The Diary Game Season 3, Better Life, Kamis, 17 Desember 2020 (Menghadiri Acara Marhaban Bayi)

Dari malam, sebelum kami beristirahat panjang setelah seharian beraktivitas, hujan mulai turun dengan perlahan. Dan dikala saya terbangun diwaktu subuh, hujan masih turun, malahan lebih lebat dari tadi malam. Saya buru-buru menyelesaikan aktivitas di kamar mandi karena tidak tahan dengan cuaca pagi ini yang terasa begitu dingin dan membuat badan menggigil. Selesai sholat subuh dan merapikan perlengkapan sholat yang saya pakai, saya beranjak menuju ke dapur.

Satu jam kemudian urusan masak memasak selesai, dan saya segera mencuci bersih semua alat dapur yang kotor dan menyimpan nya ditempat nya masing-masing. Saya beralih mengerjakan kegiatan bersih-bersih rumah, dari semua mainan anak-anak yang berserakan dan juga sampah makanan sisa tadi malam. Sesaat setelah saya selesai mengerjakan semuanya, anak-anak mulai terbangun.

Saya mengurus mereka terlebih dahulu sebelum kemudian bersiap-siap diri untuk berangkat ke sekolah. Sekitar jam 9 pagi, saya sudah siap dengan tas dan mulai melajukan sepeda motor menuju ke sekolah. Sepanjang perjalanan masih tersisa gerimis yang belum berhenti. Namun itu tidak mematahkan semangat saya untuk menuju ke sekolah. Masih sangat banyak sekali yang harus saya selesaikan sebelum hari jum'at, yang merupakan tenggat waktu terakhir untuk mengumpulkan nilai siswa. Namun sampai hari ini saya belum menyelesaikan nya, karena banyak siswa-siswi yang belum mengikuti ujian susulan.

sekolahku tercinta yang penuh dengan genangan air akibat diguyur hujan semalaman

Begitu tiba di sekolah, gerimis menjadi hujan. Saya memarkirkan sepeda motor agak jauh dari kantor guru, akibat di sepanjang area sekolah banyak tergenang dengan air dan kondisinya yang becek. Saya memilih berjalan kaki agar aman dari resiko terjatuh akibat licinnya jalan menuju kantor guru. Saat tiba dikantor guru, semua guru sedang sibuk dengan kegiatan nya mengisi nilai dengan menggunakan aplikasi nilai.

Saya langsung menuju meja panitia ujian untuk melihat-lihat adakah siswa yang sudah mengikuti ujian lagi untuk hari ini. Dan alhamdulillah, ada sekitar 30 orang siswa yang mengikuti ujian susulan. Saya langsung mengambil semuanya dan menggunakan waktu kosong untuk mulai memeriksanya satu persatu.

Jam 11 siang, kami menghentikan kegiatan kami disekolah. Alasannya karena hari ini kami akan menghadiri undangan acara Marhaban bayi atau acara syukuran kelahiran bayi yang merupakan acara turun temurun dari masyarakat Aceh. Tidak semua guru mendapat undangan, hanya beberapa orang saja, yang dekat dengan pihak keluarga, termasuk saya salah satunya.

saya dan teman-teman saat dirumah acara Marhaban Bayi

Rumah yang kami tuju lumayan jauh dari sekolah. Dengan kondisi gerimis, saya dan kawan-kawan tetap semangat menghadiri acara tersebut. Kami tiba jam 11.30, dan sudah mulai terdengar pembacaan Do'a dan pujian-pujian yang dilantunkan oleh Ustaz dan Teungku yang menghadiri acara tersebut. Kami segera masuk ke dalam, dan duduk ditempat yang disediakan.

Baru saja duduk, didepan kami langsung dihidangkan berbagai makanan, dari Tape, Pulut Punjoet, dan Bakpia Sabang. Kami mulai menikmati hidangan sembari melihat dan mendengar kan lantunan puji-pujian dan pembacaan Do'a keselamatan lahir batin untuk bayi yang baru lahir tersebut. Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan terkesan sakral. Sesaat setelah acara Marhaban selesai, kami segera menikmati hidangan utama yang disediakan. Dan tak lupa saya mengabadikan momen saat acara berlangsung.

makanan yang dihidangkan sebelum kami menikmati hidangan utama

Selesai makan, kami berbincang seru dengan pihak keluarga, yang kebetulan masih mempunyai hubungan keluarga dengan saya. Tepat jam 1 siang, kami memutuskan untuk pamit pulang. Sebelum pulang, saya masih diberikan buah tangan dari Sabang, berupa Bakpia Sabang, dan juga sedikit menu Kenduri. Sesampainya dirumah, anak-anak langsung menikmati Bakpia Sabang yang saya bawa pulang, dan saya segera membersihkan diri agar bisa menunaikan sholat dhuhur yang sudah sedikit terlambat.

momen saat acara Marhaban sedang berlangsung

Siangnya, anak-anak sibuk dengan tontonan. Saya tak mengajak mereka tidur siang hari ini. Alasannya agar malam ini mereka bisa tertidur lebih cepat, sehingga saya bisa melanjutkan kegiatan saya mengisi nilai siswa. Sambil mengawasi anak-anak yang sedang sibuk dengan aktivitasnya, saya kembali memeriksa lembaran jawaban siswa yang saya bawa pulang tadi dari sekolah. Saat Azan Ashar terdengar, saya menyimpan pekerjaan saya untuk menunaikan sholat. Setelah Ashar saya sudah kembali disibukkan dengan kegiatan rumah tangga dan mengurus anak-anak.

sisa Bakpia Sabang setelah dinikmati oleh anak-anak

Malam nya, seperti yang saya harapkan, anak-anak tidur cepat setelah makan malam dan mengaji. Saya langsung melanjutkan pekerjaan saya mengisi aplikasi nilai siswa. Alhamdulillah suami dengan setia membantu sehingga malam ini satu kelas lagi berhasil saya selesaikan. Hanya tersisa dua kelas lagi, dan saya berharap semoga bisa saya selesaikan tepat pada waktunya. Selesai saya beres-beres dan mematikan Laptop, kami segera masuk kamar dan beristirahat.

Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman yang mendukung saya dan juga terima kasih tak terhingga kepada @steemcurator01 dan @steemcurator02 yang masih setia memberikan dukungan untuk semua steemian indonesia yang masih aktif berpartisipasi dalam kontes the diary game sampai saat ini.