Salam untuk steemians dimanapun berada saat ini, semoga selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan lancar.

Cara terbaik melawan lupa adalah dengan cara menulis.

Aku menulis untuk ku ingat, aku ingat untuk ku menulis dan aku menulis untuk merawat daya ingat.
Kita tidak boleh lepas dari konsep tersebut.

Tentu banyak kelemahan yang masih membuat kita jauh dari kata sempurna dalam menulis, tetapi hal itu menjadi sebuah jalan awal anda untuk menjadi penulis sejati, tidak mungkin kita akan menulis yang lebih baik tanpa memulainya dan tanpa menjadi pembaca yang baik.

• Jam 05:40 Wib.

Seperti biasanya saya terbangun tanpa alarm tetapi seorang istri saya selalu membantu saya dalam menjaga jadwal kegiatan saya, sudah pasti pendamping hidup saya berperan sangat baik untuk mendukung saya dalam berbagai aspek kehidupan.

Keluarga menjadi salah satu semangat dan alasan paling besar untuk saya berjuang dalam meraih cita-cita dan menata masa depan yang lebih baik, beranjak dari hal tersebut saya menempatkan diri sebagai lelaki yang dapat menjadi sandaran setiap anggota keluarga dan orang terdekat saat mereka melewati hari-harinya dan saat mereka membutuhkan, kapan saja.

Memang tidak mudah melakukannya, namun anda atau saya akan mendapatkannya sesuai dengan komitmen, pengorbanan dan kepercaan diri tinggi dalam mengatur segala sesuatu yang di butuhkan dalam menggapai hal tersebut.

Kita tidak bisa berhenti ketika melihat sebuah kelemahan dalam diri, karena kelemahan bukan sebuah aral tetapi kelemahan adalah sebuah alat yang di titipkan dalam setiap pribadi kita sebagai alat pengontrol berbagai sifat sombong dalam jiwa manusia.

• Jam 05:50 Wib.

Saya segera meraih sebuah kain merah yang sudah di sediakan oleh istri saya untuk segera menuju kamar mandi, setelah selesai di kamar mandi saya melaksanakan shalat subuh seperti biasanya.

Kemudian saya begegas keluar rumah menuju pasar tempat saya berjualan ikan, bergerak dan meloncat untuk merefleksi tubuh dari rasa lelah dan keram tubuh terasa bugar.

• Jam 06:30 Wib.

Saya tiba di tempat berjualan ikan, saya segera membuka ikatan kotak ikan yang akan kami jual, kemudian saya duduk di bangku menunggu antusias pembeli untuk menawarkan ikan yang saya jual, semua terlihat berjalan sangat pelan tidak seperti sehari sebelumnya.

Kemudian Amat kawan saya datang dan mengambil posisi duduk di samping saya, bagaimana kondisi pagi ini, tanya Amat kepada saya, semua berjalan biasa-biasa saja jawab saya kepada Amat.

• Jam 08:00 Wib.

Pembeli mulai membuat tawaran untuk ikan milik kami dengan harga Rp.18.000/1 kg, setara dengan 6.900 STEEM+-. Tetapi harga tersebut tidak dapat kami tolerir, kemudian mereka membeli ikan pada harga Rp.20.000/1 kg, setara dengan 7.050 STEEM+-.

Ikan yang kami jual hari ini adalah ikan SUMBO dengan jumlah hanya 140 kg. Bebarapa saat kemudian MUGEE datang berebutan membeli ikan dan dalam hitungan jam ikan terjual habis.

Foto di tempat saya membeli ikan ( TPI )

• Jam 09:00 Wib.

Saya mendapat informasi dari seorang kawan bahwa ada kapal boat yang berlabuh di pelabuhan dan membawa pulang ikan DUGUN dalam jumlah yang banyak, saya segera datang menuju ke tempat pelelangan ikan ( TPI ).

Setelah tiba di tempat pelelangan ikan saya melihat ikan membanjiri tempat tersebut, segera saya meraih handphone untuk memotret moment tersebut, seperti terlihat pada gambar di atas.
Kemudian saya tidak menunggu lama untuk menghubungi rekan dagang saya di kota Medan untuk menanyakan informasi harga pasar di sana, ternyata harganya cocok untuk saya pasok ikan ke kota tersebut bila kondisi ikan berkualitas bagu 100 %.

