Safrina, Si Penderita Penyakit Langka yang Tidur Beralaskan Daun Pisang

in Steem SEA3 years ago (edited)

50 % Payout Postingan Ini Disumbangkan kepada Akun @steem.amal


5309BB2D-435C-4764-B7AA-ADEBB352E64F.jpeg
Safrina, penderita penyakit langka yang tidur beralaskan daun pisang


Di ruangan keluarga sederhana, kami mendapatinya sedang tergolek lemas dengan tidur berbalut selimut dan beralaskan daun pisang di atas kasur. Hanya sorot matanya dengan tatapan kosong terus memandangi mataku. Kulihat, ada aliran derita dan harapan tetapi tak bisa ia sampaikan sampai air matapun sudah kering tak mampu ditumpahkan lagi.

IMG-20210503-WA0056.jpg
kondisi safrina saat kami berkunjung

Safrina, namanya, 24 tahun. Pasien dengan penyakit langka kali ini. Sekujur tubuhnya dari wajah sampai telapak kaki mengering dan retak pecah seperti terkena luka bakar dengan beberapa sayatan dengan bekas luka pecah yang mengaga di beberapa bagian tubuhnya. Di sebelahnya, ada seorang ibu paruh baya yang merupakan ibu kandung Safrina terus mengipasi tubuh Safrina agar tidak dihinggapi lalat.

DF7C431E-D85B-4A94-9220-0D4C2FD2CF61.jpeg
sang ibunda selalu setia merawat dan terus disamping Safrina

“Bahkan seluruh kulit tubuhnya seperti itu,” ungkap Usman, ayah dari Safrina, ketika tim @steem.amal melakukan survei ke lokasi di Desa Meunasah Cut Mamplam, Kandang, Lhokseumawe, 3 Mei 2021. Tim survei Steem Amal terdiri dari @radjasalman, @ayijufridar, @fwinanda, dan @yuzul01 yang merupakan tenaga medis.

IMG-20210503-WA0054.jpg
tenaga medis sedang melihat kondisi Safrina

Usman yang akrab disapa Bang Man Bor mengisahkan, penderitaan putri sulungnya bermula sekitar empat tahun lalu pasca ia menikah dengan suaminya. Mulanya ia hanya merasakan demam dengan suhu tubuh tinggi lalu dibawa ke rumah sakit. “Dokter bilang, Safrina kena tipes. Setelah diberi obat, kami pulang,” tutur Usman yang sehari-hari bekerja sebagai buruh sumur bor.

Setelah itu, Safrina sering kumat penyakitnya. Suhu tubunya tinggi dan di sekujur tubuhnya tiba-tiba seperti pecah penuh luka, bahkan di beberapa bagian tubuhnya terbelah sampai mengeluarkan darah segar cukul banyak, sehingga jika sudah begitu ia harus tidur menyamping karena tubuhnya terus mengeluarkan darah di beberapa bagian. Keluarganya kembali membawa ia ke dokter, termasuk ke dokter ahli saraf dan dokter kulit. “Dokter bilang bukan alergi dan bukan kanker kulit, kami juga tak paham dan bingung Safrina sakit apa.” ungkap Usman di hadapan @radjasalman, petinggi gampong, dan serdu Heru beserta rekan dari TNI yang berkunjung melihat kondisi Safrina pasca viral di media sosial.

IMG-20210503-WA0058.jpg
ayahanda Safrina sedang menjelaskan terkait kondisi anandanya kepada @radjasalman, Serdu Heru, dan petinggi gampong

Karena luka-luka di sekujur tubuhnya mengeluarkan darah, Safrina terkadang harus tidur beralaskan daun pisang. “Kalau kumat, darahnya mengalir dari setiap sendi, dari bibir, dada, pokoknya dari seluruh tubuh. Baru dalam dua hari ini, lukanya mulai mengering,” ungkap saudara sepupu terdekat Safrina, Mutia Sari, yang dengan telaten merawat Safrina.

Safrina kini terlihat hanya memiliki kulit pembungkus tulang. Dia masih sadar dengan pembicaraan orang sekitarnya. Makanya ketika ada cerita tentang prahara rumah tangganya yang mengguncang jiwa, kami memilih mengganti topik agar dia tidak mendengar kisah itu karena hanya akan membuat hatinya semakin terluka. “Ketika Safrina sekarat, suaminya menceraikannya dengan pesan singkat dan pergi meninggalkannya saat ia kumat Jumat lalu, ” tambah Mutia Sari.

Dari perkawinannya, Safrina kini memiliki seorang putri yang berusia sekitar 2,5 tahun dan putra kecil berusia 8 bulan. Anak perempuan itu hanya bisa menatap ibunya dengan bingung sambil sesekali mengajak Safrina berinteraksi. Usman selaku ayah Safrina juga mengatakan bahwa sejak 15 hari pasca melahirkan anak keduanya. itulah penyakit Safrina semakin parah sampai saat ini.

Karena harus merawat anaknya, Usman mengaku tidak bisa bekerja meski masih sering dipanggil untuk membuat sumur bor. Suami dari Ernita itu harus fokus merawat anaknya sampai sembuh.

Ketika mendengar penuturan Usman, @radjasalman mengatakan akan melaporkan kepada rekan-rekannya di Steem Amal tentang bantuan yang akan diberikan. “Kalau melihat kondisinya, sepertinya bantuan uang lebih direkomendasikan agar digunakan untuk berobat,” ujar @radjasalman dalam perjalanan pulang bersama kami. Kami sependapat dengan @radjasalman. Semoga bantuan dari Steemit dan Steemians bisa membantu meringankan penderita Safrina.


note: seluruh foto dan data pasien yang disampaikan sudah mendapat persetujuan dari pihak terkait


Salam

@fwinanda

TENTANGKU

Sort:  
 3 years ago 

Menyedihkan sekali melihat kondisi pasien. Oh ya, saya lupa menulis, dua tentara itu mulanya membuat laporan kedatangan Tim Amal. Ketika saya koreksi @steem.amal, mereka belum tahu sehingga penjelasannya menjadi lebih panjang, sekaligus menjadi kegiatan Promo Steem juga meski belum sempat buat akun.

 3 years ago 

Iya. Mereka sempat bingung kita dari mana karena belum mengenal steemit dan steem amal. Semoga steemit semakin dikenal luas oleh masyarakat, ya pak 😊

 3 years ago 

Beramal sambil promosi Steemit.

Semoga Allah berikan kesembuhan kepada adik ini.

 3 years ago 

Aamiin Allahumma aamin....

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64118.79
ETH 3390.14
USDT 1.00
SBD 2.51