Saya pernah mengunjungi danau Singkarak sekitar tahun 2012 an. Sudah lama memang, waktu itu saya liburan sekaligus mengunjungi kawan saya yang dulu sama-sama merantau ke Jakarta. Danau yang berada di kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat ini sangat indah. Salah satu yang berkesan saat berada di sana adalah saat makan siang. Kami makan siang di salah satu kedai yang berada di tepi danau Singkarak. Makanan khas yang di sajikan adalah Ikan Bilih goreng yang gurih. Saya tamboh berkali-kali hihi.

Bulan lalu, saya jumpa lagi dengan si Bilih goreng ini, tapi bukan di Singkarak ya, tapi di sebuah rumah makan Padang di kota Lhokseumawe. Seolah mengulang kesuksesan makan siang kisah terdahulu, saya kebali taboh berkali-kali hihi.

Baiklah, kesempatan ini saya mau cerita sedilit tentang ikan endemik di danau Singkarak ini ya, yaitu IKAN BILIH.

Ikan Bilih

Melihat bentuk ikan Bilih danau Singkarak ini, saya jadi ingat dengan ikan Pora-pora danau Toba. Ukuran dan bentuknya hampir sama. Kalau ikan Pora-pora endemik di danau Toba, maka ikan Bilih ini endemik di danau Singkarak. Keduanya mempunyai nama latin yang sama, yaitu : Mystacoleuseus Padangensis.

Source

Tapi, kabarnya ikan Bilih dan ikan Pora-pora sudah mulai langka. Ikan Pora-pora mulai terganti dengan ikan anak Bawal. Belum lagi danau yang mulai tercemar, penangkapan yang berlebihan dan lain sebagainya.

Sahabat semua, semua belum terlambat. Mari kita jaga danau kita supaya tetap bersih, sehingga ekosistem di dalamnya bisa lestari. Jika alam terjaga, kita jugalah yang di untungkan.

Banda Aceh, Rabu 02 Januari 2019.

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food

---

---

---

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131