Tahta Burni Telong dan Menyusuri Jejak Persahabatan Yang Abadi

in Steem SEA3 years ago (edited)


Asalammualaikum Wr. Wb.

Puji Syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta kedua isinya, sekaligus yang mengilhamian kepada umat manusia semangat perjuangan.


Hari ini Genap 8 Tahun sudah terbunuhnya waktu yang begitu cepat telah memisahkan persahabatan kita namun saya akan menulis kisah nostalgia ini, sebagai bukti persahabatan yang hakiki dengan rajutan persahabatan yang sangat baik hingga sampai sekarang masih kokoh.
Kisah Pemudah kota Panton labu, dimana kota ini yang terletak di ujung Utara bagian timur perbatasan Aceh Utara. Pemuda yang lahir di kota ini merajut persahabatannya se-dari kecil, namun pada saat ini takdir, kondisi dan situasi yang memisahkan kita. Tujuan hidup kita sekarang tak lagi sama, yang dulunya asik bermain bola bersama namun sekarang masanya sudah berbeda. Kita yang saat ini sibuk dengan impian dan cita-cita kita masing-masing. Baik yang melanjutkan pekerjaan di luar daerah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ada yang melanjuntkan pendidikan ke Pasangtren, serta ada pula yang melanjutkan studi pendidikan di perguruan tinggi di dalam maupun luar daerah provinsi Nanggroe Aceh Darusallam.
Walaupun kondisi dan situasi yang telah memisahkan kita namun tanpa kita sadari ketika Suara Takbir Berkumandang, yang terdengar Allahu hu Akbar, Allahu hu Akbar, Allahu hu Akbar (Allah Maha Besar), Allah Hu Akbar Walillah Ilham, Sekenario Allah yang tidak dapat kita menelaahnya yang melampaui batas ambisi kita. Terdengar suara hp pun berdering banyaknya pesan yang masuk, pas saya lihat rupanya grub WA (kenelpot Bocor, Awak Awai Hana Karu) berderi dengan suaranya yang garing, banyak pesan masuk, satu diantaranya pesan dari @khaidirsidomapui menanyakan Wak yuk mari kita meet-up, saya lagi ngopi di warkop Ben Ali, posisi warkop ini tidak jauh dari terminal bus kota Panton labu, saat itu lah semua aktivitas dan jarak yang memisahkan kita telah mempertemukan kita kembali. Wajah yang dulunya masih polos namun sekarang terlihat jelas perubahan hanya wajah sosok kedewasaan yang terlihat, ada yang sudah berkumis tipis, berkumis manja alias masih botak kayak tuyul he he.. dan ada juga yang tidak ada perubahan paras wajahnya sama sekali alias masih mulus dan terlihat masih polos, alias culun hehe jangan terlalu tegang bacanya, ketawa sikit napa biar yang bacanya ga kumat dan tidak terasa mebosankan. serta ada juga yang sudah brewokan, dengan suara kekhasannya yang kebanyakan serak² basah (Meu Agam leuh) seperti halnya lelaki Sejati.
Malam lebaran itu kami berkumpul sembari bereforia retorika bersama dengan menikmati secangkir Kopi Teubrok Boh Manok Weng (BMW) yang merupakan kopi khasnya Warkop Ben Ali dengan rasanya yang Nikmat. Sembari menceritakan nostalgia di masa putih abu-abu yang telah banyak menggores kertas yang merupakan cerita dalam hidup kita, baik masa bandelnya saat bolos sekolah untuk ikut main sepak bola di lapangan, ada juga kerjain temannya yang tersambar cinta monyet di sekolah, saat jatuh cinta namun tidak berani mengungkapkan cintanya. Ketika cinta di tikung oleh sahabat nya, ketika itulah hatinya jadi rapuh tak berdaya hingga lumpuh sampai harus merayap, dasar budak bucin dan masih banyak cerita lelucon yang masih menjadi bahan cerita yang menjadi canda tawa ketika kami dapat silaturahmi beretorika bersama.
Pukul 03.00 wib subuh kami membuat satu rencana, yang digagas lansung oleh @Ariftapakba yang sering disapa dengan nama (Naga), ini nama samaran di Komunitas Pecinta Alam, orangnya gagah, brewokan, smart sehingga dia mendapatkan beasiswa hingga melanjutkan studi kuliyah Stratak I nya di Universitas Mercu Buana Jakarta. Ia juga aktif di juga aktif sebagai fungsionaris organisasi kampus yang merupakan Aktivis ibu Kota. Kata Naga sih dalam waktu dua hari ini, kalian sering-sering joging pagi supaya badan kembali bugar dan segar, fisik pun kembali stabil perut pun tidak terlihat terlalu buncit biar kelihatan sispeck, supaya dara-dara ceudah rupawan (cewek-cewek cantik) tergoda melihat masnya yang semakin mempesona. Jam pun begitu cepat jalannya sehingga tanpa terasa pukul 05.00 wib Subuh Lalu kami langsung pamit untuk pulang supaya tidak menyia-nyikan kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah shalat Idul Fitri di Mesjid Raya Pase Kota Panton Labu.
