The Diary Game Season 3 (better life); Minggu 1 November 2020; Preman Ek Linot memang paten

Hari minggu yang bagi kebanyakan orang adalah hari libur yang menjadi hari bermain dan bersantai dengan keluarga, teman-teman, atau kekasih hati. Bagi saya hari minggu juga tidak ada bedanya dengan hari senin selasa rabu kamis jumat sabtu dan mingu lagi.

Jam 6 pagi alarm berbunyi kencang, sekencang bunyi peluit kapal pesiar dalam mimpiku semalam. Haduh duh duh tapi harus tetap bangun karena matahari sudah terbit, kunut subuh terjemur lagi dah. Jadwalku memang padat dalam beberapa hari ini dan akan sangat menguras stamina. Beepolen dan air hangat menjadi sarapan setiap pagi hasil racikan istri tercinta. Tak ketinggalan pagi ini, sebelum sarapan apa-apa saya harus minum beepolen hangat ini terlebih dahulu, untuk menjaga stamina. Jam segini saya masih malas melihat hp atau notifikasi yang ada dilayar, biasanya saya paling cepat melihat hp itu jam 8 pagi jika memang saya tidak ada kepentingan atau janjian dengan rekan kerja. Masih jam 6.15 ketika semua ritual pagi selesai, ritual yang saya lakukan jauh berbeda dengan ritual semua, bangun pagi jarang gosok gigi apalagi mandi, wuhihiihi.

Indah terhampar padi di sawah
Waktu dipandang senyum bersemi
Janganlah kawan hatimu gundah
Melihat aku yang jarang mandi

Ceudah tari dara Meureudu
Jilbab biru gamis kesumba
Jarang mandi memang diriku
Sebab menunggu gerimis tiba

Jangan bergula kopi pagi
Habis segelas tenang kepala
Bukan gila aku tak mandi
Sudah jelas jangan ketawa

---

Kepala sedikit pusing efek kurang tidur sudah beberapa hari belakangan, karena kerjaan yang mulai memasuki babak baru, dan mulai meluas ke kawasan baru, yaitu Pidie dan Pidie Jaya. Akhirnya kuputuskan untuk kembali beristirahat sampai jam 8 pagi. Tarek selimut sambil merem dan melanjutkan mimpi.

Terbangun jam 8.15, badan sudah lebih segar karena efek beepolen yang luar biasa, saya bersiap hendak berangkat ke lapangan. Karena hari ini harus aku pastikan semua akan berjalan dengan baik karena besok akan ada kegiatan besar yang harus aku hadiri di Pidi Jaya, tepatnya di desa Peurade kecamatan Pante Raja, dekat dengan kampungnya @anroja, dek @ikhsan01 dan @nazarul (3 steemian yang telah sukses saya tipu dengan gaya ek linot)

Jam sudah menunjukkan angka 9.10 ketika aku memacu sepeda motor ke lokasi sekolah SMP Negeri 3 Jambo Aye. Aku mencari tukang yang akan bersedia menggali jaringan pipa air bersih, ini hari minggu pasti sekolah sepi, tapi setidaknya aku bisa melakukan beberapa hal yang akan mendukung pekerjaanku besok, termasuk mancari tukang dan berdiskusi tentang harga. Sampai di jembatan panton labu hujan mulai gerimis, ini mungkin karena aku tidak mandi, jadi aku juga membiarkan gerimis mengguyur kepalaku. Aku membatalkan kunjungan ke SMP Negeri 3 Jambo Aye, dan menyinggahi warung kopi.

Aku menelpon kawan yang juga merupaka salah satu guru di SMP tersebut untuk mengajaknya ngopi dan menanyakan padanya tentang tukang galian jaringan pipa air bersih nantinya

Kami duduk di watung kopi tempat biasanya aku nongkrong, dan dia tiba hanya selang menit, karena memang kebetulan dia ada di kota Panton Labu. Kami duduk di warkop Italy. Setelah pembicaraan singkat dan aku menyerahkan sket yang jalur pipa yang harus digali, dia mohon pamit sebelum hujan bertambah deras. Baru beberapa menit kawan saya ini meninggkan warkop italy, hujan mengguyur lebat.

Hujan yang mengguyur deras diluar warkop Italy. 4F84+C4 Kota Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh

Saya menyibukkan diri menyiapkan beberapa dokument dan laporan, serta menyempatkan membaut satu postingan. Sampa waktu siang tiba.

