Mind, Body & Spirit (August 26, 2021) : Menolak Sakit, Akhirnya...

Sudah beberapa hari yang lalu kondisi kesehatan saya menurun apalagi saat ini sedang terjadi perubahan cuaca yang ekstrim di daerah tempat tinggal saya. Hujan dan cuaca terik silih berganti sehingga tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan keadaan tersebut.

Karena sadar akan imunitas tubuh yang kian menurun, saya menyiapkan multivitamin dan minuman tradisional untuk mendongkrak imunisasi tubuh, dan tentu saja menjaga pola makan sehat agar dapat kembali fit. Tapi apa lacur, imunitas tubuhku berhasil di terobos oleh virus yang menyerang sehingga di titik ini aku harus beristirahat total mengembalikan imunitas tubuh ku.

Memiliki latar belakang pendidikan kesehatan memberikan nilai plus minus terhadap ku. Keputusan untuk lebih bertahan dengan kondisi sekarang karena belajar dari pengalaman dan sedikit ilmu yang ku dapatkan. Kadang keputusan ini sangat tepat mengingat pengalaman ini bukan yang pertama. Tapi kadang keputusan ku menjadi blunder saat kondisi tubuhku semakin parah.

Setelah bertempur beberapa hari dengan virus tersebut, hari ini aku harus menyerah. Aku butuh dokter spesialis untuk mengobati virus di tubuh ku, karena setelah sekian hari kondisi kesehatan ku tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti. Di suatu titik aku sanggup bersusah payah ke masjid untuk menunaikan sholat subuh, tapi di titik tertentu aku harus menyerah saat menjelang sholat Isya dan hanya sanggup bersedekap di atas lantai di dalam rumah.

Di ruang tunggu di tempat praktek dokter spesialis

Setelah membuat janji dengan salah satu dokter spesialis yang aku kenal dan merupakan dokter langganan ku, aku menempuh perjalanan sekitar satu jam untuk menemuinya di tempat praktek di Kota Sigli. Hanya butuh beberapa saat setelah ku tiba di sana, aku langsung di panggil oleh asistennya. Setelah berbasa-basi sedikit dengan dokter spesialis langganan ku tersebut, aku langsung diarahkan ke kursi pesakitan. Iya, di atas kursi itu diperiksa olehnya dengan teliti.

Sambil menghembus nafas panjang dia mengabarkan bahwa aku harus memperbanyak istirahat dan mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan yang akan diresepkannya. Aku tiba-tiba jadi penurut dengan semua titahnya. Entah karena aku yang sedang lemas atau karena gairahku sedang berkurang untuk meladeni candaannya. Secara tersirat aku tahu bahwa virus itu kembali menyerang rongga hidungku.

Sudah dua kali aku kalah gesit dengan si virus ini, sehingga membuat ku harus bed rest selama beberapa hari di rumah. Saat ini aku memasuki masa recovery untuk mengembalikan imunitas tubuh ku. Semoga dalam beberapa hari ke depan dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.