Paginya selepas pulang salat Idul Fitri dan bersilaturahmi dengan big family, di pikiran saya masih tersimpan jelas dan menimbulkan rasa penasaran dari ucapan si Naga tadi malam. Pada akhirnya begitu cepat waktu yang terbunuh selama 24 jam sudah terjawab dari rasa penasaran saya yang di sampaikan oleh si Naga tersebut. Malam lebaran ke II Kami kumpul ngopi sembari diskusi bersama, dan akhir dari diskusi malam esok harinya Kami satukan kekuatan mengumpulkan uang, untuk belanja logistik dan lain sebagainya untuk persiapan Heking ke Gunung Selawah Agam, saya masih ragu untuk ikut serta bersama, dikarenakan lebaran waktunya silaturrahmi dengan keluarga besar, kapan lagi waktunya kumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga kalau bukan pada saat lebaran tiba.
Namun saya juga sempat menanyakan sama si Naga ini, apasih keuntungannya Naik Gunung? yang ada bikin capek aja, setelah naik gunung, terus turun lagi, ah ogah buang-buang keringat dan waktu aja. Dia pun tersenyum dan hanya menjawab satu kata, Jawabannya akan terjawab sendirinya ketika kamu telah berada di puncak. (Kop palis cuex tat jawaban jih) Cue sekali jawabannya. Si Naga ini yang merupakan anggota backpeker Indonesia. kalau pengalaman jejak setapaknya sudah menjelajahi pelosok pergunungan negri nusantara ini ga usah di ragukan lagi dia yang merupakan salah satu youtuber di channel Youtube [Arif Tapak Ba](https://youtube.com/channel/UC0w2n181aEhVwx81pPL8JvA) dan sudah banyak gunung yang sudah dia daki satu diantaranya Gunung Mahameru, yang menjadi dambaan mimpi para pendaki untuk dapat menginjak kakinya di atas Puncak Gunung Semeru, Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 Meter di atas Permukaan Laut (MDPL). Hal ini membuatnya menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa. Tak hanya itu, Gunung Semeru juga yang merupakan gunung berapi dengan ketinggian tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Gunung Rinjani (3726 mdpl).
Pukul 00.00 wib kami pulang dan nginap di rumah @birrulibmc di Seunudon, Aceh Utara, 30 menit jarak tempuh kota Panton labu kediamannya, sesampainya disana sembari memasak Mie Kepiting, sambil menonton bareng film 5 cm, dimana film ini pada masa itu yang best seller di Indonesia yang mengisahkan kisah persahabatan yang rajut hingga di atas Gunung Mahameru, ini merupakan satu diantaranya film yang dapat diberikan aspresiasi, sungguh luar biasa ikatan persahabatannya hingga dapat menghipnotis para penontonnya.
Selesai menonton Film 5 cm pada Pukul 03.25 wib Banyak teman-teman terhipnotis selepas menonton film 5 cm ini. mereka berhasil dihipnotis oleh film ini, sehingga muncul jiwa semangat yang membara 🔥 dengan semangatnya mereka mengatakan hari lebaran ke III kita langsung Heking Ke Gunung Seulawah Agam, saya sih biasa2 responnya, karena belum menemukan klimak dari heking ini, dipinta saya terlintas jelas, itu mah cuma dinamika filmnya doank. Bulsyit semuanya, dan kami tertidur hingga mentari pagi bersinar kembali kami bergegas dan pulang ke rumah masing-masing.
Pukul 13.30 rekan-rekan kumpul di rumah saya untuk mempersiapkan belanjaan bekal logistik dan lain sebagainya untuk kebutuhan persiapan heking esok harinya. Malam lebaran ke III selesai belanja logistik mereka berkumpul di rumah saya untuk packing barang-barang persiapan awal logistik pertama untuk pendakian dimulai. Ya saya tanpa ada persiapan akhirnya terbawa suasana Jak laju (pergi saja) hanya seragam bola yang ada di rmh, itu yang saya bawa, pokoknya Hana persiapan (tidak ada persiapan).
Persiapan Packing Barang

