The diary game, Sabtu 10 Februari 2024 "Sabtu ceria"

ASSALAMUALAIKUM

---

Alhamdulillah. Cerita hari ini kami buka dengan kalimat syukur. Karena dengan penuh rasa syukur kita dapat menyadari betapa hidup kita ini penuh dengan anugerah dari sang Pencipta.

Pagi hari yang cerah ini kami sekeluarga berencana pergi ke pantai. Karena aku dan suami sudah berjanji pada anak-anak dari hari kamis kemarin. Awalnya anak-anak minta ke pantai hari kamis lalu. Tapi karena hari ini aku sangat kelelahan dengan pekerjaan rumah, jadi kami undur hari sabtu saja.

Pukul setengah sembilan pagi kami sudah siap dan berada di atas sepeda motor. Di perjalanan menuju pantai, kami sempatkan membeli nasi bungkus dan kue dulu. Karena kami belum sarapan, dan di cafe pinggir pantai pagi-pagi seperti ini belum menyediakan makanan berat.

Pukul sembilan lewat lima belas menit kami sudah sampai di pantai. Karena kami pengunjung pertama, jadi kami bisa memilih tempat dengan sangat leluasa. Kami memilih pondok bernomor 20 yang posisinya dekat ayunan, dan pasirnya bersih.

Setelah mengambil posisi nyaman, aku mulai menyuapi makan anak-anak dan lanjut makan untuk diriku sendiri. Kami hanya memesan teh panas di cafe ini karena makanan mereka belum ada yang ready.

Setelah selesai makan, anak-anak bermain pasir. Sedangkan suamiku mulai bekerja dengan laptopnya, dan aku hanya bersantai sambil bermain hp. Angin sepoi-sepoi, suara deburan ombak, aroma udara yang segar, dan suasana yang nyaman membuat kami sangat betah disini.

Jelang siang waiters datang membawa list menu makanan. Kami memesan kentang goreng, kelapa muda dengan tambahan gula aren, dan mie bakso ayam. Hampir semua menu makanan di Muza Cafe ini sangat cocok di lidah kami.

Setelah puas bermain, shalat dhuhur, membayar makanan dan beres-beres barang, kami pun pulang. Karena hari sudah siang, dan anak-anak sudah mengantuk. Di jalan anak-anak kami sudah ketiduran di motor.

Sesampai di rumah, kami semua langsung tidur siang karena sudah kelelahan. Pukul setengah empat sore, jelang ashar kami semua sudah terbangun. Aku bergegas menuju dapur untuk membuat nasi goreng untuk keluargaku. Bahan-bahannya sudah aku persiapkan di dalam kulkas. Mulai dari bumbu halus, kol, dan kerang yang sudah aku bersihkan dan aku bekukan di dalam freezer.

Ternyata bangun tidur semua anggota keluarga kami sudah kelaparan. Mereka senang sekali makan nasi goreng kerang buatanku. Tidak lupa suamiku membuatkan air cincau yang sangat segar untuk kami semua. Cuaca yang lumayan panas, sangat cocok minum minuman cincau.

Sore harinya aku mengajak keluargaku pergi ke pasar membeli beras, sambil jalan-jalan sore. Belakangan ini harga beras sangat mahal, setelah mengalami kenaikan akhir tahun lalu harganya masih mahal. Beras yang aku beli harganya 220 ribu rupiah satu karungnya. Setelah membeli beras, kami lanjut ke toko bahan pertanian. Disini aku membeli polibag untuk memindahkan bibit tomat dan cabe.

Harga polibag yang aku beli 1 ons Rp. 2.500, satu ons nya terdiri dari 3 lembar. Aku minta beli 5 ribuan saja, jadi aku mendapatkan 4 lembar polibag, 1 lembar bonus. Setelah selesai membeli polibag, sambil pulang kami singgah di swalayan membeli cemilan untuk anak-anak kemudian langsung pulang.

---

Salam,

@desisusanti
About me

---