This Dayah Praiser Refused to be Taught Steemit, Why? / Santri Dayah Ini Menolak Diajarkan Steemit, Kenapa?

in #esteem6 years ago

This Dayah Praiser Refused to be Taught Steemit, Why? / Santri Dayah Ini Menolak Diajarkan Steemit, Kenapa?

On Saturday (17/3/2018) morning, Chief Executive Officer of Serambi Indonesia (Kompas Gramedia group) filled the writing class of students at Dayah Raudhatul Ma'arif in Cot Trueng Village, Muara Batu Sub-district, North Aceh. This is the fourth meeting after the Aceh Writing Forum (FAMe), declared on Saturday (4/2/2018) by Yarmen Dinamika who is also the FAMe coach at the salafi pesantren.

ts1.jpg

I also had the confidence to discuss with santri in dayah with the material of journalistic history on Saturday (2/3/2018) or at the second meeting. I prefer to call the discussion, because I am still learning about journalism. Meanwhile, FAMe Yarmen Dinamika coach is our teacher and my boss at Serambi Indonesia. Of course the quality of the material and the way of delivery is much different from those of me who are still learning.

ts2.jpg

He cares about the literacy of Aceh, so friends at FAMe are dealing with the father of Aceh literacy. Mr. Yarmen-our acknowledgment of our wishes, was present to Lhokseumawe only to fill the material at dayah and at Lhokseumawe Branch FAMe sincerely, unpaid. Though usually once featured on the forum write paid millions.

ts3.jpg

Some time ago, I once succeeded Pak Yarmen as a moderator in an international seminar held by Al Muslim University Bireuen, with speakers from Malaysia. Because it must fill the activities held in Banda Aceh. Perhaps without the trust of Pak Yarmen, I can not get a new experience to be a moderator in such a classy seminar.
Back again to boarding Raudhatul Ma'arif. After completing the material on editing techniques, Pak Yarmen offered to learn steemit to the pesantren santri, so the santri could be spread to the steemites through steemit.

ts4.jpg

However, one of the dayah leadership directly rejected the offer. Pak Yarmen, was silent for a moment and then asked the reason why not willing. The answer given by the dayah leadership was really beyond my expectations, when Pak Yarmen told us about it. Apparently they are very familiar with steemit and some students who attend the writing class had already had a steemit account. I had time to ask the story again to listen carefully while we were having coffee at Coffe Time Lhokseumawe.

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

DQmYfKYGX2M8Qc8nNUi6TqUzHKoeLmafZ6PVBMjt7wjXe5R.gif



Santri Dayah Ini Menolak Diajarkan Steemit, Kenapa?

Pada Sabtu (17/3/2018) pagi, Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia (Kompas Gramedia group) mengisi kelas menulis santri di Dayah Raudhatul Ma’arif di Desa Cot Trueng, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Ini adalah pertemuan ke empat setelah Forum Aceh Menulis (FAMe), dideklarasikan pada Sabtu (4/2/2018) oleh Yarmen Dinamika yang juga Pembina FAMe di pesantren salafi itu.

ts1.jpg

Saya juga pernah mendapat kepercayaan untuk berdiskusi dengan santri di dayah itu dengan materi sejarah jurnalistik pada Sabtu (2/3/2018) atau pada pertemuan kedua. Saya lebih senang menyebut diskusi, karena saya juga masih belajar tentang jurnalistik. Sedangkan Pembina FAMe Yarmen Dinamika, adalah guru kami dan sekaligus atasan saya di Serambi Indonesia. Tentu kualitas materi dan cara penyampaian jauh berbeda dengan saya yang masih belajar.

ts2.jpg

Beliau memang peduli terhadap literasi Aceh, sehingga teman-teman di FAMe menggelari dengan bapak literasi Aceh. Pak Yarmen-sapaan akrap kami, hadir ke Lhokseumawe hanya untuk mengisi materi di dayah itu dan di FAMe Cabang Lhokseumawe dengan ikhlas, tanpa dibayar. Padahal biasanya sekali tampil di forum menulis dibayar jutaan.

ts3.jpg

Beberapa waktu lalu, saya pernah menggantikan Pak Yarmen sebagai moderator dalam seminar internasional yang diadakan Universitas Al Muslim Bireuen, dengan pemateri guru besar dari Malaysia. Sebab saat itu harus mengisi kegiatan yang diadakan di Banda Aceh. Mungkin tanpa kepercayaan dari Pak Yarmen, saya tak bisa mendapatkan pengalaman baru menjadi moderator di seminar yang berkelas seperti itu.

Kembali lagi ke pesantren Raudhatul Ma’arif. Setelah selesai menyampaikan materi tentang teknik editing, Pak Yarmen menawarkan untuk belajar steemit kepada santri dayah itu, sehingga santri itu karya tulis dapat disebarkan ke para steemians melalui steemit.

ts4.jpg

Namun, salah satu dari pimpinan dayah itu langsung menolak tawaran tersebut. Pak Yarmen, sempat terdiam sesaat dan selanjutnya menanyakan alasan kenapa tak bersedia. Jawaban yang diberikan pimpinan dayah itu sungguh di luar dugaan saya, ketika Pak Yarmen menceritakan tersebut kepada kami. Ternyata mereka sudah sangat paham dengan steemit dan sebagian santri yang mengikuti kelas menulis itu sudah lebih dulu memiliki akun steemit. Saya sempat bertanya kembali cerita tersebut untuk mendengar seksama ketika kami sedang ngopi di Coffe Time Lhokseumawe.

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

DQmYfKYGX2M8Qc8nNUi6TqUzHKoeLmafZ6PVBMjt7wjXe5R.gif



Sort:  

Maaf @jaff, tulisan anda sepertinya terputus. anda tidak memberikan alasan yang jelas tentang sebab-sebab penolakan steemit di dayah tsb. Ini menjadikan tulisan anda semi ambigu bagi saya. Semoga postingan ke depan bisa anda lanjutkan cerita ini dengan lebih terperinci.

Terimakasih @lamkote sudah berkunjung ke blog saya. Benar cerita ini akan saya lanjutkan di postingan selanjutnya jika memang ada yang terputus kenapa santri menolak diajarkan steemit.

saya tunggu @jaff. Saleum

Baik. Terimakasih bang @lamkote

Opotalah, seeib brat penasaran teuh. Meukh'am neukoh calitra😧

Hehehe. Get that nateuh, sang kabeh keuh ceritanyan.

Sebenarnya saya selama ini uga masih bertanya2 perihal hukum kita !e!peroleh uang dr steemit bg @jaff. Sampai sekarang ini saya masih belum mndptkan kejelasan hukum di dalam islam apa boleh atau tidak. Ketidak jelasan hukum tersebut membuat saya dlm keadaan gamang tidak berani terlalu mempromosikan atau mengajak kwn2 lain untuk bergabung di steemit. Krn jika itu seseuatu y haram maka saya akan ikut serta atas dosa y mereka buat..
Sebagai orang y awam saya sebenarnya tidak tahu harus bertanya kepada siapa atas hukum mata uang digital tsb..

Terimakasih bang @asrul.aziz. Ada beberapa penjelasan yang saya dengar dari beberapa teman-teman yang sudah senior di steemit. Saat ini MUI, masih mengkaji tentang steemit, dan belum memutuskan hukumnya. Ada yang berpendapat sebelum ada putusan MUI silahkan bermain.
Ada juga yang berpendapat, di steemit ini kita bekerja, dengan "menjual"karya tulisan dan foto". Jadi sudah sewajarnya mendapatkan imbalan. Ini mungkin sebagai bahan pertimbangan saja.

Saya uga memandang demikian kak krna slma ini ngeblog uga. Jd, knp kmdian pi dah ke steemit krn memang steemit lebih mudah kgk terlalu ribet seperti blog. Tp, y mnjdi pertimbangan hukum adalah bayarannya dlm bntuk uang digital sbd. Apakah uang digital itu memenuhi syaray sebagai mata uang?
Kita tunggu saja keputusannya dari pihak MUI bg @jaff

Keren nih.... Kehadiran Steemit menumbuhkan semangat literasi yang tinggi di kalangan santri. Mereka tidak ketinggalan kereta.

Sepakat bang @ihansunrise. Bahkan bisa jadi kedepannya kereta tidak akan berangkat sebelum diisi oleh santri dan para steemians. Salam KSI

Adak hana meuho uram ujong pih tetap lon vote bg beh ? Wkwkwk

Hahaha, munyo meunan akan tasambong dalam edisi selanjutnya

Menurut pemahaman saya setelah membaca isi tulisan anda adalah tidak ada yang terputus, justru cerita yang sangat menarik ketika orang yang membaca dibuat penasaran sedemikian rupa pada pernyataan " kenapa salah satu pemimpin menolak untuk diberikan pemahaman tentang steemit kepada santri", ini akan membuat pembaca berfikir pro dan kontra, contoh seperti saya yang sangat pro kepada dayah akan berfikir ada apa dengan orang ini?, Unik nya adalah ketika jawaban yang diharapkan adalah, " karena para santri sudah lebih dulu memahami tentang steemit, jadi tidak perlu dijelaskan lagi". Menurut saya ini sebuah pernyataan kejutan untuk pembaca, dan menarik sekali tulisannya, dan tidak ada yang terputus dari cerita ini terima kasih @jaff. Maaf ini hanya menurut pemahaman saya sebagai orang awam.

Luar biasa teliti @mrday. Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya. Steemit ternyata bukan hanya platform baru untuk mencari sbd saja, tapi juga menjadi media untuk memperoleh teman baru. Salam KSI

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63855.79
ETH 3113.00
USDT 1.00
SBD 4.04