Pertengahan Malam selesai packing barang pada Pukul 02.00 wib kami kumpul bersama di depan rumah saya bertempat di dusun III Kota Panton Labu, suasana yang sunyi orang-orang di sekitarnya sudah pada di alam bawah sadar (alam mimpi). kami pun sembari berdoa bersama yang dipimpin oleh Naga, Bismillah hirrahmanirahim, Alfatihah. doa pun selesai, dia hanya memberi sepatah dua kata yang berbunyi, ingat tidak ada yang terbunuh kecuali waktu, Tidak ada yang tertinggal kecuali jejak, Tidak ada yang dapat kita ambil kecuali gambar. Kata-kata pada malam itu sangat menyentuh perasaan saya, sehingga selagi di malam perjalanan saya menelaah begitu dalam maknanya dari kata-kata tersebut.
Coming Soon Seulawah Agam

Kami pun langsung berangkat ke Gunung Seulawah Agam dengan mengunakan mobil Pick UP, Triton 4x2 Dakar, yang dibawa langsung oleh @wildan di pertengah malam yang dingin kami duduk di belakang menyaksikan bintang yang bersinar terang pada saat 🌙 sabit, yang memacarkan keindahan tersendiri sunggu indah ciptaan mu Allah. Jarak menempuh perjalanan darat dari panton labu ke Gunung Selawah Agam mengunakan mobil selama kurang lebih 4 jam karena yang bawa mobilnya masih berdarah dingin jiwa muda masih membara.🔥
Gambar Jarak jauh Gunung Selawah Agam

Pukul 06:00 wib setibanya kami di sare kami langsung ke kantor Kapolsek setempat untuk mengurus surat izin untuk mendaki di gunung Seulawah Agam sampai pukul 08:20 selesai. Kami pun langsung berangkat ke kaki gunung Seulawah Agam, setelah kami menjumpai pak geuchik (pak lurah) Tgk muhammad di kampung setempat di kaki Gunung Seulawah Agam, Senyum, Salam, Sapa untuk meminta izin dari beliau untuk heking ke gunung Seulawah Agam tersebut, beliau yang begitu antusias melarang demi kebaikan yang bahwasanya saat ini kondisi dan situasi di Gunung tersebut lagi kurang kondusif tidak baik dikarenakan baru-baru ini warga ada yang melihat penampakan binatang buas yakni Harimau 🐯 Sumatra di area Gunung dan juga di kampung saat ini menjadi Boomerang warga sekitar yang di hebohkan mengenai banyak masyarakat yang menganut aliran sesat (Audex) yang kabur ke gunung selawah tersebut di karenakan banyak warga yang lagi memburunya disana yang ditakutkan nanti terjadi hal yang tidak diinginkan petuah ureung (orang) tua harus di taati, sehingga menghambat langkah setapak kami untuk dapat menyusuri Hutan Rimba yang sangat lebat di Gunung Selawah Agam.
Kami pun berdiskusi sejenak lalu dengan hasil diskusi mengambil sikap dan keputusan *Cooming Soon* Gunung Burni Telong, lalu kami segera tancapkan gas mobilnya ke Bener Meriah untuk menikmati keindahan alam di Puncak Gunung Merapi Aktif Burni Telong.
Kelelahan selama di dalam perjalanan dari Sare Aceh Besar ke Bener meriah yang memakan waktu kurang lebih 5 Jam, tidak membuat kita pantang menyerah, semangat yang masih membara untuk meneruskan perjalanannya, rasa ketidak sabaran untuk melihat dan menikmati keindahan puncak gunung Burni Telong dengan ketinggian 2. 670 Mdpl di atas permukaan laut masih melekat erat di pikiran untuk dapat menyaksikan langsung keindahannya.
Gambar Jarak Jauh Gunung Burni Telong

Pukul 17.00 wib sesampainya di desa Rembune tidak jauh dari di kaki Gunung Burni Telong, dan kami menginap semalam untuk beristirahat di rumah teman sini. dan besok paginya kami langsung lokasi pendakian. Gunung Burni Telong ini hanya berjarak lima kilometer dari Redelong, Bandar Udara Rembel, ibu kota Kabupaten Bener Meriah. Burni Telong adalah gunung yang terletak di Kabupaten Bener Meriah dan telah mejadi ciri Simbol khas dari Kabupaten Tersebut. Gunung Burni Telong adalah gunung berapi Aktif dan pernah meletus pada Tanggal 7 Desember 1924 sehingga menyebabkan kerusakan hebat di lingkungan sekitarnya termasuk lahan pertanian dan perkampungan warga disini. Tetapi sekarang Gunung Burni Telong ini sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan pencinta alam baik dari dalam maupun luar daerah dengan sport panorama keindahan alamnya yang nan indah. Kita bisa melihat dari sudut pandang yang jauh akan keindahan burni telong, sehingga membuat jiwa dan raga kita bangga dengan keindahan alam di Indonesia.
Kita sebagai warga negara indonesia, dan juga sahabat stemian harus bangga dan bersyukur akan dengan kekayaan alam yang mempersembahkan keindahannya nan indah yang kita miliki saat. Saat kita dapat menerawang Keindahan alam Gunung Burni Telong dari sudut pandang jauh sudah membuktikan akan keindahan alamnya yang nan indah sehingga saya tidak sabaran untuk langsung bisa kesana. Tidak hanya mengamati gunung dari jauh saja, terkadang ada saja yang mencoba untuk mendakinya dan mengamati sport objek apa saja yang ada di gunung Burni Telong, pada saat saya mengabadikan semuanya telah terekam jelas di memori dan foto pemandangan gunung terlihat lebih nyata dari sudut penglihatan saya kali ini.
Gambar di kaki Gunung Burni Telong

