It's For Love (18)

in #fiction7 years ago

“Dua,” sahut Hoshi lirih. Perlahan kesadarannya mulai pulih. Dia melihat jam dinding. Dua jam lagi Papa dioperasi. “Papa mau operasi!” Hoshi bangkit dari tidurnya.

Tiba-tiba gypsum di atasnya berputar cepat. Dia melihat ke bawah. Tangan kanannya menggunakan arm sling. Matanya dipejamkan, mencegah dunia berhenti bergerak. Tulang selangka kanannya nyeri hebat.

“Tiduran dulu Hosh!” Afra merebahkan tubuh Hoshi perlahan-lahan ke tempat tidur. “Kamu harus bedrest dulu…”
Afra menghela nafas. Percuma melarang Hoshi. ”Kalau mau bangun, pelan-pelan, biar badannya engga kaget. Sekarang tiduran dulu sebentar!”

“Kamu yang mau operasi Papa?” tanya Hoshi setelah ruangan tempatnya dirawat berhenti berputar.

Afra mengangguk.

Mata Hoshi kembali terpejam. Dokter Afra yang terkenal itu, ternyata Afranya. “Jangan bilang Ma—“

“Ya Allah, Hoshi! Kamu kenapa?” Mama Hoshi mendekati ranjang Hoshi dengan langkah tergopoh-gopoh.
“Engga apa-apa, Ma… cuma jatuh—“

“Ditabrak motor!” sergah Mama Hoshi dengan suara melengking tinggi.

Hoshi tersenyum lemah. “Aku yang salah Ma… berhenti mendadak di tengah jalan… jangan diproses yang punya motor.” Dia mengarahkan pandangan ke Afra.

Afra mengangguk.

Dahi Mama Hoshi berkerut dalam. “Kenapa kamu berhenti di tengah jalan?” Tangannya memegang perban di kepala Hoshi.

Hoshi hanya tersenyum. “Tenang Ma…. Beneran aku engga apa-apa… tanya saja sama Afra!”

Seperti baru menyadari sekelilingnya, pandangan Mama Hoshi tertuju pada orang lain di ruangan itu. “Afra?... “ Pandangannya teralih kembali pada Hoshi, “… maksudnya Dokter Afra?”

Hoshi mengangguk. Senyumnya berubah jadi kernyitan menahan sakit.

“Kenapa Hosh? Mana yang sakit?” Mama Hoshi memandang Hoshi dengan mata berkaca-kaca.

“Gimana kondisi Hoshi, Dok?... kepalanya dijahit?” Pandangannya mengarah bergantian pada dua orang berjas putih di ruangan itu.

“Syukurlah tidak ada luka dalam di seluruh tubuhnya. Ada sedikit luka luar di kepala… sudah dijahit… tulang selangkanya… patah… kamu pasti jago bela diri ya, Hosh?” sahut Dokter Darwis.

“Kenapa memangnya?” Mama Hoshi menatap Dokter Darwis dengan pandangan bingung.

“Jatuhnya melindungi organ-organ penting tubuh, Bu. Jadi cederanya tidak terlalu parah.”

“Syukurlah… bagaimana dengan tulang selangkanya Dok?” tanya Mama Hoshi lagi dengan wajah khawatir.

“Kami sudah hubungi dokter spesialis ortopedi… jika dioperasi, bisa lebih cepat sembuh… biasanya dua minggu sudah bisa beraktivitas normal.”

“Dua minggu?” sela Hoshi kaget. Tangan kirinya memegang tulang selangka kanannya yang patah, Wajahnya pucat pasi menahan sakit.

“Dikejar deadline Hosh?” Afra yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan Mama Hoshi dengan Dokter Darwis, berjalan mendekati Hoshi.
“Tulang selangka itu harus dikasih pen, supaya nyambungnya nanti normal lagi,” ujar Afra.

Dahi Hoshi mengernyit dalam. “Aku harus cepat sembuh… lagi banyak kerjaan.”

Sort:  

sudah saya upvote ya @cicisw
terimakasih banyak sudah berkomentar di steemit saya

Terimakasih @amin-al-hadid
Sama-sama. Postingannya sangat informatif. Terimakasih sudah berbagi

Kerennnn
Ibu @cicisw
ide menulisnya mengalir terus. jadi penasaran dgn lsnjutannya

Terimakasih Teh @ettydiallova.
Mau ngikutin Teteh :)

Saya mengikuti terus ceritanya lho mba @cicisw meski telat-telat bacanya,hihihi.
bikin nagih.

Terimakasih Mbak @patriciadian.

Waktu ada Rio, kita berempat suka ke warung kopi. Walaupun yang minum kopi biasanya cuma suami hehehehe
Memang jadi tempat berkumpul orang-orang terkasih

Wah hoshi gila kerja. Itulah kenapa dia sakit, karena harus banyak istirahat.
Gws ya buat hoshi hehe.
Di tunggu cerita selanjutnya teh @cicisw

Terimakasih @gethachan
dikejar target dia

Masama teh @cicisw.
Iya sih target boleh di kejar tapi kesehatan tetep no satu hehe

Saya sudah ketinggalan 3 episode.. Hari ini mau baca semua agar ceritanya terekam di ingatan.. Lanjutkan Mbak.. :)

Sama-sama Mbak.. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63281.14
ETH 2674.11
USDT 1.00
SBD 2.79