It's For Love # 43 (Bilingual)
“Kamu engga tanya kenapa mukanya ditekuk?” tanya Rafka lagi.
“Sudah beberapa kali …” Afra tersenyum pada Rafka, “… katanya lagi cape aja.”
Rafka berhenti melangkah. “Kamu percaya?”
“Mamanya bener-bener engga seneng sama aku,” ujar Afra lirih.
Rafka ikut duduk di sebelah Afra. “Engga jadi ketemuan … semalam dia engga bisa.”
Rafka tersenyum lebar, melihat keloyalan Afra.
Rafka tersenyum kecil. “Dia cuma sibuk banget saja.”
“Masa sih engga punya perasaan sama sekali,” sergah Afra marah.
Afra menggelengkan kepala.
Pandangan minta maaf Afra mengirimkan vibrasi firasat buruk ke hati Rafka.
“Gimana kalau besok malam?” Afra memandang Rafka dengan pandangan penuh harap.
“Besok pagi aku harus ke daerah dua minggu.”
“Ok … pulang tugas kamu dari daerah saja kalau begitu.”
Rafka bangkit. “Ok … aku cabut dulu ya.”
“Gimana reservasi restonya?” Afra ikut berdiri. Wajahnya dipenuhi rasa bersalah.
ENGLISH VERSION
Afra shrugged her shoulders. "For some reason ... his face was scowled during an operation."
"You don,t ask why his face is scowled?" Rafka asked again.
"It's been a few times ..." Afra smiled at Rafka, "... he said just tired."
Rafka stopped walking. "Do you believe?"
"His mother despised me," Afra said quietly.
"Then you give up? ... "Rafka's forehead creased deeply," ... not at all like the Afra I know. "
Rafka sat next to Afra. "We didn’t meet ... last night she can not."
Rafka smiled broadly, looking at Afra's loyalty.
Rafka smiled a little. "She's just busy."
"She didn't have any feelings at all," Afra said angrily.
Afra shook her head.
"How about Eat seafood! If I eat a seesy seafood, I'll feel good again ... I've reserved the place. "
Afra's apologetic view sends a bad feeling of bad feeling to Rafka's heart.
"Sorry Raf ... I've promised to help Hoshi typing his novel ... he's being chased deadlines."
Rafka nodded with a smile. "It’s ok. Just calm down ... I'm also wrong ... didn’t ask you first. "
"How about tomorrow night?" Afra looked at Rafka expectantly.
"Tomorrow morning I have to go to the area for two weeks."
"Ok ... get your job back from the area then."
Rafka got up. "Ok ... I pull it out first."
"What's the reservation of the restaurant?" Afra stood up. Her face was filled with guilt.
Warm Regards
Cici SW
Terimakasih pada Kurator @mariska.lubis, @aiqabrago, dan @levycore, serta Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.
Mdngalir terus idenya teh @cicisw👍
Alhamdulillah. Terimakasih banyak Teh @ettydiallova :)
Asik bnget ya klo bisa nulis fiksi, imajinasinya liar @cicisw
Ya jadi banyak menghayal hehehehe
Seru tapinya :)
Iya bener, kdang kmi org seni hrus bnyk mnghayal juga