Pukul 06.30 Wib setelah menunaikan kewajiban shalat subuh. Suasana pagi di kaki gunung walau cuaca dibawah terik mentari pagi namun ketika sedang berada ditengah hutan rimba ini, sangat terasa hawa dinginnya pun menusuk hingga ke tulang sendi tulangpaling dalam, Sehingga tidak jadi penghalang bagi kami dan malah membuat kami semakin bersemangat untuk menjelajahi perjalanan menuju puncak yang menjadi sasaran mision pendakian. Sedangkan jarak tempuh dari desa terakhir (Rembune) di kaki Burni Telong itu sekitar 2 jam menelan waktu berjalan kaki.
Kemudian, kami mulai mendaki dan menjelajahi kaki gunung Burni Telong dengan berjalan kaki yang lumayan jauh Sebelum sesampai ke puncak, pendakian melewati kebun kopi milik warga setempat, perkebunan kopi yang begitu subur dedaunnya yang hijau yang menyejukkan, sehingga membuat awal perjalanan Berjalan lancar sambil bercanda tawa dengan rekan-rekan saat diperjalanan wajah lelah perjalan dari Panton sampai kesini hilang seketika hanya terlihat kegembiraan di raut wajah teman-teman para pendaki. Kala itu cuaca pun sangat mendukung dan bersahabat, sehingga selama diperjalanan tidak terjadi kendala atau hambatan apa pun.
Pamplet Himbauan Di Larang Memetik Bunga *Edelweis*

Sebelum sampai ke tempat puncak tempat tujuan, pendaki harus melewati beberapa rintangan menanjak dan juga akarpohon yang terkadang yang menutupi jalan yang kita lewati sehingga kita sampai di Shelter I atau tempat istirahat pertama. Di ini terdapat tulisan di Pamflet yang bertuliskan *“Welcome Pintu Rimba”* ketika mulai memsasuki kawasan Pintu Rimba ini kami harus menjaga tingkah laku kita selama pendakian, bukan tempat untuk melakukan hura-hura atau bereforia. Perjalanan menuju puncak masih sangat jauh, kami menyusuri langkah setapak semakin jauh perjalanan yang sudah kita tempuh maka semakin terjal bukit yang kami tempuh sehingga kurang lebih 30 menit perjalanan dari Pintu Rimbu lalu terdapat shelter II atau yang sering disebut *"Shelter Mata Air"* disini kami dijadikan tempat istirahat bila pendaki sudah mengalami kelelahan.
Istirahat sejenak bersama @muhammad_wildan

Disini juga terdapat satu-satunya Mata Air Gunung Burni Telong kami memanfaatkan tempat ini untuk mengambil air minum selama di perjalanan, Airnya yang jernih bersih dan segar yang sekali di minum sangat menyegarkan hingga semua permukaan tubuh kita dan dahaganya pun hilang, sunggu nikmat mana lagi yang harus kita dustakan?, bahkan semua pendaki lain menjadikan tempat ini sebagai penampung air minum tambahan untuk logistik selama berada di puncak Gunung Burni Telong. Selesai beristirahat langkah kaki mulai menerawang jauh kedepan Ketika diperjalanannya yang terkadang pendaki pun harus berpegangan dipepohonan sebagai alat bantu supaya tidak terjatuh dari tanjakan bukit yang menjadi tantangan dan rintangan untuk dapat melewatinya. Sehingga kita pun terasa mendaki pun penuh dengan perjuangan untuk sesampainya di puncak. Kami pun terus melanjutkan perjalanannya dengan tanjakan yang extrim sehingga membuat perjalanan semakin seru, hingga terdapat shelter III, disini pendaki stemian beristirahat sedikit lama akibat kelelahan selama diperjalanan.
Pasukan Siap Tembur Lagi Rehat Sejenak

