Melatih Anak Kreatif atau Tetap Membuat Rumah Rapih?

in #esteem6 years ago

Sebagai orang tua dari anak yang sedang dalam tahap perkembangan, apa yang akan dipilih orang tua demi anaknya? Melatih anak kreatif dengan resiko rumah berantakan, atau tetap membuat rumah rapih tanpa memperhatikan tumbuh kembangnya? Apa jawaban yang akan diberikan?

Kalau saya pasti akan menjawab, melatih anak kreatif tanpa membuat rumah berantakan! Hehehe...
Hmm, kenapa saya tiba-tiba punya pertanyaan seperti itu, ya?

Jadi ceritanya, anak bungsu saya ingin bisa membuat donat mie sendiri. Mengacu pada sebuah video di youtube, anak lelaki saya bertekad ingin membuat tahap demi tahap donat mie dengan tangannya sendiri.

Membayangkan keadaan dapur yang berantakan dengan ceceran tepung di mana-mana, dan wadah menumpuk di tempat cucian usai acara masak-memasak, membuat saya spontan menggeleng. Tidak mengizinkan anak saya bereksperimen di dapur.

Melihat reaksi saya, anak lelaki itu terlihat sedih sekali. Kelihatan kecewa berat.
Suami saya yang melihat anak kesayangannya murung, langsung mempertanyakan kenapa keinginan si bungsu tidak digugu?

"Padahal anaknya udah minta dari beberapa hari yang lalu, loh, Bu!"

Dan saya pun terdiam. Betul juga, anak saya itu memang sudah beberapa hari yang lalu ingin praktek membuat makanan yang terbuat dari mie instan tersebut.

Dapur atau rumah berantakan, bisa dibereskan saat aktivitas selesai. Bukan hal yang sulit dan tidak perlu dipersulit, bukan?

Namun, tahap tumbuh kembang anak tidak bisa terulang. Perkembangan motoriknya hanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Setelah mereka dewasa, sepertinya tidak ada yang perlu distimulasi.

Atas dasar pemikiran itulah, akhirnya saya memutuskan untuk memperbolehkan anak lelaki saya bereksperimen di dapur. Apapun yang akan terjadi di dapur, saya siap mendapatkan konsekuensinya. Demi anak, ya, enggak?

Ketika kata boleh akhirnya terucap dari bibir saya, buah hati saya begitu riang. Dengan bersemangat dia mempersiapkan segalanya. Mangkok, piring, sendok, terigu, telor dan bahan lainnya dikumpulkan di atas meja.

Dengan bersemangat, tahap demi tahap cara pembuatan donat mie, dia praktekkan.

image

Donat mie yang sudah dicetak, dilumuri terigu- dokumen pribadi

Saat proses pembuatan donat mie tersebut, saya hanya mengawasi dan sesekali memberi dia arahan. Tujuan saya tidak ikut dalam proses membuat makanan yang sedang kekinian itu, untuk memberi kesempatan pada anak untuk bisa mandiri.

Sejak awal menyiapkan bahan, mengolahnya dan membereskan peralatan bekas memasak, semua dilakukan dengan hati riang. Hingga akhirnya dia bisa menikmati donat mie buatannya sendiri.

image

Penampakan donat mie buatan anak 12 tahun-dokumen pribadi

Bagaimana rasanya? Kalau menurut saya, sama saja dengan rasa mie instan yang menjadi bahan dasarnya , hihihi. Namun anak saya terlihat puas. Akhirnya dia bisa membuat donat mie dengan tangannya sendiri.

Sebagai orang tua, saya senang bisa melihat senyum bahagianya. Meskipun keadaan dapur berantakan seperti kapal pecah.

image

Peralatan dapur yang digunakan untuk mengolah donat mie- dokumen pribadi

Setidaknya membiarkan anak bereksperimen di dapur bisa mendatangkan manfaat bagi anak saya. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan?

  1. Anak bisa belajar mandiri. Orang tua diusahakan tidak terlalu banyak ikut campur tangan saat anak memasak. Kecuali pada tahapan yang bisa membahayakan jiwanya.
  2. Belajar bertanggung jawab. Setelah memasak, ajak anak untuk membersihkan dan membereskan peralatan yang telah digunakan untuk memasak. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab membereskan apa yang telah dia lakukan sebelumnya.
  3. Melatih motorik halus. Di saat anak mengolah makanan, seperti memasukkan mie goreng ke dalam cetakan, dan melumuri donat dengan tepung, kegiatan tersebut dapat menstimulasi motorik halusnya.
  4. Melatih daya konsentrasi anak. Ketika mengolah makanan, anak belajar fokus pada tahap pembuatannya. Seperti saat mie yang sudah selesai dicetak, anak harus berkonsentrasi agar tepung yang digunakan untuk membalut donat mie tidak berantakan ke mana-mana.
  5. Rasa sensitivitas anak bisa terlatih. Anak belajar memutuskan rasa yang pas baginya saat mengolah makanan.
  6. Melatih rasa percaya diri anak. Setelah selesai mengolah makanan, dan anak melihat hasil masakannya. Berikan pujian pada anak. Hal ini bisa membentuk rasa percaya dirinya.

Jadi, tidak perlu khawatir melihat rumah berantakan, bukan? Karena banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh anak. Dan biarkan anak menjalankan setiap proses tumbuh kembangnya.Tumbuh kembang anak bisa maksimal, orang tua pun bisa berbahagia.

Sort:  

Setuju sekali, anak tak akan pernah bisa belajar bila kita tak memberinya kesempatan.

Ya Mbak @rikanurrizki, harus di beri kesempatan supaya anak mau belajar

Halo @nurulfitri, terima kasih telah menulis konten yang kreatif! Garuda telah menghampiri tulisanmu dan diberi penghargaan oleh @the-garuda. The Garuda adalah semua tentang konten kreatif di blockchain seperti yang kamu posting. Gunakan tag indonesia dan garudakita untuk memudahkan kami menemukan tulisanmu.Tetap menghadirkan konten kreatif ya, Steem On!

terima kasih atas apresiasinya @the-garuda

Congratulations @nurulfitri! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - The results, the winners and the prizes

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Berbakat menjadi chef profesional anaknya mbak @nurulfitri

Salam kenal 🙂

Hihihi.. anaknya senang segala macem, Mbak @santiintan

Aktif & kreatif 😊

Resteemed your article. This article was resteemed because you are part of the New Steemians project. You can learn more about it here: https://steemit.com/introduceyourself/@gaman/new-steemians-project-launch

Sepakat mbak,, rumah yang berantakan adalah tanda bahwa anak kita kreatif lhoo

Iya Mbak @deearif, yang penting anak kreatif hihihi

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 61054.53
ETH 2976.59
USDT 1.00
SBD 3.65