The Diary Game, Minggu, 20 September 2020 (Membahagiakan Keluarga Tercinta)steemCreated with Sketch.

in Steem SEA4 years ago

IMG_20200921_221932.jpg

Tidak ada suara apapun yang terdengar saat saya membuka kedua mata ini. Suasana begitu sunyi. Saat saya melirik jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 5.05 pagi. Padahal biasanya, jam segini sudah mulai terdengar suara-suara dari mesjid terdekat. Tetangga juga sudah mulai krasak-krusuk dengan kesibukan masing-masing. Apa di karena kan ini hari libur, seluruh semesta mendukung untuk tenggelam dalam kehangatan selimut??? Entahlah, saya tidak mau berfikir yang tidak-tidak pagi-pagi begini.

Bergegas saya bangun ke kamar mandi, berwudhu dan membersihkan diri agar saya bisa menghadap Sang Ilahi. Saat saya keluar dari kamar mandi, barulah saya mendengar azan di Menasah Desa Serbajaman. Mungkin Muadzin nya juga terlambat bangun hari ini. Tanpa susah-susah memanggil, suami saya sudah bangun dengan sendirinya. Beliau segera ke mesjid dengan membawa kunci rumah agar tidak menyusahkan saya saat pulang nanti. Segera saya menunaikan sholat subuh, dan menyempatkan diri mengaji. Selesai membereskan perlengkapan sholat dan merapikannya, saya kembali memeluk guling, berharap bisa senyenyak tadi malam, tanpa ada gangguan.

Saya terbangun jam 8 pagi. Saat menoleh ke kiri, suami juga masih nyenyak di alam mimpi. Tidak tahu kapan dia kembali dari mesjid. Tidak mau mengusik tidur nyenyaknya, saya bangun dan mandi. Agar kesegaran menyelimuti sekujur tubuh ini. Tak lama kemudian, saya menjalani hari dengan santai. Membersihkan rumah terlebih dahulu, mencuci semua peralatan dapur yang kotor, dan yang terakhir menyiapkan sarapan. Tidak perlu terburu-buru, karena hari libur seperti ini anak-anak biasanya juga bangun nya terlambat.

IMG_20200921_215100.jpg
sarapan saya pagi ini dengan Nasi Goreng Kampung, telur mata sapi dan sepotong ikan goreng dan segelas kopi susu

Tadi malam sebelum tidur, Si Abang request Nasi Gurih Mi Ni yang di jual di desa Keude Matangkuli, buat sarapan hari ini. Namun karena di Matangkuli sudah ada korban covid-19, saya tidak berani lagi membeli makanan dari luar. Mendingan saya buat sendiri, walau pun tidak sesuai dengan keinginan, setidaknya aman dan bergizi. Jadilah hari ini saya membuat Nasi Goreng Kampung untuk sarapan pagi ini. Dengan lauk Telur Mata Sapi (sunny side up), dan juga beberapa potong ikan goreng. Sambil menunggu suami dan anak-anak terbangun, saya menikmati sarapan sendirian dengan di temani segelas kopi susu.

Tak lama kemudian, satu persatu anak-anak terbangun dengan di ikuti oleh Suami. Setelah mandi, mereka sarapan bersama Ayahnya dan saya menyuapi makan Si Kecil. Saat perut meronta kekenyangan, kami sekeluarga memilih bersantai di ruang tamu sambil bercengkrama. Momen berkumpul yang jarang kami dapati karena kesibukan kami dengan aktivitas di luar. Waktu terus berjalan, tak terasa sudah jam 11 pagi. Saya mengajak suami untuk pergi berbelanja ikan di Pasar Lhokseumawe. Sudah beberapa hari ini susah sekali mencari ikan bagus dan segar di pasar terdekat. Anak-anak tidak ada yang mau ikut. Tapi tetap punya permintaan saat kami pulang nanti. Mereka ingin di belikan KFC, lengkap dengan Ice Cream nya.

IMG_20200921_220111.jpg
menu yang kami pesan saat di KFC Banda Sakti Kota Lhokseumawe hari ini

Setelah bersiap, dan menitipkan anak-anak kepada neneknya, kami berangkat ke Kota Lhokseumawe. Lumayan, bisa sekalian quality time berdua. Tidak ada hambatan selama dalam perjalanan karena kami mengambil jalan pintas melalui jalan Line. Empat puluh menit kemudian, kami memasuki Kota Lhokseumawe. Tempat yang pertama kali kami singgahi adalah resto cepat saji, KFC Lhokseumawe, yang terletak di Simpang Empat, Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Saat kami datang, belum banyak pelanggan yang antri. Kami langsung memesan makanan yang kami mau, mencari tempat duduk strategis, dan mulai menikmati pesanan kami. Tidak lupa, saya juga memesan satu cup ice cream untuk saya nikmati di sini.

