The diary game, Minggu 25 Februari 2024//Puasa Nisfu Sya'ban

ASSALAMUALAIKUM

---

Selamat berakhir pekan, selamat menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Hari minggu ini aku sangat bersemangat, pagi-pagi aku sudah pergi ke pasar. Hari ini suamiku berpuasa, sudah beberapa hari dia ingin sekali makan bebek. Jadi pagi ini tujuan utamaku ke pasar adalah mencari bebek. Setelah mengitari semua penjual ayam, akhirnya dapat juga bebek yang hanya satu penjual saja yang menjualnya. Disini pun hanya ada 3 ekor bebek yang tersisa, bebeknya pun adalah bebek petelur yang tidak banyak dagingnya.

Harga bebek disini hanya 70 ribu rupiah sudah di bakar dan di bersihkan. Saat sedang menunggu bebekku dibersihkan dan dipotong, aku menunggu sambil mendengarkan siaran langsung radio. Ada acara kajian dari pesantren tempat aku mengaji dulu setiap minggu pagi di RadioQu Aceh.

Setelah selesai membeli bebek, aku pergi ke tempat pedagang sayuran di lorong lainnya tapi masih bagian dari pasar yang sama. Disini aku membeli sayur daun labu dan daun singkong. Sedangkan bawang, tomat dan cabai sudah aku beli kemarin. Kalau ke pasar minggu, aku lebih fokus membeli sayuran hasil daerah sini. Sedangkan bumbu dapur aku malas membeli di pasar minggu karena orang-orang berdesak-desakan.

Setelah selesai membeli sayuran secukupnya, aku pergi ke salah satu warung nasi, disini aku hendak membeli lontong untuk anakku. Aku membeli lontong dengan tambahan telur rebus untuk anak-anak, sedangkan untuk diriku sendiri aku membeli mie campur. Karena suamiku hari ini berpuasa, puasa sunat dalam rangka nisfu sya'ban, jadi aku tidak membeli apa-apa untuknya.

Sesampai aku di rumah, aku langsung mengajak anak-anak makan, sementara suamiku membantu mengupas bawang dan memotong-motong sayur daun labu. Setelah menghabiskan makanan, aku pergi lagi membeli ayam. Karena anak-anak katanya tidak bisa makan bebek, daging bebek keras katanya. Jadi anak-anak minta dibuatkan ayam goreng saja.

Ketika aku sampai ke tempat pedagang ayam, ternyata sudah sangat ramai orang antri disini. Aku tidak jadi membeli ayam di pasar ketika membeli bebek tadi, karena harga ayam di pasar jauh berbeda dengan di tempat langganan dekat rumah kami. Kalau harga ayam di pasar tadi 70 ribu rupiah ukuran yang relatif kecil, disini ukuran ayamnya lumayan lebih besar tapi harganya hanya 55 ribu saja. Pantas saja pembeli disini sangat ramai, sampai-sampai aku mengantri ayam disini sampai setengah jam.

Habis membeli ayam, aku langsung pulang ke rumah mencuci ayam dan bebek yang tadi aku beli dan langsung meracik bumbunya. Karena bawang-bawang, lengkuas, jahe, dan serai sudah dibersihkan oleh suamiku, jadi proses masak sudah agak cepat.

Yang pertama kali selesai adalah ayam, karena ayam lebih cepat empuk dari pada bebek. Daging bebek yang keras menghabiskan waktu lebih dari satu jam proses memasaknya. Jelang dhuhur, barulah bebek ini matang lanjut aku menumis sayuran. Sayur daun labu ini aku tumis dengan menambahkan terasi sehingga aromanya sangat menggugah selera.

Hari minggu ini karena suamiku sedang berpuasa, dari pagi sampai siang kami hanya di rumah saja. Barulah sore harinya kami jalan-jalan sore ke rumah tukang jahit karena perlu mengambil ukuran baju. Lalu sambil membeli cincau dan sirup untuk buka puasa suamiku. Kami membeli cincau di tempat biasa seharga 10 ribu rupiah. Setelah membeli cincau dan sirup, kami langsung pulang ke rumah karena sudah hampir magrib.

---

Salam,

@desisusanti
About me

---