Kue Meuseukat Khas Aceh
Jika berbicara tentang Aceh, maka kita tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari objek wisata yang indah, panorama pantai yang luar biasa, dan makanan khas Aceh. Beberapa makanan ini adalah dodol, keukarah, kue bhoi, dan kue meuseukat.

Tradisi memuliakan tamu selalu di perlihatkan masyarakat Aceh. Memuliakan tamu biasanya di wujudkan dalam sikap ramah, dalam menyuguhkan berbagai penganan kepada tamu yang datang mengunjungi rumah mereka. Salah satu penganan khas Aceh yang biasa menjadi pilihan adalah dodol, dan Meuseukat.
Dua penganan tradisional ini berbeda, meski terlihat memiliki kesamaan. Keduanya berstektur lembut, dan memiliki rasa yang manis. Namun dari bahan yang pembuatan dan warna yang membedakan keduanya. Dodol terbuat dari tepung ketan, tepung tapioka, santan dan gula. Sementara meuseukat adalah campuran tepung terigu, air, gula, mentega, dan sari nanas sebagai bahan utamanya.
Meski di masak tanpa pengawet, namun meuseukat tetap mampu bertahan selama 2 Minggu. Sementara dodol, bisa bertahan 1 bulan lamanya. Kue meuseukat wajib ada dalam hantaran khas Aceh.

Sebagian orang menyebut meuseukat dodol nanas. Karena teksturnya dan rasanya yang manis, kue ini termasuk daftar tertinggi kue tradisional dari Aceh. Kehadirannya mutlak pada setiap acara-acara besar yang penting. Bahwa atau menyajikan meuseukat bisa di bilang penghormatan tertinggi.
- CARA MEMBUAT :
Untuk membuat meuseukat, di perlukan bahan seperti tepung terigu, telur, mentega, dan buah nanas. Sebelumnya kita buat adonannya terlebih dahulu. Potong buah nanas kecil-kecil, bersihkan dari kulitnya. Kemudian masukkan bersama telur ayam kampung kedalam blender.
Kemudian siapkan penggorengan besar untuk membuat adonan kedua. Masukkan gula cair, dan tepung terigu sambil di aduk, agar adonan tidak menggumpal. Masukkan adonan nanasnya. Aduk terus hingga teksturnya mengental dan menyatu. Jangan lupa beri mentega.
Membuat meuseukat butuh waktu lama, layaknya membuat dodol. Namun harus ekstra, soalnya adonan meuseukat harus terus di aduk, supaya tidak lengket dan gosong. sekitar 2 jam pemasakan, meuseukat mulai terasa berat di aduknya, berarti sudah mulai matang meusekatnya.
Angkat selagi panas, langsung rapikan, dan di bentuk sesuai keinginan. Rapikan dengan cepat, karena jika mulai dingin akan semakin sulit di hias. Lihat ibu saya jago menghias meuseukatnya. Ada bentuk bunga-bunga, dan ornamen bungong pintoe Aceh. Ya, seperti inilah hasilnya.

Ini kue meuseukat kreasi ibu, dan adik perempuan saya. Meuseukat ini akan di bawa untuk saudara ipar kami, yang akan di jadikan sebagai hantaran intat darabaroe, besok.
Demikianlah informasi tentang kue meuseukat Aceh, semoga menginspirasi. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.
Salam Steemian Indonesia 💫
~Keep writing~
Salam Sahabat Inspiratif
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq