Arbi: Lelaki yang Menyalakan Api

in #figure7 years ago

Secuplik yang bisa saya kabarkan tentangnya ialah perihal masa-masa silam tatkala saya yang awam baru berbaur dengan sastra. Kala itu dia sudah dianggap, saya masih mencari, dia sudah menulis, saya masih bermimpi. Setelah itu? Tidak ada lagi pertemuanku dengannya. Maksudkku, tidak banyak lagi kecuali setelah berbaur di Steemit ini.
Arbi.jpg

Saya mengenal nama @bahagia-arbi dari tulisan-tulisannya di media. Sudah sangat lama. Baru kami bertemu pada suatu malam ketika saya diperintahkan untuk rapat dan menjadi panitia peluncuran buku Kumpulan Puisi Tsunami Kopi di warkop Black Jack (BJ) dekat Taman Sari, Banda Aceh (sekarang BJ sudah pindah). Akhir Januari 2011, @bahagia-arbi menjadi pembuka kisah, pengatur cerita dan rencana dalam rapat. Dia begitu bersemangat.
Saya masih berstatus mahasiswa semester lima dan belum begitu berani bersuara serta menunjukkan karya di forum-forum yang ada. Actually, sebelumnya saya sempat meminta salah seorang senior mendaftarkan nama saya menjadi salah satu pengisi antologi puisi Tsunami Kopi tersebut. Namun kata senior saya, batas penerimaan karya sudah habis. Saya cuma punya kesempatan lain bergumul dengan para sastrawan Aceh pengisi buku, yaitu menjadi pengisi acara atau panitia peluncuran saja.
167110_188006131219886_2601176_n.jpg
Keterangan: saya pakai kacamata, bersepatu putih

Tidak seperti kalian yang langsung berani mengajak berfoto demi mengabadikan cerita. Saya malu mengajak senior-senior sastra bahkan segan untuk mulai bicara. Di sisi lain, saya juga tidak punya kesempatan banyak sebab pada malam acara, sebagai tukang ketuk paku, saya harus membereskan semua hal sebelum acara dimulai hingga setelah acara selesai.

Itu pertama sua, kami tidak langsung bicara. Setelah acara selesai, kami tidak lagi bertemu. Tidak sama sekali sehingga saya sudah mengkhatam 15 semester di kampus dan terpaksa jadi sarjana. Bahkan ketika saya sudah tidak lagi menjadi pengetuk paku pada sebuah acara.
168630_188006351219864_2028275_n.jpg
Keterangan: Terpaksa jadi gitaris karena gitaris sebenarnya tidak datang

Steemit mempertemukan kembali saya dengan bang @bahagia-arbi. Kali ini ia saya anggap sebagai guru yang dengan sabar menuntun saya memelajari platform asyik ini. Meski tidak secara langsung, perubahan nama akun Facebook-nya menggunakan embel-embel Steemit salah satu alasan perhatian saya tersita waktu itu. Totalitas, berani, dan tidak peduli pada banyak ucapan orang lain, itu yang saya tangkap dari keputusannya mengganti nama akunnya yang sudah besar. Di sanalah saya awal mencari tahu, tak lama kemudian dengan kesadaran sendiri saya membuat akun.

Steemit membuat kami semakin sering berjumpa dan persahabatan kami erat terjalin. Beberapa kali berbicara di meja kopi dan Meet Up membuat saya mengenalnya dalam wajah lain. Ternyata dia memang suka mengayomi para pemula, sabar meluruskan siapa saja, tidak pamrih ilmu, selalu bersemangat memotivasi, dan tidak menunjukkan bahwa dia sebenarnya berlatar-belakang seorang penulis mumpuni. Di Steemit, @bahagia-arbi siap turun tangga untuk menjemput para pemula, mengajarkan mereka menapaki setiap anak tangga tersebut, lalu dengan usaha baru ia akan turun lagi untuk menjemput pemula lainnya.
c48ecd99-9654-4660-9d68-e83d2ce222d6.jpg
sumber: @realfahd

Percayalah, setiap Meet Up saya selalu mencuri waktu untuk bertemu @bahagia-arbi demi mendapatkan pengetahuan baru. Dia asyik sebagai guru. Setelah dua kali, beberapa hari ke depan kami akan berjumpa lagi di Bandung. Namun sebelumnya saya harus minta maaf padanya. Di sana saya tidak akan terlalu peduli keberadaan @bahagia-arbi. Ada yang lebih menarik dan manis. Yuhuuu, @mariska.lubis. Sihiiiiy
b029e99e-fda0-4a35-b9d2-62b87ddec0e7.jpg

Sort:  

Di sana saya tidak akan terlalu peduli keberadaan @bahagia-arbi. Ada yang lebih menarik dan manis. Yuhuuu, @mariska.lubis. Sihiiiiy

Sep palis... 🤣🤣🤣🤣

lukisan @bahagia-arbi itu keren, salam kenal dari saya @rudirach

Hahaajhaa....pencuci mulut sajian ini, keren! Tengkiyu dek za....

Great post, Im following you now

Hahaha awalnya serius baca ceritanya, sampai di kalimat penutup jadi ketawa sendiri 😹
Ada yang lebih manis..

Salam saya buat Bung Bahagia Arbi dan Mariska Lubis ya. Saya suka sekali kalau mereka ikut memberikan komentarvdan vote untuk saya

Bang @bahagia-arbi api semangat abang, tapi api semangat ku ada dalam setiap bait lagu dari karya-karya abang.

Memang tulisan gulistan "no medicine".

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 57668.08
ETH 2381.55
USDT 1.00
SBD 2.42