The diary game season ketiga ( Minggu 03-Oktober-2021 ) Pesan celeng Amal..! Ingin kutulis sebuah puisi namun aku bukanlah pujangga, ingin ku bercerita tetapi aku tidak di takdirkan sebagai manusia kaya bahasa
Selalu mencintai pekerjaan agar beraktifitas penuh semangat dan lancar, itulah hal pertama yang menjadi konsep saat menyambut pagi dengan baik.
Sarapan pagi setelah bangun tidur menjadi hal utama sebelum beraktifitas secara normal, sesaat menikmati kopi khas Gayo yang di hadiahkan oleh @fajar.perangin79 beberapa pekan lalu menjadi teman baik di pagi hari saat bersantai.
Setelah beberapa saat bersantai sambil menikmati secangkir kopi dan menjelajahi halaman steemit di smartphone saya mulai beranjak pergi menuju kebun untuk mengurus tanaman cabai seperti biasanya.
Beberapa persoalan menjadi tugas untuk di tuntaskan dalam hal tanaman cabai yang tidak sesuai target, sebagian tanaman cabai sudah memasuki masa panen pertama sedangkan sebagian lainnya masih tidak sesuai target, artinya sebagian tanaman cabai harus di tanggulangi secepatnya agar dapat memasuki masa panen secara serentak dengan yang lainnya.
Setelah meperhatikan dan mendapat masalah utama dari hal ini saya kembali bersikap untuk berkonsultasi dengan bang @fajar.perangin79 yang memiliki tiori atau ilmu tentang pertanian yang sangat memadai dan berpengalaman, beliau menjadi andalan saya dalam kasus ini.
Beberapa saat kemudian saya beralih menuju ke kandang ternak untuk tugas kedua pagi ini, mengurus ternak baik induk dan bibitnya juga hal yang tidak kalah penting di banding tanaman cabai.
Sedikit lambat dalam pengembangan ternak saat ini karena saya terkendala dengan jumlah induk yang ingin di pasok yang seharusnya sudah satu pekan yang lalu selesai, namun hal ini masih saya usahakan untuk lebih cepat tertangani sesuai target.
Setelah semuanya selesai saya masih bertahan di lokasi ternak untuk terus memperhatikan beberapa kebutuhan untuk membangun fasilitas lebih memadai baik di bidang ternak maupun di bidang tani/tanaman cabai.
Sekira pukul 11:00 wib saya beranjak menuju rumah untuk beristirahat sejenak di teras, sambil memainkan Smartphone di tangan saya terus mengolah daya pikir untuk mengebangkan usaha yang sedang saya jalankan saat ini.
Karena waktu sudah menjelang sing saya bersama istri berencana makan siang di luar hari ini, kenapa demikian.? Karena kami sudah lama tidak makan siang bersama di luar akhir-akhir ini, sambilan berbelanja kebutuhan anak kami sehingga kami jadikan waktu luang atau kesempatan ini untuk melepas lelah dan menikmati kebersamaan saat makan siang di luar.
Setelah mandi dan menggantikan pakaian kami segera berangkat menuju pusat kota Matang, tiba di kota Matang kami singgah di agen BSI untuk menarik sisa saldo di rekening untuk biaya kebutuhan harian kami.
Satu moment penting bagi saya siang ini di ruang tunggu agen BSI saya melihat dan memperhatikan sebuah kotak kecil ( lihat gambar pertama di postingan ini ), kotak kecil tersebut sudah tidak asing bagi masyarakat Aceh, ya tentu saja itu Celeng amal Milik masjid atau milik pondok bahkan bisa jadi milik yayasan tertentu.
Amal..? Bisa dimana saja dengan managemen apa saja dan strategi apapun dapat di lakukan, secara teroganisir, masif dan lain-lain, Amal..? Sebuah pekerjaan yang bermanfaat baik untuk setiap individu maupun kelompok.
Namun itu bisa menjadi bumerang bagi siapapun dalam melakukan Amal tanpa pengelolaan dan niat yang tepat dan sesuai dengan ilmu pengetahuan terutama sekali ilmu spiritual bagi yang beramal itu sendiri.
Selain menyangkut dengan managemen, metode, mekanisme dan lainnya Amal juga sangat di pengaruhi oleh hati ( niat ) dan perilaku yang beramal dan yang mengelola Amal..!
