The Heart Outburst in the Battlefield: In Mbang Jungle | Kecamuk Hati di Medan Perang: Di Hutan Mbang |

in #fiction7 years ago

Kecamuk Hati di Medan Perang

SEPTEMBER 2003. Helipkopter Bolco dengan senapan mesin serta misil di kiri dan kanan menderu di angka. Beberapa kali misil itu meluncur dari angka ke arah hutan Mbang di Kabupaten Aceh Utara. Saya menyaksikan garis-garis putih keluar dari ujung misil dan menghunjam ke belantara dengan cepat, lalu garis-garis putih memanjang itu pun lenyap diembus angin.

Saya membayangkan, apakah ada manusia di dalam hutan tersebut. Mungkin mereka sudah terluka lalu tewas terkena misil. Atau di dalam hutan hanya ada gajah dan penghuni rimba lainnya. Dulu, kawanan gajah sering mengganggu kebun warga karena habitatnya terganggu.

Di tengah perang yang berkecamuk, hati saya pun berkecamuk menyaksikan perang yang selalu meminta korban warga sipil. Di tengah hujan yang turun tipis siang itu, saya menulis beberapa bait puisi yang saya sendir tak tahu apakah layak disebut puisi. Kalau memang layak, puisi ini saya tulis sebagai upaya untuk meredakan kecamuk hati.[]



Source


Di Hutan Mbang

Asap putih menggaris batas langit
Ketika burung membawa kabar duka
Ada keranda berkayu muda
Ada keranda berlukis senjata
Ada keranda tak bernama

Gajah-gajah telah lama pergi
Mbang basah di siang hari
Kini deru pesawat saja
dan sesekali letusan senjata
Sayup-sayup tangisan duka
Setelah itu sepi
Disergap hari

Aceh Utara, September 2003



Source



Source


The Heart Outburst in the Battlefield

SEPTEMBER 2003. Bolco helipopter with machine guns and missiles on the left and right roars in numbers. Several times the missile was slid from the numbers to the Mbang forest in North Aceh district. I watched the white stripes come out from the tip of the missile and pierced the wilderness quickly, then the long white stripes disappeared in the wind.

I imagine whether there are humans in the forest. Maybe they had been injured and then killed by missiles. Or in the forest there are only elephants and other inhabitants of the jungle. In the past, elephant herd often disturbs residents' gardens because their habitats are disturbed.

In the midst of a war that raged, my heart was raging to watch the war that always asks victims of civilians. In the midst of the slight rain that afternoon, I wrote some verses of poetry that I did not know if it was worth poetry. If it is worth it, I write this poem as an attempt to relieve the heart.[]


Source


In the Mbang Forest

White smoke line the sky
When the birds bring the news of grief
There is a youthful porch
There is a gun painted kitten
There is an unnamed chamber

The elephants have long gone
Mbang wet during the day
Now the roar of the plane only
and occasional gunfire
A sob of grief
Then it's quiet
Ambushed day

Aceh Utara, September 2003



Source


Badge_@ayi.png

Design by @jodipamungkas

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Sort:  

nice indonesian poetry

Thank you for share

🏅🏅🏅🏅🏅🏅🏅🏅🏅🏅🏅

Thanks so much @escobar. It was a personal experience when covering the war in Aceh.

Masa konflik dulu ya ne bg @ayijufridar ?

Iya, ketika meliput kontak senjata di Mbang, Aceh Utara.

Puisinya mantrapp👍

semoga semua hal tersebut tidak akan pernah lagi terjadi dimanapun jengkal tanah NKRI ini. meskipun jauh dari terlaksana, tapi mari kita doakan yang terbaik untuk negri tercinta

Semoga demikian @ekavieka. Kalau tidak puas dengan negara ini, ganti pejabatnya. Bila perlu orang yang tidak puas itu duduk sebagai penguasa.

kebanyakan dari kita dengan mudah di iming2.i mas, apalagi kalau bawa duit, suku dan agama, pasti gampang untuk mengarahkan, dan nantinyaxmalah menyengsarakan sendiri.

Puisi yang indah

Perang dan damai adalah dua sisi yg berbeda tapi menghasilkan duka dan harta.

Benar sekali Bang @terpia. Dalam perang orang bisa kaya, demikian juga dalam damai, tergantung cara memanfaatkannya.

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.16
JST 0.031
BTC 59559.24
ETH 2523.49
USDT 1.00
SBD 2.42