• Jam 10:00 Wib.

Saya mulai memperhatikan para pedagang saat ikut dalam kontes pelelangan, mereka terlihat sangat bersemangat untuk membeli ikan DUGUN tersebut, harga satu kotak ( piber ) sangat berfariasi sekali, jika kotak yang kualitas ikannya 100% maka harga Rp.2.500.000, setara dengan 800.000 TEESM+-. Sedangkan kotak yang ikannya berkualitas 79 % ke bawah harganya Rp.1.750.000, setara dengan harga 600.000 STEEM+-.

Foto suasana saat para pemiliki kapal boat [Toke] sedang melelang ikan

• Jam 12:10 Wib.

Ikan hanya tersisa yang berkualitas 70 %, saya segera membeli dengan jumlah 3 kotak ( piber ) dengan total harga Rp.4.500.000, setara dengan 1800.000 STEEM+-. Kemudian saya membawa ikan tersebut ke LAPAK tempat saya berjualan dan kembali menelpon rekan dagang saya di kota medan untuk menginformasikan bahwa saya hanya mendapat ikan yang memiliki kualitas 70 %, ternyata kondisi tersebut tidak layak di pasok ke kota Medan, saya mengambil keputusan untuk melakukan proses pendinginan dan berencana menjualnya di sini besok pagi.

Saya mendapat support dana dari seorang kawan dengan jumlah uang Rp.3.000.000, setara dengan 1072.000 STEEM+-. support dana tersebit untuk membantu saya karena kehabisan modal.

Foto contoh jenis ikan DUGUN yang sedang di lelang

• Jam 13:50 Wib.

Saya selesai melakukan proses pendinginan dan selanjutnya saya beranjak pulang, sedikit terlambat dari hari biasa.
Setelah berada di rumah saya segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian saya buru-buru melaksanakan shalat dhuhur dan melanjutkan makan siang setelahnya.

• Jam 14:30 Wib.

Saya bersama istri keluar untuk berbelanja beberapa kebutuhan anak saya, seperti: susu, popok dan roti, total jumlah belanja Rp.155.000, setara dengan 54.000 STEEM+-.
Kemudian saya menuju counter HP untuk beeencana memperbaiki handphone saya yang sudah beberapa hari rusak, ternyata handphone saya bermasalah di baterai di sebabkan terjatuh di lantai, begitu analisa teknisi counter tersebut.

Harga baterai handphone HUAWEI nova2i berharga Rp.200.000, setara dengan 72.000 STEEM+-. Akhirnya saya harus menunda dulu untuk memperbaiki handphone saya yang rusak karena uang sudah tidak memadai, mungkin di lain waktu saya harus memperbaikinya.

• Jam 15:20 Wib.

Kami beranjak pulang menuju rumah saudari saya untuk bersantai sebentar sambil menunggu waktu shalat asar, kemudian saya berbaring sejenak di lantai rumah saudari saya untuk melepas rasa lelah.

• Jam 16:00 Wib.

Saya bersama istri pulang ke rumah untuk melaksanakan shalat asar, setelah selesai melaksanakan shalat asar kami segera keluar rumah menuju pasar ikan, di pintu gerbang tengah pasar ikan saya bersama istri bersantai di warung menikmati secangkir teh hangat campur lemon.

• Jam 18:30 Wib.

Kami beranjak dari pasar ikan menuju ke rumah untuk bersiap melaksanakan shalat maghrib, setelah selesai shalat maghrib kami makan malam bersama, setelah saya melaksanakan shalat isya segera menuju tempat tidur untuk beristirahat malam.

Inilah cerita harian saya hari ini, semoga menjadi manfaat dan tambahan ilmu bagi setiap pembaca.

Salam hormat saya untuk @anroja, @nazarul,@ernaerningsih, @muzack1 dan @radjasalman yang selalu mendukung kami.

Jika ingin mengenal saya lebih dekat klik disini