IMG_20200921_220003.jpg
tidak ketinggalan satu cup Es Krim sebagai pelengkap menu yang saya pesan

Selesai makan, kami naik ke lantai dua, yang terdapat Musholla untuk menunaikan Sholat dhuhur. Kemudian turun kembali untuk memesan sekotak KFC untuk anak-anak di rumah, minus Es Krim. Kami melanjutkan perjalanan ke tempat penjualan Ikan di Pusong, Lhokseumawe . Setelah berkeliling, tidak ada Ikan Tuna, akhirnya kami sepakat membeli 2 ekor Ikan Kakap putih seharga RP. 95000. Kami hanya menunggu sebentar saat si penjual ikan membersihkan keseluruhan ikan, mulai dari membuang sisiknya dan memotongnya kecil-kecil. Setelah membayar ikan yang kami beli, kami bergegas pulang.

IMG_20200921_220254.jpg
ikan Kakap Putih yang saya beli di pasar ikan Pusong Lhokseumawe

IMG_20200921_215247.jpg
penjual ikan di Pasar Ikan Pusong Lhokseumawe sedang membersihkan ikan yang saya beli

Saat melewati Jalan Stadion, saya meminta suami berhenti di Jambo Salak Pliek Apadan. Saya meminta di buatkan dua porsi Salak Pliek. Dalam waktu 3 menit, pesanan saya siap. Saya membayar sebesar Rp. 10.000 saja, dan kembali melanjutkan perjalanan kami untuk pulang ke rumah. Kami tiba dirumah tepat ketika jarum jam menunjukkan angka 15.30 sore. Sebelum menjumpai anak-anak, seperti biasa, saya mandi terlebih dahulu agar semua kotoran dan debu yang hinggap di badan menghilang tak berbekas.

IMG_20200921_220350.jpg
jambo Salak Pliek Apadan, di jalan Stadion Lhokseumawe, tempat saya membeli salak Pliek

Sebelum menunaikan solat Ashar, saya hidang kan KFC yang saya bawa pulang, agar bisa segera mereka cicipi. Saya tinggalkan anak-anak yang sedang menikmati makanan nya, untuk menunaikan solat Ashar. Kegiatan saya selanjutnya tidak jauh-jauh dari pekerjaan rumah tangga. Mencuci bersih ikan yang tadi saya beli dan menyimpan nya di Freezer, kemudian membersihkan seluruh bagian rumah yang berserakan mainan anak-anak mulai dari pintu depan bahkan sampai ke dalam kamar tidur. Entah dunia seperti apa yang mereka ciptakan saat saya tidak bersama mereka. Yang penting saat saya pulang, mereka dalam keadaan baik-baik saja, neneknya juga aman sentosa.

IMG_20200921_221254.jpg
ini dia penampakan Salak Pliek yang saya beli di Jambo Salak Pliek Apadan Lhokseumawe

Malam harinya, tidak ada kegiatan yang berarti yang saya lakukan. Hanya menemani anak-anak menonton sebentar setelah sholat dan makan. Mendengarkan mereka saling berceloteh dan berteriak satu sama lain. Jam 8.10 malam, serentak mereka menguap. Mereka bilang mereka tidak tidur siang. Tanpa menunggu lama, mereka saya ajak mencuci tangan dan kaki, masuk ke kamar dan tidur. Hanya lima menit, desahan nafas mereka terdengar teratur. Kesempatan ini saya gunakan untuk berselancar di laman Steemit, sesekali memberi komentar, sekaligus memberikan support. Dan tidak lupa sambil menikmati Salak Pliek yang tadi saya beli. Terakhir, saya menulis diary saya hari ini, sebelum ikut menjemput mimpi.

Sekian diary saya hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah berkunjung ke postingan saya.

Saya tergabung dalam tim Aceh-indonesia yang terdiri dari @anroja, @p3d1, @muzack1 dan @lord-geraldi.

More about me click👉 (Here)

Gabung bersama kami di Discord The Diary Game Indonesia.

Salam @ernaerningsih.

Sort:  
 4 years ago 

Lha, katanya di Matangkuli sudah ada yang terinfeksi COVID-19 dan tidak berani lagi jajan di luar. Tapi itu semuanya tante beli di luar menunya..😀

Di Matangkuli nggak berani. Soalnya rumah penjual Nasi Gurih sama rumah yang positif itu deketan. Berasa takut aja. Lhokseumawe jauh Oom. Sekalian mau jengukin @green07. 🤣🤣🤣

 4 years ago 

Sebenarnya potensi penyebaran COVID-19 paling tinggi adalah di keramaian. So, jauhi keramaian dan tetap mematuhi protokol kesehatan ya tante.
@green07 sudah pulang ke Matang.

