It's For Love (19)

in #fiction7 years ago

“Aku bisa membantumu mengetik,” ujar Afra tersenyum. “Kalau kamu mau operasi.”
Wajah Hoshi seketika berubah cerah. “Serius, Ra?”
Afra mengangguk.
"Kamu engga ditunggu di rumah?" tanya Hoshi tenang, menyembunyikan resah debaran jantung.
"Engga... santai aja," sahut Afra.
Hoshi menekankan kepalanya ke bantal, melepaskan dua detik ketegangan luar biasa menunggu jawaban Afra.
“Hosh, kenapa kamu panggil Dokter Afra, Afra?” Mama Hoshi memandang Hoshi dan Afra bergantian dengan pandangan menyelidik.
Hoshi tidak bisa berhenti tersenyum. “Bukannya namanya memang Afra?”
Mata Mama Hoshi mendelik gemas. “Hoshi!”
“Hoshi teman sekolah saya, Bu,” Afra yang menjawab. “Kami sekelas selama 6 tahun, dari kelas 7 sampai kelas 12.”
“Ohhhh,” Kepala Mama Hoshi mengangguk. “Jadi kamu sudah tahu, saat kita membicarakan Dokter Afra?”
“Engga, Ma.” Kepala Hoshi menggeleng. Senyum lebar tersungging di wajahnya. “Kami baru ketemu sekarang, setelah sebelas tahun.”
Mama Hoshi menatap mata Hoshi yang ikut tersenyum sesaat. Dahinya mengernyit sedikit. Ada sesuatu dengan angka sebelas. Sesuatu yang sangat penting.
Dia menyerah ketika tidak menemukan informasi apapun, tentang angka itu. Setelah semuanya tenang, dia akan cari tahu lagi, janjinya pada diri sendiri.
“Operasi saja ya Hosh,” bujuk Afra. Dia tahu, Hoshi paling anti jika harus berhubungan dengan rumah sakit dan obat. Dulu kalau mulai tidak enak badan, dia malah lari keliling lapangan. “Supaya cepat pulih,” alasannya waktu itu.
Hoshi terdiam.
“Sudah operasi saja…. Apa lagi yang kamu pikirin, Hosh?” cetus Mama Hoshi, ketika Hoshi belum juga memberikan jawaban.
"Katanya kamu harus cepat sembuh," bujuk Mama Hoshi lembut.
“Jangan khawatir tentang operasi Papa kamu. Tim dokter kami adalah dokter-dokter spesialis terbaik di rumah sakit ini. Yang membaca hasil MRI Papamu juga profesor yang sangat qualified…. Aku sendiri sudah melakukan operasi ini lebih dari 400 kali. Keberhasilannya lebih dari 95%. “ Afra tersenyum menenangkan. “In syaa Allah, semuanya akan baik-baik saja.”
Mama Hoshi mengangkat sedikit kedua alisnya. Dia memperhatikan wajah Hoshi sesaat. Sulungnya tidak mengatakan sepatah kata pun. Tapi sepertinya, tebakan Dokter Afra benar, tentang alasan Hoshi tidak segera memutuskan untuk operasi.
“Bisa di tambah ranjang satu lagi ya, kamarnya?” tanya Mama Hoshi bingung.
Hoshi memandang kerudung panjang Afra. Dia menoleh ke arah Dokter Darwis. “Kalau ada kelas satu yang berdua, yang sudah terisi satu, saya mau operasi… Afra nanti yang jagain aku, Ma.” Matanya menantang mata Afra.
Afra tersenyum kecil. Belasan tahun tidak merubah Hoshi sedikit pun. “Jajanin mie ayam ya, kalau sudah sembuh.”
“Deal,” Hoshi ikut tersenyum. “Langganan kamu masih ada.”
Ponsel Afra bergetar di sakunya. Melihat nama di layar, dia tersenyum minta maaf. Sambil berjalan, Hoshi mendengarnya bicara, “Sorry Raf, nanti malam…”
Alis Hoshi bertaut ketika pendengarannya tidak bisa menjangkau pembicaraan telpon Afra. Siapa Raf?
Perasaannya yang lega karena tidak melihat cincin di tangan Afra, kembali gundah. Dia menarik nafas dalam, berusaha menenangkan hatinya.
Dahi Mama Hoshi sedikit berkerut mengikuti pembicaraan keduanya. Mereka bukan hanya teman lama biasa. Sikap anaknya yang menjaga jarak dari wanita, termasuk pada Yo sekali pun menghilang. Hatinya resah, ketika tiba-tiba bayangan Malvin melintas.


“Kenapa tiba-tiba berhenti di tengah jalan, Kak?” Malvin duduk di sebelah tempat tidur Hoshi. “Kenapa pindah ke sini, sih?” Matanya memperhatikan sekilas teman sekamar Kakaknya. Laki-laki setengah tua yang ditemani istrinya.

Salam

Cici SW

Terimakasih pada Kurator @mariska.lubis, @aiqabrago, dan @levycore, KSI Chapter Bandung, @jharyadi, @samymubarraq, dan pada semua pecinta novel di manapun berada

Sort:  

Siapakah ka malvin itu? Jadi penasaran hehe

Malvin adiknya Hoshi @gethachan. Keren lho orangnya hehehehe

Wah... Keren gimna teh? Hehe

Hehehehehe ikutin teus ya...
Biar bingung kayak Afra
Mau pilih yang mana :)

Hosh saket apa sehinga dia mau di operasi @cicisw

Tulang selangka kanannya patah.
Harus dipasang pen, kalau mau cepat pulih.
Sebenarnya tanpa pasang pen juga bisa nyambung lagi sendiri, pakai pengobatan alternatif ke ahli tulang.
Tapi butuh waktu berbulan-bulan untuk pulih, dan nyambungnya bisa engga sempurna.
Teman saya ada yang seperti itu, jadi sedikit menonjol tulang selangkanya sekarang @amin-al-hadid :)

Teh @cicisw sangat produktif ung ... Salut! Keep writing novelnya ya, ditunggu cerita selanjutnya :)

Hatur nuhun Bah @adrienoor

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63780.55
ETH 2618.13
USDT 1.00
SBD 2.82