It's For Love (8)

in #fiction7 years ago

“Pinggangnya sakit… sepuluh hari terakhir malah tidak bisa tidur… sudah bolak balik diurut… Mama berkali-kali sudah suruh periksa ke dokter spesialis syaraf, tahu sendiri Papamu seperti apa, kalau sudah punya mau.” Mama Hoshi tersenyum lemah.
Alis Hoshi naik sedikit. “Papa sakit… terus Mama kecapean ngurusin Papa, sampai Mama sakit juga?”
“Hush… engga boleh ngomong begitu! Papamu engga pernah sakit separah ini sebelumnya….” Mama Hoshi terdiam sesaat, “…Hosh… Mama tahu Papa yang salah, tapi tidak bisakah kamu mengalah kali ini? Kembali ke rumah?”

Hoshi menepuk lembut punggung tangan Mamanya. “Mama… jangan ngomong seperti itu… aku kayak anak durhaka, kedengarannya.”
Mama Hoshi menggenggam tangan Hoshi. “Engga, Hosh… kamu itu anak yang sangat berbakti… kami berdua sangat bangga padamu.”
Alis Hoshi naik sedikit. “Kami?”
“Ya.” Mama Hoshi mengangguk. “Kami berdua… Mama sama Papa.”

Alis Hoshi kini bertaut. Dia menarik nafas dalam. Berusaha mengusap hatinya yang terkadang masih suka protes. “Bagaimana Papa bisa bangga sama aku?... aku engga bisa masuk AKMIL. Papa sangat kecewa padaku, waktu itu.”
Mama Hoshi menatap mata Hoshi dengan pandangan minta maaf. “Ya. Karena saat Papa masuk militer dulu, Papa tidak sesiap dirimu. Papa menaruh harapan besar padamu, melihat kesungguhanmu mempersiapkan diri… 11 tahun… tidakkah itu waktu yang cukup untuk kita semua, berpikir dan menerima?”
Siku Hoshi yang bebas bertumpu ke ranjang Mamanya. “Mama tahu kan… Hoshi tidak pernah nyalahin Papa….”

Mama Hoshi mengangguk dengan mata berkaca-kaca. “Mama tahu… Mama sangat bersyukur dan bangga padamu. Kamu tetap sangat menghormati Papamu, walaupun Mama tahu, hati kamu pasti sangat terluka,” Mama Hoshi mengenggam tangan Hoshi lebih erat lagi. “Dan kamu sudah sukses sekarang… dengan darah dan keringatmu sendiri… kamu sudah membuktikan dirimu sendiri… karena itu… kembalilah ke rumah… sepi sekali rumah itu, tanpa kalian berdua.”
“Aku—“
Mama Hoshi menepuk-nepuk punggung tangan Hoshi lembut. “Jangan jawab sekarang… tapi pikirkan permintaan Mama!”

Hoshi mengangguk. Tiba-tiba terdengar erang kesakitan dari ruang sebelah.
“Itu suara Papamu!” seru Mama Hoshi panik. Dia bergegas bangkit dari tempat tidur. Tangannya memegang pelipis yang tiba-tiba terasa nyeri.
Hoshi menahan tubuh Mamanya. “Jangan bangun, Ma! Biar Hoshi yang lihat Papa… Mama istirahat saja dulu.”

Hoshi setengah berlari ke ruangan sebelah. Erangan Papanya terdengar lagi. Kondisi Papa benar-benar buruk. Dia tidak pernah mendengar Papa merintih kesakitan sebelumnya.
Mata Papa terpejam. Wajah Papa yang pucat pasi, mengernyit menahan sakit. Tubuh Papanya basah oleh keringat. Dia kembali ke ruangan Mama. Memencet bel. Kemudian kembali ke ruangan inap keluarga. Ketika menemukan baju salin Papanya, dengan segera dia mengganti baju Papanya.

“Kenapa Papa saya Dok?” tanya Hoshi, ketika Papanya sudah terbaring dengan mata terpejam, di ranjang pasien yang baru diletakkan di sebelah ranjang Mamanya.
“Sepertinya tulang punggungnya bermasalah… sudah diberi obat penahan nyeri… karena sudah lebih dari seminggu tidak bisa tidur, diberi penenang dulu, supaya bisa istirahat… kita harus melakukan MRI,” sahut dokter yang memeriksa.

“Dokter Afra, ada Dok?” tanya Mama Hoshi. Dia pernah menceritakan kondisi suaminya, pada dokter bedah syaraf cantik itu, saat kontrol beberapa waktu lalu. Dokter Afra yang menyarankannya, agar membawa Papa Hoshi ke dokter syaraf.

Sort:  

Dah 8 aja yaa hehe

Ajiiibbbb... Ditunggu episode ke-9 Mbak @cicisw.. 😎😎

Terimakasih @samymobarraq. :)
Saya mulai baca tulisan @samymubarraq, saat direkomendasi Teh @ mariska.lubis.
Saya suka gaya penulisannya, dalam. Informatif.
Tolong ajarin saya ya. Kasih komentar, kritik, dan saran.
Saya mau gaya penulisan saya juga sebagus tulisan @samymubarraq

Ahhh Mbak @cicisw berlebihan.. Saya juga masih pemula mbak.. Masih jauhh dibandingkan yang lain.. Dibandingkan yang lain saya masih kerak2 pisang goreng lho mbak.. 😂😂
Di Steemit kita saling belajar ya mbak.. Insha Allah kita bisa jika konsisten.. Saya yakin mbak akan jago menulis. As soon as possible 😊

Semakin penasaran mba.. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63635.72
ETH 2597.20
USDT 1.00
SBD 2.91