TerUntukmu Tulang Rusukku

in #fiction7 years ago

image


Langit semakin memerah, sekelomok burung terlihat kegirangan menemui keluarga kecilnya dengan segenggam rezeki titipan tuhan. Klakson dan sinar lampu kendaraan semakin mewarnai sore menjelang malam anak kos di tepi jembatan pango raya, banda aceh.

Aku masih termenung memikirkan sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk semester depan. Deringan ponsel membangunkanku dari lamunan, ku ambil ponsel jadul tersebut. Ternyata sebuah pesan singkat dari ibunda tercinta yang jauh disana.

Ntah kenapa, setiap sms yang datang dari beliau sebesar apapun masalah yang sedang aku hadapi terasa hilang tak tentu arah, walaupun beberapa jam kemudian tiba kembali.

"Assalamualaikum nak?
Bagaimana keadaanmu disana?
Ibu dan ayah sehat disini, adekmu fitri sekarang sudah ada pekerjaan.
Bapak juga masih dipercayakan untuk bekerja separuh masa oleh toke Yan.
Kapan selesai s2nya nak?
Ibu kangen nak
Kalau bisa dipercepat ya selesai s2nya,
Ibu mau gendong cucu"

Ku letakkan kembali ponsel diatas meja. Ku rebahkan badan di dalam kamar persegi empat tersebut. Kipas angin menetralkan suhu ruangan. Rasa rindu keluarga pun tiba. Kata-kata terakhir yang di ucapkan ibu masih sangat segar di pikiranku "ibu mau gendong cucu"
Bahasanya sederhana, namun amat sangat sarat dengan makna.

Ibu kalau hendak meminta sesuatu memang tidak langsung. Beliau selalu menggunaka bahasa yang penuh dengan sastra dan sangat dalam.

Tangan kanan kuletakkan diatas dahi, pandangan mata lurus kelangit-langit kamar. Disana terlihat dua laba-laba sedang melakukan hubungan biologisnya untuk menghasilkan keturunan yang lebih banyak.
Cicak pun tidak mau kalah, sedang-sedang mereka bercengkerama datanglah seekor kucing. Yang satu terluka, dan yang satunya lagi memutuskan ekor sembari berlari dari sang pemangsa.

"Uang semester, biaya kos, pdam, listrik dan gas yang tersisa seperempat hanya bisa digunakan untuk dua hingga tiga kali masak lagi, bagaimana aku hendak menikah?" Kataku dalam hati.
"Aku harus lebih extra", sorakku sedikit memgagettkan kawan yang sedang nonton dunia dalam berita.

Aku menata kembali rancangan kehidupan yang telah usang tertempel di dinding kamar. Beberapa target harus dipercepat dari yang telah tercantum. Salah satu target yang harus dipercepat adalah menikah. Nah, setelah target ini dipercepat aku tambah bingung sambil senyum-senyum sendiri di kamar.
Aku kan jomblo, jomblo sejak lahir. Satu pun ga da kawan perempuan yang spesial dalam kehidupanku. Kawan sih banyak, namun aku lebih memilih untuk bersahabat.

Huffft, bertambah lagi tugasnya.
Berarti langkah awal yang harus di gapai dalam tahun 2017 ini adalah mengenal seseorang yang nyaman dan meneriama kesederhanaanku. Tesis meski selesai akhir tahun ini. Seorang mahasiswi yang akan menjadi makmumku harus ada dalam foto wisudaku kelak.

Aceh, 23 oktober 2017
Coretan kecil sambil menunggu makan malam tersaji

Sort:  

Assalamualaikum @zulkarnain, postingan anda membuat saya rindu kepada kedua orang tua saya, postingan ini sangat menyentuh hati saya. thanks for share @zulkarnain

Sama-sama kawan
Terima kasih atas respon positifnya
Sedikit banyaknya isi postingan ini merupakan curahan hati penulis diatas kertas dunia maya

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63061.76
ETH 2602.70
USDT 1.00
SBD 2.75