaga, kami singgah ke pemakaman keluarga dan berziarah sebentar.

Setelah selesai ziarah kami segera menuju dermaga melalui gapura Selamat Datang. Disepanjang tepi jalanan berdiri kedai-kedai warga setempat menjajakan olahan makanan khas Pulau Penyengat. Saya pun membeli beberapa jenis makanan sebagai oleh-oleh. Total biaya yang saya keluarkan untuk membeli oleh-oleh sebesar Rp 30.000/8.10 steem.

Jam sudah menunjukkan hampir jam 8 pagi. Kami terus berjalan hingga sampailah di ujung dermaga dan membeli 3 lembar tiket perahu pompong untuk menyeberang menuju pelabuhan Tanjung Pinang. Total biaya tiket sebesar Rp 27.000/7.29 steem.

_{Perjalanan ke Tanjungpinang dengan pompong}

1 tiket dikenakan tarif biaya sebesar Rp 9.000/2.43 steem untuk wisatawan dan Rp 5.000/1.35 steem untuk warga lokal. Tak perlu waktu lama pompong pun penuh terisi penumpang, lalu segera melaju menyeberangi lautan menuju Pulau Bintan, Kota Tanjungpinang.

Lagi-lagi pemandangan laut yang mempesona menghipnotis bawah alam sadarku. Pandangan mataku pun tak kan lepas dari yang indah-indah, sesekali berdecak kagum. Saya sungguh menikmati ciptaan Allah yang maha agung ini!

Lima belas menit kemudian sampailah kami di Kota Tanjung Pinang. Lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat kami menginap. Kesibukan warga kota kembali terlihat. Hilir mudik dan lalu lalang, baik orang-orang maupun kendaraan memadati jalanan dan tempat-tempat keramaian kota.

Sampai di rumah kami segera beristirahat sambil mengulas cerita kembali selama berada di Pulau itu. Hingga waktunya makan siang tiba, kami segera makan siang bersama keluarga.

Itu saja cerita saya hari ini! Semoga teman-teman menyukainya. Terima kasih sudah membaca blog saya 🙏🤗