~ Why Do Large Pharmaceutical Companies Want Cannabis to Stay Illegal? ~ ~ Mengapa Korporat Farmasi Besar Ingin Ganja Tetap Ilegal? ~

in #global7 years ago

image~ Why Do Large Pharmaceutical Companies Want Cannabis to Stay Illegal? ~

A number of medical research evidence from various parts of the world shows, marijuana can replace dangerous painkillers such as opioid types that have been there. With this in mind, it is clear that major pharmaceutical corporations will lose much of their market.

Ashley and David Bradford, a pair of father-son researchers at the University of Georgia, scoured the database of all medicare prescription medicare under Medicare Part D from 2010 to 2013.

Studies show that when marijuana is available for medical purposes, patients tend to choose it rather than harmful pharmaceutical drugs belonging to major pharmaceutical corporations. So not surprisingly, corporate high-dose drugs are also like a fire beard if legal marijuana everywhere.

Medical Cannabis versus Large Pharmaceutical Drugs; A Research

This Ashley and David study analyzes a number of countries that have access to medical marijuana in the 2010-2013 range, and the effects of medical marijuana use on large corporate pharmaceutical revenues are worrying them.

This suggests that prescriptions for opioid-type painkillers, and other classes of dangerous high-dose drugs, fall sharply compared to countries that do not have access to and use medical marijuana medical laws.

The results of research is quite significant indicate:

In countries with access to medical marijuana, doctors averaged about 265 doses each year for antidepressants, 486 doses for seizures, 541 doses for anti-nausea drugs, and 562 doses for anti-anxiety drugs .

This alone proves that doctors prefer to write marijuana in the prescription paper, rather than antidepressants, seizures, anti-nausea, and anti-anxiety drugs from the major pharmaceutical corporations. And most strikingly, doctors specialists actually prescribe 1,826 medical cannabis prescriptions, rather than opioid painkillers in certain periods between 2010-2013.

Large Pharmaceutical Corporation as an Opposition of Cannabis Legalization

With a drastic reduction in the sale of painkillers, the large pharmaceutical industry has consistently opposed the legalization of medical marijuana and recreational use.

They have funded research conducted by marijuana anti-legalization groups, academics, and money laundering to groups such as The Community Anti-Drugs, Coalition of America, and other prohibitionists who strongly oppose the legalization of medical marijuana.

Large pharmaceutical corporations have also long held high-level lobbying against certain federal agencies. Evidently, when the Department of Health and Human Services in America recommends that THC from natural marijuana should be reclassified as a level 3 drug (no longer as a prohibited substance), which should be more medically researched and applied, the DEA without notice and without a logical explanation instead reject the proposal.

Without reason to dismiss progressive legislative changes provided to the Health Service, Senator Kirsten Gillibrand's office found a large lobby at the DEA office, blocking the natural THC from its use in the hands of consumers and medical marijuana researchers.

Significant Market Shift for Large Pharmaceutical Companies

A research institute named The Bradford Researchers, wants to find out how much the income loss of the major pharmaceutical industry in countries with medical marijuana access. In 2013 alone, 17 countries deemed to have access to medical marijuana, are estimated to have saved US $ 165 million compared to when they were still using pharmaceutical-owned drugs.

By performing some simple statistical methods, they concluded that if the medical marijuana law was enacted at the federal level, more than half a billion dollars would disappear from the large pharmaceutical industry revenue cash in each annual income report.

Imagine if you are the owner of a large pharmaceutical corporation. If you will lose half a billion dollars in revenue just because the plants can grow in the yard or even in the growing box, any way you will certainly do to keep the plant still considered as drugs, illicit goods, brain damage, and any way perceive it still prohibited.

And that's why big pharmaceutical corporations continue to want marijuana to remain illegal.
(face_senja)


source: http://www.lgn.or.id/

~ Mengapa Korporat Farmasi Besar Ingin Ganja Tetap Ilegal? ~

Sejumlah bukti riset medis dari berbagai belahan dunia menunjukkan, ganja dapat menggantikan obat penghilang rasa sakit yang berbahaya seperti jenis opioid yang selama ini ada. Dengan kenyataan tersebut, sudah jelas korporat-korporat farmasi besar akan banyak kehilangan pasarnya.

Ashley dan David Bradford, sepasang bapak-anak yang menjadi peneliti di University of Georgia, menjelajahi database dari semua obat resep berbayar menurut Medicare Bagian D sejak tahun 2010 hingga 2013.

Studi menunjukkan bahwa ketika ganja tersedia untuk tujuan medis, pasien cenderung memilihnya ketimbang obat-obat farmasi berbahaya milik korporat-korporat farmasi besar tersebut. Sehingga tak mengherankan, korporat obat-obat berdosis tinggi itu pun bak kebakaran jenggot jika ganja legal dimana-mana.

Ganja Medis berbanding Obat Farmasi Besar; Sebuah Penelitian

Penelitian Ashley dan David ini menganalisis sejumlah negara yang memiliki akses ke ganja medis pada rentang 2010-2013, dan efek penggunaan ganja medis terhadap pendapatan korporat farmasi besar yang membuat mereka khawatir.

