The Diary Game Season 3 - Better Life (Senin, 29 Maret 2021): Mengunjungi Kuburan abang-abangnya si Sulung dan si bungsu
Hello kawan-kawan Steemit.... Kembali dengan saya yang akan selalu update cerita keseharian saya di Steemit ini. Semoga cerita dari saya bisa menambah wawasan bagi kita semua dan bisa membuat platform Steemit ini semakin berkembang pesat di seantero dunia. Karena kekuatan dari sebuah komunitas dan platform jenis media sosial adalah dari keaktifan para penggunanya untuk membuat postingan dalam bentuk apapun. Semoga kawan-kawan senantiasa aktif mengupdate postingan terbaru setiap hari demi Steemit yang sangat kita banggakan ini.
Pagi ini saya bangun agak telat. Sebenarnya bukan telat juga, tapi karena memang hari ini saya masih libur kerja, saya terbiasa bangun siang untuk memuaskan istirahatnya. Pukul 9 pagi saya bangun. Tapi pagi ini saya yang harus membuat segelas kopi sendiri. Mungkin karena istri segan atau sedang sibuk jadi tidak sempat melayani suaminya. Hari ini Senin, seperti biasa si sulung harus sekolah daring. Meskipun si sulung tidak mau, tapi saya paksa dan yang penting absen dan formalitas belajarnya saja yang di foto dan di kirim ke gurunya.
Anak-anak saya di pagi ini
Setelah saya absen kehadiran si sulung, selanjutnya biar mamahnya saja yang sibuk di grup sekolahan si sulung. Saya sendiri memilih menemani bermain dengan si bungsu. Tapi menjelang siang saya teringat harus menyelesaikan pelitur pintu yang tinggal sedikit lagi. Sekalian menghabiskan sisa pelitur yang di kaleng agar tidak terbuang. Si bungsu yang ingin membantu, saya biarkan dia membantu dan memegang kuasnya. Meskipun pasti hasilnya berantakan, tapi saya senang melihat keaktifan dan semangat dari si bungsu. Setelah tangan dan seluruh lantai plus baju si bungsu kotor terkena pelitur, barulah si bungsu mau memberikan kuasnya ke ayahnya. Selanjutnya saya yang merapikan hasil pekerjaan dari si bungsu sampai selesai.
Si bungsu sedang berkreasi membantu ayahnya
Pukul 12 siang akhirnya selesai juga pekerjaan menghabiskan sisa pelitur di kaleng. Saya dan istri serta anak-anak segera makan siang bersama. Menu hari ini dengan ayam goreng plus tumis sayur kangkung saja di tambah dengan tempe goreng. Beres makan siang, kami sekeluarga bersantai saja di rumah. Dan saya ngopi lagi sambil menyiangi kutu-kutu di rambut si bungsu yang terlihat sudah harus di panen ternak kutu rambutnya.
Pukul 13:30 siang istri mengajak jalan-jalan dengan motor sambil menidurkan si bungsu. Karena biasanya si bungsu pasti tertidur jika naik motor. Sayapun setuju dan si sulung juga mau ikut. Jalur target pertama adalah ke pom bensin dulu untuk isi bensin. Si bungsu belum terlihat mengantuk. Sayapun ajak keliling jalan lagi. Di jalan tiba-tiba saya teringat dengan kedua anak saya yang sudah almarhum. Sudah beberapa tahun ini saya belum nengokin kuburan mereka. Akhirnya dengan persetujuan istri, kamipun pergi ke makam tempat di mana anak-anak saya di kebumikan. Seingat saya sudah 3 tahunan lebih saya belum datang melihat kuburan ke dua anak saya. Alhamdulillah sesampai di tempat pemakaman, ternyata kuburan anak-anak kami terawat dengan baik oleh penjaga makamnya. Di samping kuburan anak-anak kami ada kuburan dari ibu saya juga. Beliau berpesan jika kelak meninggal dunia, ingin di kuburkan di samping cucu-cucunya.
