Alhamdulillah hari ini kami para Steemian di Bogor menerima kabar baik dari pak ketua komunitas Steem Sea, pak dokter @anroja bahwa kaos-kaos berlogo Steemit Steem Sea untuk kami semua komunitas Steemit di Bogor sudah jadi dan siap di distribusikan. Dengan adanya kaos berlogo Steemit Steem Sea yang pasti kami pakai bisa menjadi sarana #promo-steem di pulau Jawa, khususnya di Bogor-Jawa Barat.

Memang saat ini satu persatu kawan kami mulai tertarik dan penasaran dengan Steemit. Ada beberapa sahabat-sahabat saya yang sudah mulai bergabung, dan spesial untuk sahabat seperjuangan saya di Steemit @fadli79 yang sudah sangat lama tidak aktif, sekarang beliau sudah aktif kembali untuk menyongsong kesuksesan dan berkembangnya Steemit di kota Bogor kembali. Kedepannya saya akan menghubungi beberapa sahabat saya yang lain untuk bisa aktif lagi di Steemit, karena sudah banyak kawan-kawan saya yang dulu aktif di steemit sudah menghubungi saya lewat WA, mereka ingin aktif lagi dan mengharumkan nama Steemit di kota kami. Tapi saat ini saya masih sibuk renovasi rumah, jadi belum bisa memberikan arahan dan bimbingan mengenai perkembangan komunitas Steemit terkini.

Baiklah saya akan memulai meneruskan The Diary Game Better Life saya, cerita keseharian saya di hari Kamis kemarin, tanggal 18 Februari 2021.

Hari Kamis ini saya masuk jadwal malam. Pukul 7 pagi saya sudah terbangun dan sibuk dengan aktifitas rutinitas saya di rumah yang tidak lain dan tidak bukan adalah menemani anak-anak bercanda dan bermain. Istri seperti biasa sudah menyediakan minuman favorit saya yaitu segelas kopi hitam panas, serta sarapan favorit saya yaitu Indomie... Seleraku.

Di Bogor curah hujan masih sangat tinggi. Hari ini saya berniat untuk membeli kusen pintu dan jendela. Program lanjutan saya yaitu renovasi rumah tahap 3. Tapi hujan belum ada tanda-tanda mau berhenti, saya harus menunggu hujan reda dulu.

Pukul 12:30 siang hujanpun terlihat sudah reda. Saya bersama istri dan anak-anak segera berangkat. Tapi berhubung jam segini adalah waktu makan siang, kami bermaksud sekalian makan di luar saja. Saya harus mampir dulu ke ATM untuk mengambil uang, sekalian untuk membayar kusen pintunya.

Kami mampir ke ATM di kampung saya

Lalu saya segera meluncur ke tempat makan siang kami. Kami berencana makan soto mie Bogor yang lokasinya tidak jauh dari rumah kami. Istri memesan 2 porsi soto daging yang di bungkus dan istri langsung mengantarkan untuk bapak saya di rumah untuk menu makan siangnya. Saya bersama anak-anak tidak ikut, dan memesan soto mie dengan nasinya dan kami makan di tempat. Beberapa menit kemudian, istri sudah sampai lagi bersama kami dan segera memesan satu porsi untuk dia.

Kami makan siang dengan menu soto mie Bogor

Tapi alangkah kagetnya kami, beres kami makan soto mie nya tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras. Kami harus berteduh di jongko tersebut cukup lama. Pukul 15 sore hujan masih belum mau berhenti. Berhubung hari sudah semakin sore, kami terpaksa harus menembus hujan pulang kerumah. Kami harus mengurungkan niat kami hari ini untuk membeli kusen pintu dan jendelanya.

Pukul 17 sore hujan masih deras. Tapi istri memaksa saya untuk pergi mencari tukang pasang kusennya. Sayapun dengan memakai payung pergi untuk kerumah beberapa kawan saya yang memang sudah ahli dalam hal bangunan. Tapi sayangnya saya hanya ketemu dengan para istrinya, karena kawan-kawan saya sedang ada pekerjaan di tempat lain. Sayapun pulang dan memberitahukan berita ini ke istri. Tapi istri tampak kecewa. Akhirnya saya mengontak kawan-kawan lainnya via WA yang hasilnya sama, mereka menyuruh saya sabar dulu, karena mereka masih sibuk sedang ada pekerjaan di tempat lain. Istripun semakin sedih dan murung. Singkat cerita, saya dapat orangnya yang mau membantu saya dalam pemasangan kusen-kusen tersebut, tapi di hari Sabtu dan Minggu saat dia sedang libur kerja. Sayapun menyetujuinya dan menunggu hari Sabtu dan Minggu, kebetulan saya memang jadwal libur juga.

Pukul 19 malam saya segera berangkat ke kantor. Mumpung hujan sudah reda saya buru-buru berangkat dan tiba tepat pukul 19:33 tanpa kehujanan. Selesai absen, sayapun memenuhi janji saya kepada kawan saya untuk mendaftarkan akun Steemit dan minta di berikan bimbingan langsung. Saya segera memandu dalam pendaftaran akun steemitnya dan meminta dia menyimpan master pasword nya dengan rapi, karena jika lupa atau hilang, tidak ada fitur lupa pasword di steemit. Selesai memandu mendaftarkan akun kawan saya atas nama @dickykurniawan, saya meminta dia untuk membuat postingan perkenalan di Newcomers Comunity dengan arahan dan bimbingan dari saya langsung. Diapun segera menulis post perkenalan pertamanya dan sukses di posting.

Saya bersama @chimot23 dan kawan saya yang baru bergabung di Steemit @dickykurniawan

Tanpa terasa malam terus bergulis, pukul 22 malam tiba waktunya bagi kami bersama tim security untuk keliling ruangan untuk memastikan semua dalam keadaan aman dan terkendali. Pukul 23 malam kami selesai keliling. Tapi ada hal yang ganjil di malam Jum'at ini yang harus saya telusuri sumber masalahnya. Sayangnya saya tidak menemukannya dan terpaksa melaporkan kejadian malam ini langsung ke grup. Pukul 00 malam kami kembali ke basecamp dan standby bersiaga sampai pagi.

Demikianlah kisah keseharian saya di hari Kamis, 18 Februari 2021 dari pagi hingga malam hari yang bisa saya abadikan dalam jejak digital di blockchain Steemit ini. Semoga bermanfaat. Saya mohon maaf jika ada tulisan-tulisan saya yang masih kurang sempurna dalam tata bahasanya.

Terima kasih kepada

@steemcurator08, @anroja, @inwi ,@ernaerningsih, @p3d1, @steemadi, @radjasalman, @muzack1, @el-nailul, @firyfaiz @nazarul, serta teman-teman semua di Komunitas Asia Tenggara STEEM SEA yang selalu mendukung saya dalam berkontribusi positif di STEEMIT ini. Salam dari Bogor. Mohon maaf jika ada kekurangan-kekurangan dari tulisan-tulisan saya.

Special thanks to

@steemcurator01, @steemcurator02, @steemseacurator, serta seluruh tim SteemSEA.

Bogor, 20 Februari 2021

Salam bahagia

About me

@alhasan