Namun walau pun dalam keadaan sangat lelah yang terlihat diraut wajah teman-teman, kegembiraan sembari melepaskan suara teriakan yang keluar dari sebagian kawan-kawan usai, beristirahat, lalu kami kembali melanjutkan pendakian sampai menemukan shelter III. Dimana lokasi ini para pendaki kerap dijadikan tempat penginapan, perkemahan sebelum menuju ke puncak Burni Telong. Ketika sesampainya di shelter III, pada pukul 18.25 wib dan kami mulai membangun kemah untuk berteduh, istiraha shalat dan makan di lokasi ini. pandangan puncak pun seakan terasa sangat dekat bila kita lihat dari Shelter ini dan bila dilakukan pendakian ke puncak, padahal jarak tempuh dari shelter III sekitar 3 jam lebih untuk menempuh perjalanan hingga sampai ke puncak Gunung Burni Telong.
Matahari pun mulai terbenam, sehingga kami membagikan tugasnya masing-masing, sebagian teman-teman ada yang mencari kayu bakar, sebagian lainnya lagi memasang tenda untuk penginapan bermalam diperkemahan ini, disini terasa eratnya persahabatan kebersamaan yang kita rasakan bersama. Rasa dingin pun sangat terasa menusuk tulang paling dalam sehingga menyejukkan jiwa dan raga saya, ini merupakan baru bagi hidup saya dapat merasakan suhu alam segar dan sedingin ini sampai² saya terpaksa memakai 5 lapis baju sekalian, dan memakain 3 lapis kaos kaki untuk menutupi dingin yang di rasakan dari ujung kaki hingga keujung rambut yang dirasakan. Matahari mulai memudar dan menghilang hingga kegelapan malam yang sangat gelap gulita, serta disinari oleh api unggun yang dibakar dengan api serta kedap kedip kunang- kunang yang menjadi kawan untuk menyinari kegelapan di malam ini.
Api 🔥 Unggun

Pukul 19.00 wib kami memasak nasi, mie instal, sosis bakar, kentang rebus dan masih banyak stok makanan yang kami sediakan untuk sarapan malam ini yang berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Dapat menikmati kopi Ule Kareng dalam suasana kedinginan ini merupakan satu hal yang paling nikmat sehingga menjadi inspirasi tersendiri dimalam ini. saya pun merasakan mengigil, kedinginan di suasana malam pertama di gunung Burni Telong, Bahkan dilapisi 2 lapis dan ditambah satu Jaket yang tebal namun tidak mempan untuk mengatasi dinginnya malam ini.
Saya juga pernah mempelajari sedikit banyaknya ilmu biologi, ketika suhu dingin berlawanan dengan suhun panas, itu akan berbahaya bagi tubuh, maka dari itu suhu badan saya yang dingin sehingga hampir membeku yang dapat saya rasakan kali ini. Saya mencoba bersahabat dengan alam sekitar dan saya tidak mendekatkan diri saya dengan api unggu untuk mehangatkan tubuh saya malahan saya menjauhinya, saya pun duduk jauh dari api unggun supaya suhu badan saya bisa menyatuh dengan lingkungan alam sekitar, supaya nanti suhu badan saya dapat menyatu dengan alam yang akan berpengaruh singnifikan terhadap kestabilan daya tahan tubuh kita supaya *Balance*.
saya pun melakukan aktivitas yang menantang sehingga dapat melawan dinginnya malam ini, pada akhirnya saya melakukan satu hal yang melampaui batas ambisi. melakukan aktivitas bersunda gurau yang ditemeni canda dan tawa dengan teman-teman, baik itu dengan hal membuat kopi, merebus kentang, bakar sosia, bakar jagung, bakar ubi dan lain sebagainya supaya saya bisa lalai dan tidak memperdulikan lagi akan kedinginan yang saya rasakan, pada akhirnya saya berhasil menyatu dengan alam walaupun masih terasa dingin namun saya sudah dapat menyesuaikannya.
Pasukan Kelelawar Beraksi

Setelah menyantap makan malam, guna menambah energi untuk mendaki, tepat pada pukul 02.40 WIB. Kami membagi 2 tim, tim pertama yang dari pukul 20.00-23.30 bergadang untuk menjaga² dan jangan sampai api unggunnya mati. Untuk antisiapasi karna jangan sampai terjadi hal yang tidak di inginkan di tengah hutan Rimba ini. Ya terpaksa mau tidak mau ya saya harus mau untuk dapat menahan beratnya beban untuk menompang kelopak mata yang sudah terasa sangat berat ini. malam ini lah yang merupakan malam yang penuh canda tawa di tengah hutan rimba yang membuat persahabatan semakin erat, malam yang paling terindah di sepanjang malam kehidupan.
Pukul 23.30 pun sudah tiba waktunya rehat sejenak karena badan kita juga butuh istirahat, sekarang beristirahat, walaupun instirahat cuma sebentar tetapi untuk menjaga kestabilan daya tahan tubuh yang sudah lelah, tubuh hanya membutuhkan istirahat supaya staminanya stabil, sehat semoga teman-teman semua, bisa sampai ke puncak nantinya. Tanpa terasa waktu Pukul 02.40 wib dini hari pun sudah tiba pendakian dilanjutkan. Semua perlengkapan yang tidak di butuhkan selama pendakian ke puncak di simpang di dalam tenda perkemahan, di karnakan pendakian menujuk puncak sangat extrim demi menjaga keseimbangan dan tidak banyak terkuras tenaga (stamina) nanti. Karena Semakin besar beban yang kita bawa, maka semakin besar pula stamina yang terkuras. Hanya beberapa konsumsi yang perlu di bawa, sebelum melakukan pendakian terlebih dahulu dimulai dengan pembacaan doa agar kita selalu dalam lindungannya dan tidak ada kendala yang menghadang hingga sampai dengan selamat ke puncak nanti.
Bismillahhirrahmanirrahim. Pendakian menuju puncak di dalam kegelapan malam baru di mulai, semua teman-teman sehat dan tidak ada kendala apa-apa hanya terdengar suara jangkrik yang garing tidak beraturan bagaikan music terbaru malam ini. Melewati lembah, menyusuri pepohonan yang lebat, dari kejauhan terlihat jalur terjal dibumbuhi bebatuan kecil, hanya jalan setapak, namun tidak ada batang-batang pohon besar seperti sebelumnya yang bisa digunakan untuk berpegangan dijalur ini, untuk mengimbangi perjalanan kami menggunakan batang pohon yang dijadikan sebagai tongkat pembantu untuk berpegangan di rute ini.
Suasana di Tengah Malam yang Gelap Menuju Puncak

