You are viewing a single comment's thread from:

RE: MENANGKAN 6 (+3) STEEM!! IKUTI DISKUSI TENTANG TAGAR INI!

in Steem SEA2 days ago

I
Amatan yang cerdik, Pak Guru. Ya, saya seoendapat, juga dengan alasan yang Pak Guru kemukakan, "kelelahan". Saya percaya jika beban mereka tidak sedikit. Membaca (dan dalam kasus-kasus tertentu sangat mungkin diperlukan energi extra untuk memahaminya), setelah itu memeriksa (aspek yang diperiksa pun kadang tidak sedikit), lalu mengomentari (walaupun mereka sudah punya templat, tetapi kadang kala mereka perlu memberikan komentar yang memuat edukasi, seperti yang bang @walictd) lakukan di bawah artikel saya sebelumnya, karena itu saya tertarik menjadikan ini diskusi). Karena, jujur, saya sangat menghargai itu.

II
Maksud Pak Guru, selain gaya menulis, ada faktor yang yang lebih berperan? Bisa Pak Guru mengagak-agak kira-kira apa? Saya punya beberapa teori yang mungkin menarik kita diskusikan sedikit.

III
Nah, kalau sekedar tujuannya agar tuyulnya datang, kita ya perlu kasih sajen saja (kirim ke akun dia, datang dia), tapi biar sempurna maka tuliskan juga jampi-jampinya, ya, Pak. Haha. Tapi saya masih belum paham apa maksudnya "sempurna" kalau tujuannya agar yang bersangkutan datang kan sudah tercapai.

Sort:  
 2 days ago 

I
anda benar, kita harus menghargai mereka maka mereka akan menghargai kita, begitu juga sebaliknya kita harus salaing menghargai sesama. bila yang tua ingin di hormati maka hargailah yang muda.

II
Gaya menulisnya sih, cuma saya ikuti dari mulai dengan cara mengatur foto, mereka membuat kiri-kanan, saya juga membuatnya, mereka membuat foto yang besar, saya juga. mereka menulis kata AKU, saya juga. mereke membuat tagar , saya juga membuat tagar yang sama. tapi semua percobaan yang saya lakukan belum membuahkan hasilnya.

III
saya berikan contoh saja disini, bapak mengundang seorang narasumber, memberi amplob, saat mereka datang, mestinya ada spanduk penyambutannya, yang ada mencantumkan namanya. namun walaupun spanduknya tidak ada dia tetap datang karena sudah di undang.

 yesterday 

I
Nah.

II
Saya sendiri dalam menyiapkan artikel memasukkan estetika sebagai bagian tak terpisah. Kadang di dalam komentar yang panjang saya juga melakukan itu. Bagi saya, makin rapi makin nyaman bagi orang untuk membaca dan makin menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkannya. Jadi bukan karena faktor external melainkan saya sendiri yang merasa butuh untuk membuat sebuah artikel yang estetik.

III
Bedanya, narasumber itu ketika pulang bawa amplop, sementara "tuyul-tuyul" datang untuk memberikan amplop.

Paragraf 3 masih belum membuat saya puas. Hahah.

 yesterday 

III
Nah, kalau sekedar tujuannya agar tuyulnya datang, kita ya perlu kasih sajen saja (kirim ke akun dia, datang dia)

kirim ke akun dia, sama juga memberi amplod, saat kita mengundang.

 yesterday 

Ah iya, saya lupa bahwa kita juga berbicara tentang Pak Null. Pak Null yang terima amplop, Pak Boren yang datang. Jadi berikan amplop ke Pak Null, lalu Pak Null mengirim utusan untuk memberikan kita ciuman. Hahaha.

Iya Pak @bahrol.
Terimakasih ya Pak sudah menyempatkan berbincang-bincang di artikel saya. Mungkin Pak @bahrol juga mau menanggapi komentar teman-teman yang lain, silahkan.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 66408.50
ETH 3486.20
USDT 1.00
SBD 2.70