Inilah Yang Menggagalkan Panen Mangga

Assalammualaikum ya ahlil steemit....

Kesibukan harian telah lepas di puncak malam ini, kembali membuka wadah tempat memuncratkan isi batok kepala, steemit menjadi favorit.

Sepanjang hari minggu tadi habis di sibukkan dengan bersih-bersih rumah, karena memang sehabis acara rumah berantakan. Selepas bersih-bersih rumah tak lupa menyapa kebun kecil di halaman rumah yang mungil.

Ada sedikit tersisa tanah untuk dijadikan taman, atau kebun. Berkebun memang menjadi hobi, entah kenapa keasyikan berkebun seperti orang lain asyik bermain poker.

Hobi berkebun diwariskan dari ayah, dahulu saat masih kanak-kanak ayah selalu mengajak berkebun, jika ada pohon yang ingin ditanam maka ayah akan memanggil, katanya "tangan ini dingin", jadi pohon yang ditanam akan hidup dan serasi.

Memang luas tanah dirumah tidaklah luas, kira-kira 1 Rante (sebutan ukuran orang sini). 1Rante mungkin sekitar 20 Meter persegi. Dirumah ada beberapa jenis tanaman dan kebun mungil seperti, anggur, 3 batang mangga, bidara, cabai, bibitan kurma, sampai daun sop (seledri), Bonsai pun tak ketinggalan.

Sore tadi ada yang membuat kesal gemes-gemes gimana gitu, apalacur pohon mangga patah membawa jatuh gerombolan buah yang masih pentil. Sebenarnya tidak hanya hari ini kejadian serupa terjadi, lewat hari lalu juga beberapa dahan mangga tanpa babibu seketika patah begitu saja.

Kekesalanpun memuncak, walau awalnya mengira penyebab patahnya dahan mangga disebabkan buah yang terlalu banyak sehingga dahan tak mampu menopang, ternyata usut punya usut bukan itulah penyebabnya.

Ada keganjilan pada batang yang patah tadi, ditengah batang terjadi pengkroposan atau berlubang, padahal batang mangga tidaklah berlubang seperti batang bambu. Lama menatap pada dahan yang patah tersebut. Akhirnya tau apa penyebab batang mangga patah dan hampir-hampir menggagalkan panen yang sudah lama dinanti.

Dialah pelakunya Sang Ulat penggerek batang, ulat yang tampak unyu-unyu ini ternyata memiliki prilaku yang dzalim. Padahal ulat ini seakan lemah lembut, untuk jalan saja dia harus menggerakan badannya dengan bergelombang dan pelan. Namun dibalik kelemah lembutannya tersimpan prilaku yang berdampak buruk.

Banyak dahan mangga yang harus patah membawa gerombolan buah yang belum waktunya dipanen. Pelan tapi pasti satu persatu dahan menjadi kopong dan mudah patah. Terpaksa dahan yang telah digeroti si ulat harus dipotong.

Sulit menemukan sang ulat, dahan harus dibelah terlebih dahulu dengan sebelumnya menelusuri lubang demi lubang yang telah dibuatnya. Haiiiyyy Ulat perang belum berakhir, aku akan bergriliya mencarimu dan kubasmi kau.

Buruj ck