Hal ini menunjukkan bahwa resep untuk obat penghilang rasa sakit jenis opioid, dan kelas-kelas lain dari obat berdosis tinggi yang berbahaya, jatuh tajam dibandingkan dengan negara-negara yang tidak memiliki akses dan hukum medis penggunaan ganja.

Hasil riset yang cukup signifikan menunjukkan :

Di negara-negara yang memiliki akses ganja medis, setiap tahunnya para dokter rata-rata meresepkan ganja sekitar 265 dosis untuk obat anti-depresan, 486 dosis untuk obat kejang, 541 dosis untuk obat anti-mual, dan 562 dosis untuk obat anti-cemas.

Hal ini saja mampu membuktikan bahwa para dokter pun lebih memilih menuliskan ganja dalam kertas resepnya, dibanding obat-obat antidepresan, obat kejang, anti-mual, dan anti-cemas dari produk-produk korporat farmasi besar tersebut.Dan yang paling mencolok, para dokter spesialis justru malah meresepkan 1.826 resep ganja medis, daripada obat penghilang rasa sakit jenis opioid pada periode tertentu antara 2010-2013 tersebut.

Korporat Farmasi Besar sebagai Oposisi Legalisasi Ganja

Dengan penurunan drastis dalam penjualan obat penghilang rasa sakit, industri farmasi besar terus-menerus menentang legalisasi ganja medis dan penggunaan rekreasional.

Mereka telah mendanai penelitian yang dilakukan oleh kelompok-kelompok anti-legalisasi ganja, para akademisi, serta gelontoran uang yang disalurkan kepada kelompok-kelompok seperti The Community Anti-Drugs, Coalition of America, dan kaum prohibitionist lainnya yang sangat menentang legalisasi ganja medis.

Korporat farmasi besar juga telah lama melakukan lobi-lobi tingkat tinggi terhadap agen-agen federal tertentu. Terbukti, saat Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan di Amerika merekomendasikan bahwa THC dari ganja alami harus direklasifikasi sebagai obat tingkat 3 (bukan lagi sebagai bahan/zat terlarang), yang harus lebih banyak diteliti dan diaplikasikan secara medis, DEA tanpa pemberitahuan dan tanpa penjelasan logis malah menolak proposalnya.

Tanpa alasan untuk memberhentikan perubahan legislatif progresif yang diberikan kepada Layanan Kesehatan, kantor Senator Kirsten Gillibrand menemukan lobi besar pada kantor DEA, yang menghalangi THC alami dari penggunaannya di tangan konsumen dan para peneliti ganja medis.

Pergeseran Pasar Signifikan untuk Korporat Farmasi Besar

Sebuah lembaga penelitan bernama The Bradford Researchers, ingin mencari tahu berapa banyak hilangnya pendapatan industri farmasi besar di negara-negara dengan akses ganja medis. Pada tahun 2013 saja, 17 negara yang dianggap sudah memiliki akses ganja medis, diperkirakan telah mampu menghemat US$165.000.000 dibanding saat mereka masih menggunakan obat-obat milik farmasi besar.

Dengan melakukan beberapa metode statistik yang sederhana, mereka menyimpulkan bahwa jika hukum mengenai ganja medis diberlakukan di tingkat federal, maka lebih dari setengah miliar dolar akan menghilang dari kas pendapatan industri farmasi besar dalam setiap laporan pendapatan tahunannya.

Bayangkan jika kalian adalah pemilik korporat farmasi besar tersebut. Jika kalian akan kehilangan setengah miliar dolar pendapatan hanya karena tanaman yang dapat tumbuh di halaman rumah atau bahkan di growing box, cara apapun pastinya akan kalian lakukan untuk tetap membuat tanaman tersebut tetap dianggap sebagai narkoba, barang haram, merusak otak, dan apapun cara mempersepsikannya agar tetap dilarang.

Dan itulah mengapa korporat farmasi besar terus menginginkan ganja tetap ilegal.
(wajah_senja)


sumber: http://www.lgn.or.id/

Sort:  

They pay alot of money for lobbying so they have the power of government officials on their side. Its gonna be kinda hard to get them out of cannabis's way.

🤖💬 This post has received a 6.67 % upvote from @dab4dab sponsored by @netgodbeerus

ISeeKush-Dab4Dab-SocialMediKit-Twitter-Profile-400x400px_FullLogo-03

Join our Cannabis Curation Team

🤖💬 This post has been Boosted with a 1.52 % upvote from @cannabiscurator Plugged in by @netgodbeerus

I can Help You Pay It Forward and Steem your fellow 🎁💁Steemian back. Simply Transfer 0.042 to @cannabiscurator and the 420 Steemit Post ⛓Link you want 🔼 Upvoted in the Memo.

Join our Cannabis Curation Team

More details @ https://steemit.com/introduceyourself/@cannabiscurator/let-s-grow-the-cannabis-community-together

Steemian Stoner Squad 🙏Please Upvote This Comment To Help Me Grow our Cannabis community on Steemit. Your support helps increase the 💪value of my 🔼 contributions.

small_man.png

Peace in Blunts Fam 🔥💨

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 71095.13
ETH 3686.44
USDT 1.00
SBD 3.76