Rute bebatuan kecil yang amat terjal begitu menyakitkan bagi lutut pendaki ketika terjatuh, terlebih perjalanan menuju puncak saat 02.30 WIB dini hari, dengan kegelapan malam pun masih sangat terlihat gelap gulita, dimana kami harus menyalakan lampu senter selama diperjalanan. Suasana malam di pertengahan puncak terlihat yang sangat indah. Terlihat jelas warna-warni lampu sudut kota takengon membuat istirahat di alam lepas sembari menikmati hembusan angin yang sejuk serta wahana alam yang dingin udaranya yang segar sekali di hirup menyegarkan hingga ke rusuk sendi tulang terdalam.
Ini merupakan satu diantaranya Moment pemandangan yang paling indah yang terlewatkan begitu saja, tidak bisa mengabadikan dengan jepretan kamera selayaknya hal yang biasa dilakukan oleh pendaki lainnya dikarenakan saat Moment yang sakral ada aja kendala yang tidak bersahabat dan kali ini hp yang tidak bersahabat dikarenakan Baterai Lowbet. Tanpa terasa perjalanan yang extrim pertengahan malam akhirnya Tiba di sebuah goa sebelum sampai puncak.
Suasana di dalam Goa Gunung Burni Telong

Kami pun beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah. menyantap makan pagi bareng walaupun hanya 4 mie instal yang tersisa untuk 9 orang yang memakannya, meskipun makan paginya cuma sedikit, tapi kenikmatan yang kami rasakan itu besar, sehingga alhamdulillah rasa lapar itu hilang seketika. Kabut mulai menutupi jarak pandang sehingga rasa dingin bertambah perasaan hampir benar-benar mau membeku di pagi ini. Sehingga terpaksa menghidupkan api unggun, di depan goa dengan ketinggian 2.145 (mdpl) di atas permukaan laut.
Pada Pukul 05.10 wib pagi hari kami beranjak mendaki ke puncak yang tidak jauh lagi dari goa tempat istirahat tersebut. Yang sangat disayangkan dua teman kami @fahmitapakba dan @fahmiobama yang mau lanjutkan pendakian, kedinginan.Suhu badannya yang tidak stabil lagi, sehingga mengigil dan tak berdaya lagi, kami pun mulai sudah berdiskusi dan jangan sampai waktu yang mengatur kita akan tetapi kita harus mengatur waktu, seperti yang kita ketahui 10 menit lagi waktunya matahari terbit (sunrise) telah terbit, kita harus dapat menikmati Moment ini. Karena teman yang berjiwa besar mereka berdua rela di tinggalkan di goa dan menunggu hingga kami turun dari atas puncak. Dengan kendala ini terpaksa mereka harus berhenti pendakiannya sampai di goa padahal jarak menujuk puncak sudah di depan mata, 3 cm lagi. Bayangkan dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit lagi untuk menempuh puncak Burni Telong.
Tapi saya salut dan memberikan aspresiasi kepada mereka berdua, dengan penuh semangat namun takdir yang menghalangi, karena kita boleh merencakan akan tetapi Allah yang menakdirkan, semua itu bagian dari skenario Allah. Mungkin sampai di goa ini akhir dari pendakiannya. Gunung Burni Telong bangga sama kalian teman. Hal terpenting adalah perjalanan menuju puncak, sedangkan puncak hanyalah bonus. Dalam setiap pendakian, tidak semuanya harus sampai ke puncak, karena saat kau berada di tanah tertinggi, jangan pernah kau merasa menaklukannya. Karena Pendakian bukan soal pembuktian diri, melainkan soal penaklukan diri. Kalian adalah pahlawan Tanpa Jasa walaupun puncak tidak menjadi saksi kehadiran kalian, tapi goa yang menjadi mata gunung Burni Telong yang menjadi saksi kehadiran kalian kesini. sehingga di dalam sana kalian mencari kehangatan, walaupun kalian gagal mencapai Puncak. Tapi setidaknya kalian membuktikan bahwa kalian sudah pernah mencobanya.
Kami pun melanjutkan Pendakian yang paling extrim dari Goa menuju puncak dengan tanjakannya yang sangat tinggi, sehingga membuat pendakian kami semakin menantang untuk menuju puncak. dan pastinya banyak membuang energi, sekitar pukul 05.28 WIB, kami pun dapat menginjak Puncak Gunung Burni Telong. Tanpa saya sadari saya bersujud dan bersyukur bisa sampai kepuncak yang pertama kalinya yang sangat tinggi ini. Terdengar suara bakbir Allah Huakbar (Allah Maha Besar) yang membuat saya merinding ada juga yang melantunkan Azan subuh di Atas puncak gunung Burni Telong ini.
The Sun Rises Is Very Beautiful

