The Diary Game : Rabu, 2 Desember 2020

Spanduk gemas.

Hari ini tanggal 2 Desember adalah hari pelaksanaan GEMAS ( gerakan masker sekolah ) yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh. Saya selaku wali kelas diharuskan untuk membagikan masker kepada para siswa yang disertai dengan foto-foto dokumentasi lengkap yang wajib dikirimkan ke cabang dinas yang nantinya akan diteruskan kepada Pemerintah Aceh yang berkedudukan di Banda Aceh.

Saya sedang memberikan pengarahan kepada siswa tentang gemas.

Pagi-pagi sekali sekitar jam 6.45 a.m saya telah berangkat dari rumah untuk menuju ke tempat tugas saya. Hari ini saya berangkat lebih awal karena tiba di sekolah nanti sebelum penyerahan dan pemakaian masker ke para siswa akan ada pengarahan dari kepala sekolah tentang tatacara pengambilan dokumen dan pembuatan laporan yang akan dikirimkan oleh sekolah nantinya. Jam 7.15 a.m saya telah sampai ke sekolah. Guru-guru mulai berdatangan ke sekolah dan tepat jam 7.30 a.m hampir semua guru telah berada di sekolah. Bapak kepala sekolah segera memberikan pengarahan singkat tentang urutan dan cara penyerahan masker serta cara mendokumentasinya yang benar.

Jam 8.00 a.m saya segera memasuki ruang kelas saya. Kebetulan saya menjadi wali kelas di kelas XI IPS 1 dimana siswanya didominasi oleh siswa laki-laki. Di kelas tersebut siswa perempuannya hanya berjumlah 4 orang sedangkan selebihnya adalah siswa laki-laki yang berjumlah 16 orang.

Pertama sekali saya harus memberikan penjelasan tentang pentingnya pemakaian masker kepada para siswa yang dilanjutkan dengan pembagian brosur tentang gerakan gemas ini.

Saya sedang memakaikan masker kepada siswa.

Selanjutnya saya membagikan masker kepada siswa satu persatu dan mengambil foto cara memasangkan masker kepada siswa sebagai foto dokumentasi yang diminta.

Siswa-siswa sedang mendengarkan penjelasan dengan seksama.

Setelah masker selesai saya bagikan sayapun memberikan beberapa nasehat-nasehat dan himbauan kepada para siswa tentang pentingnya selalu memakai masker untuk menghindari penyebaran virus covid-19 yang dari hari ke hari semakin bertambah korban yang terinfeksi. Para siswa terlihat mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah itu saya membagikan nomor ujian kepada siswa saya karena mulai besok sekolah kami akan mengadakan ujian semester ganjil.

Jam 9.15 a.m sayapun keluar dari kelas setelah memberi pengarahan kepada siswa untuk membersihkan kelas dan bergotong royong bersama untuk pelaksanaan ujian besok.

Jam 11.00 a.m para siswa selesai bergotong royong dan diarahkan berkumpul di lapangan untuk mendengarkan penjelasan dari kepala sekolah tentang pelaksanaan ujian besok hari.

Jam 12.00 siang saya segera pulang ke rumah dan tiba di rumah jam 12.30 p.m lalu melaksanakan aktivitas seperti biasanya.

Mie hun sebagai makanan cemilan di sore hari.

Sore hari jam 4.30 p.m
Saya duduk bersantai menikmati mie hun sebagai makanan cemilan sore ini. Kebetulan saya memiliki stok mie hun sehingga sekitar jam 3.00 p.m saya memasak mie hun. Cuaca di kota Lhokseumawe ketika tadi pagi dan siang hari agak cerah , namun di sore hari cuaca berubah menjadi mendung yang mengidikasikan bahwa akan segera turun hujan.

Karena langit agak gelap di sore hari makan saya tidak menyiram bunga hari ini dan benar seperti dugaan saya , sekitar jam 6.00 sore telah turun hujan agak lebat
di kota Lhokseumawe. Hujan baru berhenti sekitar jam 7.45 p.m tepatnya menjelang waktu shalat Isya.

Jam 7.30 malam setelah menikmati makan malam, saya menulis diary saya hari ini. Sekian cerita saya hari ini, salam damai dari belahan bumi Indonesia.