The Diary Game Minggu 09-April-2023 || Berharap Keajaiban

Akibat merosotnya beberapa harga barang dari berbagai sektor, roda perekonomian seakan berhenti dari putarannya. Masyarakat yang ekonominya tergolong menengah kebawah menjadi satu-satunya yang paling merasakan imbasnya, padahal menjelang h-10 menjelang lebaran kebutuhan bahan pokok serta perlengkapan lebaran semakin meningkat. Lalu apa yang akan dilakukan masyarakat kecil dalam mensiasati persoalan pelik ini? Ikuti ulasan artikel saya berikut ini

Selain masyarakat kecil pada umumnya, beberapa pelaku ekonomi lainnya juga turut meraskan imbasnya, seperti toko-toko yang menjual perlengkapan sehari-hari maupun yang khusus menjual baju-baju perlengkapan lebaran. Berbeda dengan status pedagang kaki lima dadakan yang menjual aneka makanan dan minuman dengan kisaran harga 10 sampai 20 ribuan saja, sehingga mampu dijangkau oleh lapisan masyarakat yang berekonomi menengah kebawah

Sambil jalan-jalan sore bersama keluarga, hari minggu kemaren saya menempuh perjalanan sepanjang 3 kilometer menuju sebuah kota yang berjuluk petro dolars atau kota krueng geukuh. Kota krueng geukuh merupakan sebuah kota besar yang ada di kecamatan Dewantara yang juga dikenal sebagai pusat perekonomian bagi warga sekitar, karena diapit oleh beberapa perusahaan besar sekelas AAF (Asean Aceh Fertilizer), PT PIM (Pupuk Iskandar Muda) maupun PT Arun LNG.

Kenapa harus memilih hari minggu? Hari minggu merupakan hari pasaran yang sudah ditetapkan dari dulu, hari pasaran adalah hari dimana setiap pedagang dari tiap daerah mengadu nasib disini dengan menjajakan berbagai barang dagangannya. Mareka menempati setiap sisi jalan, bahkan ada yang membuka lapaknya di depan emperan toko. Aneka barang dagangan yang mareka jajakan disesuaikan kebutuhan masyarakat menengag kebawah, mulai dari perlengkapan anak-anak, remaja maupun dewasa dengan harga yang bervariasi namun terjangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya

Sambil menunggu istri belanja kebutuhan dapur, saya sempat berjalan-jalan menyusuri setiap gang dan sesekali melintasi depan toko. Hampir sebagian besar toko-toko maupun pedagang musiman mengalami nasib yang sama, sepi pengunjung. Keadaan serupa juga dialami oleh sebagian supermarket sekelas alfamart. Sangat miris memang, tapi inilah kenyataan yang harus diterima oleh mareka. Biasanya, saat menjelang h-10 lebaran sudah dipadati oleh pengunjung yang membeli berbagai perlengkapan kebutuhan lebaran

Namun beberapa pedagang yang menjadi langganan saya masih meyakini akan ada keajaiban beberapa hari mendatang, biasanya h-7 sampai malam takbiran akan kebanjiran pengunjung. Kami menyadari saat ini perekonomian rakyat menurun tajam, baik para petani, pekebun, nelayan bahkan pelaku ekonomi mikro maupun makro tutur seorang pedagang yang menjadi langganan saya tiap membeli sarung dan perlengkapan lainnya

Menutup story saya di kota krueng geukuh, saya tertarik untuk membelikan hadiah kecil buat putri saya yang masih duduk di bangku kelas v SD karena telah berhasil menamatkan 30 jus Al-quran. Saya hanya mampu membeli sebuah kalung abal-abal kaki lima dengan harga murah. Semoga dia suka dengan pemberian yang sederhana ini sambil berharap akan ada keajaibandalam beberapa hari kedepan untuk mengganti dengan kalung asli yang berlapiskan emas. Ya,,, semoga saja

Inilah story perjalanan singkat saya di kota krueng geukuh. Kota yang konon diapit oleh beberapa perusahaan dan perumahan elit, sehingga masyarakat sekitar merasakan jipratan rejeki dengan berbagai pekerjaan sesuai profesi masing-masing. Namun pada kenyataannya, saya mendapi keadaan yang serba berbalik. Mareka bahkan rela antri dan berbaur dengan masyarakat biasa untuk mendapatkan jajanan ala kelas kaki lima

Karena hari semakin sore, saya pun bergegas pulang menyusuri jalanan aspal dekat rel kereta api jurusan krueng geukuh - Bungkaih. Masih setia dengan sepeda motor butut keluaran tahun 80 an saya bersama istri dengan perlahan menyusuri setiap tikungan maupun jalanan berlubang. Tersirat dalam hati, siapa tau disaat berada depan rumah @radjasalman nanti beliau ada di depan rumah, namun hasrat itu tidak tercapai, rumahnya terlihat sepi, mungkin tengah sibuk menyiapkan buka puasa dengan keluarganya. Berharap di lain kesempatan bisa bertemu lagi dengannya