Siiippp. 😊😊

@ernaerningsih, kalo lagi gag ada di Lhokseumawe rame-rame mau jengukin @green07 😂😂😂, minggu depan baru balek ke Lhokseumawe kak

#onepercent
#indonesia

🤣🤣🤣🤣🤣

Hahaha, kak tersayang saya sangat kecewa dengan pedagang yang menjual ikan siri tetapi mereka bilang ke kakak ikan kakap putih, saya tidak suka sikap penjual ikan terhadap konsumen, sering saya melakukan protes dan sering juga saya mulai mengajarkan type ikan kepada konsumen yang berbelanja di tempat saya, tetapi karena konsumen sudah terlanjur memahami type ikan dari penipu sehingga mereka sulit menerima pemahaman baru dari saya.
Nyan ungkot siri kak kon kakap puteh.

#onepercent
#indonesia

Entah lah. Man watei tajak, ahli bagian eungkot ka ijak woe u matang. 😄😄

Nyan jadwal jatah kak, hana pat tahindari😂😂😂

Hak gob ya? 🤣🤣🤣

😂, hak ado neuh kak

🤣🤣🤣

😎

Harga ikan kakap ternyata mahal juga ya, nyaris menyentuh angka 100 ribu Rupiah. kalau saya mending beli ayam saja 😃

Itu untuk 2 kilo lebih dikit @midiagam. Ayam tiap hari bosan juga. 😊

Owh, saya sempat membayangkan jumlah pengeluaran mbak Erna tiap hari, pasti lumayan besar. Minimal 100 ribu tiap hari wajib ada. Belum lagi buat jajan si kecil 😃

Saya doa kan mudah rezekinya 😊

Keluarga saya ramai. Kami berenam. Wajar membutuhkan banyak biaya. Syukur nya, anak-anak saya nggak suka jajan. Tapi di rumah stok makanan nggak boleh kosong. Alhamdulillah rezeki selalu mencukupi. 😊😊

Berarti sama juga dengan saya, kami lebih dari 6. Orang baik seperti mbak akan selalu dimudahkan rezekinya. Karena banyak teman diluar sana yang mendo'akan 😊

Selamat beraktivitas 😃

Aamiin ya Rabbal Alamin. Terima kasih doa nya @midiagam.

Sama-sama mbak 😊

 4 years ago (edited)

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

And thank you for setting your post to 100% Powerup.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team

Terima kasih atas dukungan nya

Hari minggu dengan kegiatan yang sangat padat tapi menyenangkan, Luar biasa.

#onepercent
#indonesia

Terima kasih sudah singgah @tuahsigoe

 4 years ago 

Salak pliek, memang sangat nikmat dinikmati saat seperti ini, tetapi @green07, masih di kota Matang.

#onepercent
#indonesia

Iya, betul pak @muzack1

Mungkin haro rabu sudah di Lhokseuawe bang

Hana jak le U Lhokseumawe

Hanjet, tetap jak

🤣🤣🤣🤣.
Disini hari ini ka mulai lom meninggal dua orang lagi. Gejala sesak tiba2. Udah takut juga ke sekolah atau ke tempat lain.

 4 years ago 

Kak @ernaerningsih makanan again 🤣👍

 4 years ago (edited)

Memang keseharian nya begitu, apa boleh buat?
Kami berdua hoby hunting kuliner, dimana ada tempat baru buka, pasti diusahakan datang untuk mencoba. Kalau nggak ada tempat baru, cari tempat lama yang nyaman.

 4 years ago 

Kapan lagi kan menikmati kalau bukan sekarang 👍. Kami bakso ajalah kak😁

Datang ke sini biar kakak traktir. Seorang je tapi. Jangan ajak si Oom @anroja. Tekor bandar. 😊😊

 4 years ago 

Yeh kiban haha

Ya meunan. Lagei ban meugule2. Lagei rante meu puta2.

 4 years ago 

Tante kiban nyan?

Lagei nyan

 4 years ago 

Bek meunan lah, bak kana si Zein neu kubah lon....😀

Brondong lebih asyeekk... 🤣🤣🤣🤣

 4 years ago 

Untuk menikmati salak pliek yang lebih mantap bu @ernaerningsih sesekali boleh mencoba ke tempat asal nya, di Bireuen hehehe...
#onepercent
#indonesia

Insha Allah akan ke sana. Nunggu waktu yang tepat. 😊😊

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

And thank you for setting your post to 100% Powerup.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63459.73
ETH 2599.77
USDT 1.00
SBD 2.78