Mungkin penulis tidak dapat menjabarkan devinisi amal lebih luas dan juga tidak dapat menjelaskan tentang amal lebih spesifik karena kekurangan ilmu tentang hal ini bahkan sangat faqir ilmu dalam berbagai bidang.
Saya terus memandang kotak kecil mungil tersebut yang terletak tepat di samping tempat petugas agen bank atau agen BSI, banyak hal yang tersirat dengan kotak kecil tersebut di benak ku siang ini, Apakah aku sudah menjadi manusia kikir..? Aku bertanya-tanya di dalam benak ini.
Ataukah aku telah di kuasai oleh roh jahat untuk menjadi manusia berwatak anti Amal.? Aku sendiri tidak mampu menjawabnya.!
Jikapun aku merasa sebagai seorang dermawan itu akan lebih merusak hati dan kepribadian ku dengan Tuhan yang lebih mengetahui hitam dan putih kalbu sesorang .
Yang jelas saat berhadapan dengan kotak kecil ( celeng Amal ) tersebut tangan ku tidak ingin bergerak sedikitpun untuk beramal siang ini, di sisi lain saya merasa sikap ini sangat tidak baik, namun di sisi lain saya ingin menghapus paradigma gaya beramal seperti itu..??????
Kubiarkan hati berkecamuk bahkan konflik batin di gelorakan hingga tubuh bergerak tanpa sepenuhnya dengan kontrol fikir normal, kemudian langkah kaki ku bergerak keluar dari ruangan tersebut meninggalkan kesan dan pesan.
Filosofi celeng atau kotak amal yang kecil mungil memberi hikmah bagi ku siang ini.
Niat baik saja tidak cukup tanpa aksi yang tepat dan baik..?
Banyak yang dapat saya petik dari nasehat celeng kecil itu, anda mengetahui itu, saya tidak meliputi apa yang anda ketahui, bersinarlah mutiara walau di lembah penuh lumpur, kusamlah setumpuk kotoran walau berada dalam bingkai kaca..!
Tiba di swalayan kota matang, saya bersama istri dan anak segera berbelanja kebutuhan anak kami dan segera berangkat menuju warung nasi, kami membeli dua bungkus nasi dan pergi menuju ke arah barat.
Kami ingin memilih tempat yang lebih tenang yang jauh dari keriuhan, tepat di sebuah caffe yang bertepetan dengan tepi sawah kami singgah dan mimilih meja paling belakang yang terlihat lebih nyaman, aman dan tenang.
Angin sawah berhembus membelai kulit yang tersengat teriknya matahari siang ini, kembali membawa angan ku ke dunia fantasi yang lebih segar dan baru.
Si gadis kecil ku bersama ibunda tercintanya terus merayu membuat jantungku membahana di gelaran meja-meja yang tertata rapi dan indah siang ini.
Waktu seperti sangkilat melewati moment makan siang kami, sejenak saya bersantai setelah menikmati makan siang bersama hingga menjelang pukul 14:00 wib.
Kemudian kami beranjak pulang ke rumah karena waktu shalat dhuhur sudah hampir telat, tiba di rumah saya bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhuk dan kemudian saya segera melaksanakan shalat dhuhur di rumah.
Setelah selesai melaksanakan shalat dhuhur saya kembali ke ruang tamu untuk berbaring sejenak, kemudian saya tidur siang sejenak hingga tiba waktu shalat asar.
Inilah cerita harian saya hari ini sebagai bentuk partisipasi di kontes thediarygame, semoga bermanfaat dan menjadi tambahan ilmu yang berguna bagi setiap pembaca.
Salam hormat saya untuk
@anroja @nazarul @curiesea @herimukti @ikhsan01 @mad.demon @kang.mose @muhd.abrar yang selalu mendukung kami
Jika ingin mengenal saya lebih dekat klik disini
Kita sama sama belajar tentang pertanian @green07 , kita harus mampu untuk menanggulangi segala masalah dengan keterbatasan kita untuk sebuah pencapain, orang lain hanya bisa menilai tapi tidak bisa menikmati, hanya kamu yang bisa menikmatinya.
untuk amal, hilangkan paradikmamu yang akan merusak ibadahmu.
Paradigma tersebut harus segera terhapus agar semua bisa bernilai, ya kita sama² belajar untuk lebih sukses ke depan dan kita bisa mendapat panen yang memuaskan😂