The diary game, Minggu 10 Maret 2024//Hari pertama di kota kelahiranku

ASSALAMUALAIKUM

---

Hari ini dimulai dengan shalat subuh berjamaah ke masjid di kampungku, Lamlagang. Nama masjidnya Masjid As Shadaqah. Karena anak-anak masih tidur, kami menitipkan anak-anak kepada orang rumah. Ketika keluar rumah, udara segar dan sangat sejuk menyapa pagi kami. Jarak dari rumah ibuku ke masjid hanya 5 menit saja, namun menyeberangi jalan.

Sampai di masjid, terlihat begitu ramai jamaah subuh yang hadir. Parkiran penuh baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Suasana di dalam masjid penuh manusia baik wanita, maupun laki-laki, tua dan muda. Sebagian masih berdiri menunggu Iqamah saat orang-orang sudah berdiri agar shaf lengang karena sudah penuh.

Habis shalat subuh, disambung dengan sambutan dari ketua BKM dan mempersilahkan penceramah naik ke mimbar. Ceramah subuh hari ini dibawakan oleh Ustad Umar Ismail. Ceramah berlangsung sangat khidmat dan aman, tidak terdengar suara audiens yang berbicara sendiri dibelakang. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 06:40 saat penceramah selesai menutup kajian dengan doa.

Ketika keluar dari masjid, aku cukup kesulitan menemukan suamiku karena ramainya orang. Hari sudah mulai terang ketika kami di jalan pulang. Jalanan masih sepi, terlihat petugas DLH sedang berpatroli mengangkut sampah. Kami langsung pulang ke rumah karena takut anak-anak bangun.

Pagi ini kami sekeluarga berencana masak-masak, dalam rangka tradisi meugang pertama. İbuku sudah siap dengan semua bahan-bahan masakan yang sudah beliau beli kemarin. Menu hari ini adalah bebek masak bumbu sie itek Bireuen, bebek masak bumbu putih dan kuah sop daging sapi kesukaan semua anggota keluarga.

Pukul sembilan pagi kakak tertua kami datang dengan suami dan anak-anaknya. Sementara kami masak-masak di dapur, anak-anak bermain bersama. Satu persatu menu masakan sudah selesai dimasak hingga saat azan dhuhur kami sudah beres. Setelah semuanya selesai shalat, kami makan bersama. Senangnya bisa berkumpul dengan keluarga di hari yang istimewa ini.

Setelah selesai makan, kakakku langsung pulang karena sudah lelah. Aku pun lanjut ke dapur untuk mencuci piring, dibantu oleh adikku berberes bekas kami makan tadi. Siang ini anak-anak kami paksa tidur siang, karena kami baru sampai ke sini kemarin siang. Agar tubuh kami beristirahat dulu.

Sore harinya suamiku mengajak kami pergi ke daerah Gampong Deah yang letaknya dekat dengan Darussalam. Kami akan melihat keadaan rumah kami yang sedang dibangun disana. Sekali-kali pulang kami selalu menyempatkan ke sini walaupun sepanjang pembangunannya selalu dikontrol oleh paman suamiku.

Senang sekali rasanya setelah melihat perkembangan pembangunan rumah kami. Setelah melihat rumah, kami menyempatkan singgah ke rumah teman kami yang lokasi rumahnya juga di seputaran Darussalam. Sebelum ke sana, kami singgah dulu membeli makanan untuk kami bawa ke sana. Kebetulan ada penjual roti samahani di pinggir jalan, jadi kami membeli roti samahani saja.

Ketika tiba di rumah teman kami, jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Ketika kami asik bercengkrama satu sama lain, tidak terasa sudah dekat waktu shalat magrib. Suamiku dengan suami temanku pergi ke masjid shalat berjamaah di sana. Sedangkan kami dan anak-anak shalat di rumah saja. Selesai shalat magrib kami minta izin pulang, tidak bisa makan malam bersama di sana. Takut ibuku menunggu makan di rumah karena suasana meugang.

Sudah sangat lama sejak kami pulang ke Banda Aceh selalu buru-buru sehingga tidak sempat jalan-jalan mengitari kota. Jadi malam ini sambil pulang kami berkendara santai sambil menikmati suasana Kuta raja, Banda Aceh. Lalulintas cukup padat, sangat ramai manusia di jalan. Gedung-gedung baru banyak bermunculan. Wah, tidak terasa sudah 5 tahun kami merantau. Semoga saat waktunya tiba nanti kami bisa kembali lagi ke tanah kelahiran kami ini.

---

Salam,

@desisusanti
About me

---