Jam 13.15, Hujan sudah reda, dan setelah sholat Zuhur saya kembali melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe, saya singgah di rumah Apa Nu untuk berdiskusi dan mengarahkan beliau untuk berangkat ke Bireuen besoknya tanpa saya temani. Nomor kontak kepala sekolah, dan perwakilan Bireuen telah saya berikan juga untuk Apa Nu. Hanya sebentar dan aku kembali melanjutkan perjalanan ke Lhokseumawe. Lokasi pertama yang aku tuju adalah Toko bangunan Linda keramik untuk membereskan beberapa bon yang belum lunas dan juga memesan satu unit tangki air 3000 L untuk dibawa ke Bireuen.

Jam sudah menunjukkan angka 15.15 ketika aku memasuki kota Lhokseumawe, semua janji pertemuan selain kerjaan harus ditunda dulu sebelum masalah ini kelar. Pemilik toko Linda keramik ini sangat sibuk hingga hampir tak ada waktu untuk duduk ngobrol dan negosiasi harga. Sudah 30 menit saya duduk menunggu, perut sudah minta diisi sedari tadi, akhirnya aku keluar ke jalanan di depan toko Keramik untuk membeli makanan apa saja yang penting bisa dimakan dan harganya terjangkau.

Suasana didalam toko Linda Keramik saat saya menunggu giliran untuk bicara. 54GX+CQ Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe, Aceh

Baru jam 16.15, saya memiliki kesempatan untuk berbicara sejenak dengan ibu LInda sang pemilik toko bangunan paling besar di Lhokseumawe ini. Akhirnya tawar menawarpun berlangsung alot, ada item khusus yang akan saya beli dan ini butuh ketelitian dan pencocokan model. Saya akan memesan kran air untuk westafel di SMP Negeri 6 Lhokseumawe. Ada 3 jenis kran air yang ditawarkan akhirnya pilihan jatuh pada jenis kran putar dari bahan stainless steel dan tidak mudah berkarat.

Tiga jenis kran air yang ditawarkan untukku dari pemilik toko, yang menurut pendapat mereka sudah cocok dengan jenis westafel yang kami pesan beberapa minggu lalu

Perjalanan selanjutnya adalah Krueng Geukuh ke Zam cafe dekat SPBU Krueng Geukuh, setiba disana aku menghubungi pak @radjasalman yang akan membawa tukang untuk berjumpa denganku, tapi ternyata tukang yang dijanjikan tidak bisa ikut dan tidak sempat melakukan pekerjaan yang aku inginkan. Aku menghubungi preman lainnya yaitu @muzack1, sayangnya aku tidak memiliki foto saat duduk ngopi bertiga dengan mereka.

Jam 17.55 atau sekitarnya, bang @muzack datang, kami hanya sempat ngobrol sejenak, lalu pamit dan berjanji untuk jumpa kembali nanti setelah magrib untuk bertemu tukang rekomendasi preman ek linot.

Saya sholat magrib di rumah radjasalman dan duduk sejenak sambil menunggu kabar dari preman ek linot, akhirnya telepon berdering, dan aku baru sadar jika preman sudah berada di lokasi yang sepekati yaitu sekolah SD temat sang preman mengabdi. Agendanya hanya berjumpa dengan tukang. Agak lama kami duduk ngobrol melihat gambar. Si preman ek linot dengan tega menghidupkan AC dan menurunkan suhu ke 16, merasa belum cukup, kipas anginpun dihidupkannya. Mungkin preman ek linot sedang kepanasan karena tidak bisa berjumpa dengan miss X nya malam ini akbibat gangguan kecil dari saya. Thank ya mas bro, sudah membantuku dalam mencari tukang, walau pada akhirnya sang tukang mengundurkan diri sehari setelahnya.

Sudah hampir jam 8 ketika kami berdua beranjak dari sekolah SD, dan meluncur melalui simpang 4 Kreung Geukueh, tapi ternyata saya masih akan disuguhi kopi nikmat di simpang Paloh Gadeng oleh sang preman. Kami berhenti sejenak untuk menikmati kopi gampong ala Paloh Gadeng sebelum aku pulang ke Panton labu.

Sudah jam 21.30 Ketika aku singgah di tempat Apa Nu dan memberikan uang jalan untuk besok berangkat ke Bireuen. setalah itu aku segera kembali ke Panton, dan mengambil mobil yang sudah aku minta ke abang sepupu. Mobil ini yang akan membawaku bertemu dek Ayu esoknya. Kembali lupa saya mengabadikan moment minum kopi istimewa hanya kami berdua. Jika ada yang meragukan, banyak saksi mata yang akan membernarkan kegiatan saya ini yang kan preman ek linot.

Aku membawa pulang mobil dan beristirahat lebih awal dengan harapan aku tidak akan terlambat bangun, tapi.....

Bersambung ke halaman selanjunya yang belum aku tulis ya gaesss. :D

Terimakasih telah membaca postingan diary game saya, semoga bermanfaat

Salam Steem Sea

El-Nailul