Fiksi - Diva & Dion (3/6):Mobil Hitam yang TerparkirsteemCreated with Sketch.

in Steem SEAlast year

Baca juga: Fiksi - Diva & Dion (2/6): Di Mana Dion?

pexels-gije-cho-7241064.jpg

Source: Pexels


Sebuah mobil terparkir di tepi jalan di sela-sela mobil lainnya. Meski warna dan jenis mobil di sekitar sana tidak jauh berbeda. Diva yakin jika mobil yang dia lihat adalah yang dia cari.

Ciri-ciri mobil yang ada di hadapannya persis seperti apa yang ada dalam ingatannya. Tidak salah lagi.

Matanya menyapu setiap sisi mobil itu dari kejauhan. Sekali lagi instingnya yakin. Tidak salah lagi. Dia berusaha mendekat untuk melihat apakah Dion ada di dalam dibungkus dengan sesuatu atau mulutnya disumpal agar tidak bisa mengeluarkan suara minta tolong. Meski hal itu terlihat tidak mungkin.

Ternyata tidak. Mobil itu kosong tanpa penghuni sama sekali. Saat Diva mengintip isi mobil yang terparkir itu bahkan tidak ada benda-benda yang terlihat mencurigakan atau berbahaya. Bahkan tidak ada lagi karung yang sempat digunakan untuk menyergap Dion.

Diva sempat kecewa dan takut apabila mobil yang dia temukan bukanlah mobil yang dia cari. Dia sejenak sempat hampir putus asa.

Sesuatu yang membuatnya benar-benar yakin lagi bahwa mobil itu adalah yang berjam-jam dia cari adalah seorang lelaki dengan wajah lebam memasuki mobil itu tak lama kemudian. Gaya berjalannya seolah was-was dan tidak ingin terlihat orang lain. Topi yang ia kenakan cukup menutupi sebagian wajahnya seolah tidak ingin ada orang lain yang mengetahui identitasnya

Diva tidak sengaja melihatnya lebih dulu. Lalu dengan cepat Diva menyembunyikan tubuhnya dibalik mobil yang dia perhatikan sejak tadi. Sebuah mobil hitam yang terparkir sekaligus tempat tujuan lelaki dengan wajah lebam itu melangkahkan kakinya.

Jarak antara mereka semakin dekat. Diva semakin khawatir apabila lelaki itu menemukannya berada di dekatnya. Tapi Diva tetap mengendap-endap agar tidak terlihat. Dia jongkok untuk bersembunyi sekaligus melihat pergerakan langkah kaki lelaki itu agar tetap berada di tempat yang sama-sama tidak bisa melihat.

Sekian detik memiliki kesempatan bersembunyi lebih jauh. Diva pun menjaga jarak dari lelaki itu agar keberadaannya tidak diketahui. Namun dalam waktu yang bersamaan Diva ingin tetap bisa memperhatikan lelaki itu.

Diva berpikir apabila dia bisa menemukan keberadaan Dion sebentar lagi. Potongan informasi yang sudah dia dapatkan tidak akan pernah dia lepaskan. Jika saat ini dia bisa bertemu dengan lelaki yang menculik Dion. Pasti lelaki itu tahu di mana keberadaan Dion saat ini.

Diva segera menyembunyikan tubuhnya di sela bangunan saat lelaki itu menyapu pemandangan sekitarnya. Diva masih berusaha agar tidak terlihat. Dia tidak mungkin menanyakan keberadaan Dion atau menghajar lelaki itu untuk memaksanya menunjukkan letak Dion berada. Karena tidak mungkin seorang perempuan akan menang melawan lelaki sekalipun wajah lelaki itu bekas pukulan.

Tangan lelaki lebih lebih keras daripada batu. Apalagi dari tonjokan tangan wanita. Diva tidak memiliki kesempatan untuk berhadapan satu lawan satu. Apalagi setelah beberapa saat terlihat seorang lelaki lain menyusul si lelaki lebam tadi ke mobil

Gaya yang dilakukan lelaki kedua hampir sama dengan si lebam. Dia menutupi sebagian wajahnya. Namun menggunakan jaketnya yang berwarna gelap. Sambil sebentar celingukan melihat situasi di sekitarnya seolah keberadaannya tidak ingin dilihat orang lain.

Diva panik saat tiba-tiba mobil yang dia awasi itu menyala. Mereka akan segera pergi.

Saat mobil hitam itu mulai berjalan. Diva dengan cepat menuju motor yang sejak tadi dia parkir. Lalu mengejar kedua lelaki tadi dari kejauhan sambil berharap agar dia tidak tertinggal sekaligus tidak terlihat. Jarak yang dia jaga dengan mobil itu sangat jauh dan membuatnya mudah untuk tertinggal dan kehilangan jejak. Namun Diva tidak mungkin mengejar lebih dekat lagi atau keberadaannya akan segera diketahui kedua musuhnya yang kejam itu.

