Tapak Dalam Sunyi Kini Sepi

Tap...tap..tap... Suara itu tidak pernah asing ditelinga ku. Suara tapak dalam kegelapan malam melangkah perlahan agar tidak terusik rasa sunyi. Setiap malam suara itu aku dengar, hanya tiga langkah yang terdengar jelas, sisanya hilang bersama jaraknya kaki itu melangkah. Bukan tapak biasa, tapi sosok makhluk yang tak terlihat tapi dia jelas ada.

Bagaikan ada sebuah pemukiman diujung sana, padahal jalan buntu lorong rumahku. Apakah itu suara tapak langkah kaki pergi atau tapak saat dia kembali, sampai sepi suara tapak tidak aku temukan jawaban itu, yang jelas setiap malam hanya tidak tapak langkah yang terdengar jelas.

Saat suara itu datang, jemari tanganku terhenti meskipun lagi merangkai kata, gonggongan anjing pun diam, hanya terlihat seekor kucing hitam berlarian takut. Mencoba untuk mengintip lewat celah jendela depan, tapi hanya tatapan kosong yang terlihat. Semakin penasaran, setiap malam selalu mendapatkan jawaban kosong suara tapak apa sebenarnya.

Hanya aku yang mendengar itu, istri dan anakku terlelap tidur pada jam tapak itu muncul. Sama halnya juga dengan tetanggaku, terlelap dengan mimpi pada itu.

Tap...tap...tap... Suara itu muncul lagi, tapi siapa, makhluk apa, sedang apa, kemana dia pergi, semua pertanyaan itu tidak pernah aku dapatkan meskipun aku coba begadang dan mengejar suara kosong itu.

Tapi dalam tiga malam terakhir suara itu sepi, tidak terdengar lagi, dan tak tahu kemana dia pergi. Sepi, ya terasa sepi tanpa suara tapak yang selalu menemani malam ku.