Sekarang Terjawab sudah pertanyaan yang pernah saya tanyakan kepada Naga, manfaat apa yang kita dapatkan ketika kita sudah mencapai puncak? Jawabannya pun saya sendiri yang menjawabnya. sesampainya di puncak tertinggi Burni Telong dengan ketinggian 2. 670 Mdpl di atas permukaan laut. Shingga saya bisa menyaksikan langsung dan terlihat jelas sangat dan sangatlah indah matahari terbit (sunrise) saat saya berada diatas awan dibawah langit biru dan Sunggu sangat indah. Kami pun bersujud syukur bisa menginjak kaki di atas puncak tertinggi dengan selamat.
@emirzafirdaus

Sungguh menakjubkan atas semua kekuasaan mu Allah. kemudian salah seorang dari pendaki kembali mengumandangkan adzan sebagai pertanda syukur kepada sang pecipta, rasa lelah dan dingin seperti tidak terasa lagi sambil menikmati keindahan alam ciptaan Yang Maha Kuasa, Sungguh sangat indah ciptaan Allah. Tidak ingin melewati moment ini, kami pun langsung menyalakan kamera Handphone dan Canon untuk mengabadikan penaroma keindahan diatas puncak. Sunrise pun sempat mengabadikannya untuk dijadikan sebuah kenangan.
Pemandangan di atas Puncak Burni Telong

Ketika matahari mulai terus menerangi puncak diwarnai oleh awan putih semakin terlihat keindahan yang luar biasa, rasanya ingin berada lama di atas puncak Burni Telong ini dan tidak ingin meninggalkan lokasi ini begitu cepat. Namun, apa boleh dikata, matahari pun semakin lama semakin menyinari bumi, kabut pun mulai menutupi indahnya pemandangan alam di puncak Burni Telong dan jika terus berlama-lama diatas puncak bisa jadi kami akan membeku dikarnakan cuacanya semakin dingin dengan mataharinya pun semakin terang.
Sahabat Komunitas Panton Labu Heking Comunity (PHC)

Nama komunitas ini lahir di atas Puncak Burni Telong. pada tanggal 04-08-2015. Di atas puncak ini, menjadi saksi persahabatan kita Sebagaimana bunga abadi yang tumbuh di sepanjang jalan yang sudah kita lewati bersama menuju puncak burni telong, yang tidak pernah layu, kecuali ia akan layu ketika gugur di tiup angin hingga terbang keudara, Begitu juga persahabatan kita yang abadi sepanjang masa, hanya maut yang akan memisahkan kita nanti. @arif_hidayat (Naga) @kaidirsidomapui @Barcel @birulibmc @fahmi_obama @fajar_siddiq @fahmi_obama @muhammad_wildan
Pendakian pun harus bergegas untuk turun lagi ke Goa. Melintasi turun menuju goa kita dapat melihat pemandangan yang indah menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh perpohonan yang ditumbuhi oleh bunga yang indah dan terlihat juga kantong bunga angrek yang sangat menawan ketika dipandang mata.
Buah Ras Berry Hutan

Selama di perjalanan menuju Goa kita dapat menyaksikan keindahan pohon Rass Berri hutan dengan rasanya yang sedikit asem dan manis yang pastinya enak untuk di coba.
Jamur Telinga
Jamur ini dengan bentuknya yang besar dengan warnanya kecoklatan yang unik merupakan jamur yang jarang di temukan saya pun kali ini baru melihatnya, entah jamur ini bisa dimakan, ingin rasanya untuk mengoleksinya namun tidak mungkin kita harus menjaga habitatnya yang ada di puncak Burni Telong ini.