Perjalanan mereka melewati daerah yang cukup ramai beberapa waktu, sekitar daerah perkotaan yang telah disisir Diva dengan motornya saat mencari Dion sebelumnya. Diva cukup mudah menyembunyikan tubuhnya sekaligus menjaga jarak mereka cukup dekat. Mobil-mobil yang berlalu-lalang masih cukup membuat tubuhnya tertutupi. Dia hanya perlu menjaga jarak antara tiga atau empat mobil di belakang mereka saja.

pexels-helena-lopes-4409445.jpg

Source: Pexels


Namun setelah melewati jalanan yang cukup ramai itu laju mobil yang dia ikuti mengarah pada jalan yang cukup sepi dengan pohon-pohon tinggi di kanan dan kirinya. Selain itu cukup jarang ada mobil lain yang berkendara sama persis seperti arah mereka. Begitupun sebaliknya. Sangat jarang dia melihat kendaraan yang berpapasan dengannya. Sehingga Diva harus menjaga jarak yang cukup jauh dari kedua lelaki tadi.

Jalanan yang mereka lewati sudah seperti jalanan di daerah pegunungan. Aspalnya mulus dan terlihat masih bagus. Jalanan yang terlihat tidak begitu lurus namun sangat sepi dan masih cukup mudah untuk melihat pemandangan jalanan di depan yang jauh.

Cukup mengkhawatirkan saat mengetahui bahwa Diva mengendarai motornya tanpa menyalakan lampunya. Dia akan dengan sangat mudah salah jalan dan menabrak pagar atau menabrak pepohonan di luar aspal apabila tidak hati-hati. Tapi Diva tidak mau menyerah.

Hingga setelah melewati beberapa belokan dan juga tanjakan, mobil yang dia ikuti berhenti di sebuah rumah tua yang terlihat audah ditinggal oleh pemiliknya. Semak-semak tumbuh tinggi di sekujur pelataran kecuali bagian jalan utamanya. Pagarnya sudah cukup rusak meski masih berfungsi. Cat-cat tembok yang awalnya berwarna putih sudah terlihat penuh noda hitam.

Melihat hal itu dengan perasaan was-was Diva pergi mendekati rumah itu berjalan kaki. Dia lebih memilih untuk lewat semak-semak daripada jalan utama. Tentu, dia tidak ingin keberadaannya diketahui. Motor yang ia gunakan sebelumnya juga sudah terparkir di semak-semak yang cukup lebat di tempat lain yang lokasinya cukup jauh dengan rumah itu.

Dia berjalan dan terus berjalan sambil was-was dan melihat keadaan sekitar. Cukup sepi dan cukup menakutkan bagi perempuan sepertinya sendirian di sana. Dia semakin cepat mendekati rumah itu dan mulai mengendap-endap. Kini detak jantungnya yang menguat mulai tak tertahankan lagi.

Sesampainya dia di rumah itu suasana terlihat cukup ramai. Beberapa orang terlihat berlalu-lalang untuk melihat keadaan sekitar. Gelagatnya masih aneh seolah tidak ingin ada orang lain hang tahu bahwa mereka ada di sana. Diva tetap berusaha mencari-cari keberadaan Dion melewati jalanan lain di sela-sela pagar rumah yang telah roboh.

Diva terus mengendap-endap agar tidak ketahuan. Berjalan mendekat dan terus lebih dekat dengan rumah yang ada di depannya.


Alangkah terkejutnya Diva saat dia mendengar suara orang-orang berteriak dari balik tembok rumah itu. Bukan teriakan takut pada sesuatu. Melainkan teriakan seolah puas telah menghajar seseorang.

Suara yang terdengar dari mulut-mulut orang yang dia tangkap adalah: pukul. Pukul. Hajar. Teruskan. Juga disertai tawa yang tak kalah keras.

Diva semakin takut terjadi apa-apa pada Dion yang saat ini sedang ditangkap oleh mereka.

pexels-david-duky-6331601.jpg

Source: Pexels

Sort:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

 last year 

Konten bagus dan mendapatkan dukungan kurasi 100% dari saya. Teruslah membuat tulisan berkualitas untuk post di Steem :)

 last year 

Terima kasih atas dukungannya pak @waterjoe

 last year 

Postingan yang bagus bang, ini adalah cerita fiksi yang bagus dan menjadi wajah baru untuk tema Postingan di steemit

 last year 

Terima kasih apresiasi bang

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60482.94
ETH 2613.04
USDT 1.00
SBD 2.63