Makam Almarumah ibu dan makam anak-anak saya yang bersebelahan sesuai wasiat dari ibu saya
Tahun 2006 kami di karunia seorang putra dan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif dan tindakan bedak kepala (Otak).
Tahun 2008 kami di karunia seorang putra lagi. Tapi sayangnya dengan jenis penyakit yang sama dengan anak pertama kami, dan di dunia medis belum ada obatnya. Kamipun pasrah dan anak kedua kami meninggal dunia di umur 2 minggu setelah lahir.
Mereka berdua di tangani oleh dokter-dokter spesialis yang sudah terkenal dengan keilmuan bedah syaraf dan otak. Tapi memang inilah jalan terbaik dari saya dan istri. Hingga para dokter ahli memvonis agar istri jangan mempunyai keturunan dulu sebelum bisa di pastikan oleh uji lab bahwa istri sudah bersih dari virus kucing tersebut. Dan hingga detik ini kami belum pernah uji lab karena biaya yang belum bisa kami anggarkan, alias belum terjangkau. Sedangkan BPJS KESEHATAN, dan dulu JAMSOSTEK kesehatan tidak mau menanggung biaya penyakit tersebut. Anehnya penyakit jantung, cuci darah dan lain sebagainya mau ditanggung, tapi penyakit virus yang di derita oleh istri tidak mau di tanggung.
Beres nengokin kuburan anak-anak kami, kamipun meneruskan perjalanan sesuai misi awal, hendak menidurkan si bungsu. Dan akhirnya si bungsu tertidur juga saat kami mampir untuk membeli sop buah di jalan Kemang tempat dulu kami pernah tinggal.
Si bungsu yang tertidur
Kamipun pulang kerumah. Di rumah si bungsu bangun lagi dan menikmati sop buahnya. Selanjutnya berhubung sudah sore, si bungsu mandi. Saya sebelum mandi menebang cabang-cabang dahan pohon nangka yang berada di depan rumah. Dahan-dahan nya menempel ke genteng rumah yang menghancurkan genteng-genteng dan kayu atap rumah. Sebenarnya nanti pasti kami tebang semua, tapi masih belum mendapat ijin resmi dari bapak saya. Beres merapikan dahan-dahan tersebut, saya langsung mandi. Dan beres mandi saya ngopi lagi. Istri mengajak kerumah ibunya untuk mengantarkan buah nangka untuk di sayur. Tadi saat menebang dahan nangka depan rumah, saya petik 2 buah nangka besar. Lumayan bisa buat di masak sayur untuk acara munggahan keluarga sebelum memasuki bulan puasa.
Berhubung sore ini hujan, kami berangkat pukul 18:30 sore begitu hujan reda. Dan sampai di rumah si nenek pukul 19 malam.
Malam ini baru sampai di rumah nenek
Adik ipar nelpon untuk jangan pulang dulu karena dia sedang di jalan pulang dan membeli martabak telor. Anak-anak sangat senang dan menunggu dengan sabar om nya pulang. Pukul 20:30 malam akhirnya si om pulang juga dengan membawa oleh-oleh martabak telor.
Pukul 21 malam kamipun pulang kerumah. Karena besok pagi saya juga harus kerja dan si sulung sekolah daring. Sampai di rumah pukul 21:30 malam, si bungsu sudah tertidur sejak di motor. Sayapun segera membuka laman Steemit dan segera mengupdate tulisan keseharian saya di hari ini. Berhubung sekarang sudah pukul 23:30 malam, saya akhiri cerita saya di hari ini. Terima kasih sudah mampir.
Wassalam,
Bogor, 29 Maret 2021
Salam bahagia
About me
Special thanks to
@steemcurator01, @steemcurator02, @steemcurator08, @steemseacurator, Witness Indonesia @inwi dan @puncakbukit, serta seluruh tim SteemSEA.
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Link pintas untuk delegasi:
100SP 200SP 500SP 750SP
1000SP 1500SP 2000SP 2500SP 3000SP
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Terima kasih banyak atas kunjungan dan supportnya.
wuihh