Bunga Anggrek Hutan

Bungan Anggrek Hutan ini merupakan spesies yang langka namun ketika kita melihatnya sanggat menarik perhatian dengan kantong bunganya yang unik terkadang di dalamnya terdapat air. Sehingga air dalam kantong Bungan Angrek ini saya mining untuk menghilangkan gerah dengan rawanya tawar yang sangat menyegarkan dan masih banyak juga bunga dan tumbuhan lain yang tidak sempat saya abadikan disini.
Suasana di depan Goa Burni Telong)

@birrulibmc @emirzafirdaus @ariftapakba @fahmitapakba @muhammadwildan @fajarsiddiq

Seiring berjalannya waktu nama komunitas panton labu heking comunity (PHC).
Logo Screenshot Instagram [Tapak Ba]( https://instagram.com/tapakba?utm_medium=copy_link)

Sekarang nama Komunitas sudah diganti menjadi Komunitas Tranvelling Adventuring Pecinta Alam Bumoe Aceh [(Tapak Ba)](https://instagram.com/tapakba?utm_medium=copy_link).
Kami pun bergegas untuk turun lagi kebawah menuju Shelter III untuk pulang.


Saat turun dari Goa ke Diselter Selter ini kita harus turun dengan berhati-hati dikarenakan jalan setapak yang kita lalui berbatuan kerikir sangat berbahaya kalau kita dapat terjatuh.


Namun kita bisa turun dengan santai dikarenakan sambil menikmati panorama keindahan alam yang sangat menakjubkan yang indah dan di sepanjang jalan berbatuan kerikir ini juga di hiyasi oleh Bunga *Edelweiss* yang sangat, sangat menawan dan indah.
Bunga *Edelweiss*

Flower Edelweiss (Bunga Edelwes) yang merupakan salah satu tumbuhan endemik sangat langka yang sangat di lindungi didunia, bunganya tumbuh mekar hingga kekal di kedinginan Puncak Gunung Burni Telong, Gugur ketika ditiup oleh angin hingga terbang keudara. Di sepanjang jalan di tumbuhi oleh reremputan yang di hiyasi dengan keindahan bunga abadi (flower edelwes). Keindahan ini hanya dapat kita temukan ketika naik ke goa atau saat turun dari goa ke selter III di puncak Gunung Burni Telong.
Memang banyak keindah yang bisa disaksikan selama diperjalanan yang menyusuri Gunung Burni Telong, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Mendaki gunung adalah sebuah perjalanan hati, pembentukan jati diri kita dan sebuah cerita pendek yang mampu menggambarkan setiap lika-liku kehidupan. Tentu saja, pada setiap pendakian yang kita jalani, kita bisa mengambil pelajaran, sebuah cerita yang tidak terlupaka yang meninspirasi, sungguh besar kekuasaan mu Allah.
“Di Saat Mendaki Gunung, kamu akan melihat setiap teman dalam wujud dari khas aslinya. Karakter seseorang akan tampak jelas dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang dia miliki. kamu juga akan dapat menilai dengan segala kebaikan dan keegoisannya, Kuat atau tidaknya dia, rewel atau tegarnya dia. Yang mana teman atau yang mana sahabat, mandiri atau manjanya dia, anak papa atau anak maminya dia, Semua akan tampak jelas ketika kita sama-sama saat di gunung. Silahkan kalau tidak mau memercayai mitos ini, akan tetapi jangan pernah mencelanya. Kita dilarang bersikap sombong dan egois selama di gunung, karena alam tidak pernah main-main dengan kita. Karena itu yang terpenting adalah kita harus selalu mengingat Tuhan yang telah menciptakan Alam Semesta ini.”
>Persahabatan sejati akan kita temukan di dalam perjalanan pendakian hingga ke Puncak Gunung Burni Telong
>Satu-satu keindahan yang sempurna disaat kita bisa menikmati matahari terbit (sunrise) di atas awan di puncak Gunung Burni Telong
Sekian dari penulisan saya kali ini semoga anda menyukainya. Jika ada kesilapan kata dalam penulisan ini tolong masukannya di kolom komentarnya supaya saya kedepan dapat menulis lebih baik lagi.
Demikianlah kisa nyata kami, Pemuda Pencinta Alam. Setiap di perkemahan kami sering beretorika sambil berdiskusi bersama untuk membahas tentang platform steemit yang luar biasa ini. Untuk postingan saya kali ini yang berjudul "Tahta Burni Telong dan Menyusuri Jejak Persahabatan Yang Hakiki". semoga bermanfaat. Aamiin. Salam sucses untuk rekan-rekan steemian semua. Mari kita teruskan perjuangan!
Burni Telong 04 Agustus 2014 @emirzadirdaus

Mau tau Tentang Saya Klik Di Sini



SALAM LESTARI


Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.032
BTC 59304.77
ETH 2534.68
USDT 1.00
SBD 2.41