JIWAMU TAK SEBESAR BEBANMU

in #esteem6 years ago



source.img
ilustrasi

Selamat pagi sobat steemian, selamat beraktifitas dihari yang penuh berkah ini dan semoga tidak ada kekurangan dalam menjalankan aktifitas anda sobat steemian, hari ini saya ingin berbagi cerita pendek (cerpen) tentang seseorang yang pernah singgah dirumah yang banyak penghuni, tapi cerita ini hanyalah sebuah cerita fiksi yang saya sendiri tidak tau siapa tokoh yang ada dalam cerita tersebut, semoga cerita ini bisa menjadi bahan bacaan untuk menemani aktifitas anda hari ini.

Dua tahun sudah kamu pergi meninggalkan rumah, rumah yang pernah membesarkan namamu, rumah yang pernah membuatmu nyaman untuk berekpresi, kau tinggalkan keluarga yang sangat mencintaimu, kau pergi tanpa ada rasa bersalah, seolah-olah kamu besar tanpa ada campur tangan orang lain.

Semua orang bertanya kepada saya kenapa kamu pergi tanpa ada kata pamit, saya tidak tau harus bagaimana menjawab setiap pertanyaan apabila ketemu orang-orang yang pernah mengenalimu, kamu pergi meninggalkan bekas yang mendalam di hati orang yang pernah mengenalimu, mereka sudah menganggap dirimu melebihi orang yang hanya sekedar singgah, datang dan pergi sudah biasa bagi mereka, tapi dirimu sudah terlanjur mengikat kasih di hati mereka, empat tahun kamu bersama mereka, pahit dan manis sudah mereka lewati bersamamu tapi dirimu memang tidak punya hati untuk hanya sekedar mengucap kata terima kasih kepada mereka yang telah mendukung setiap kebijakanmu.
Kini kau telah pergi, dan tidak tau entah kapan kamu kembali, hadirmu masih ditunggu oleh orang-orang yang sudah terlanjur terikat kasih denganmu tapi tidak dengan saya, saya sudah tau siapa dirimu, saya sudah tau sifat kepribadianmu tapi tenang saja, saya tidak akan menghalangimu untuk kembali bersama mereka.


source.img

Setelah kepergianmu saya hanya mendengar keluhan dari mereka, dari orang-orang yang pernah mengenalimu, kenapa dan kenapa kamu pergi ada apa denganmu, apa yang membuat kamu pergi, pertanyaan itu seolah-olah menghantui setiap hari dipikiran saya, tapi saya mencoba untuk bersikap bijak dalam menyikapi semua pertanyaan tersebut, walaupun saya tau yang sebenarnya kenapa kamu pergi tanpa ada kata pamit, tapi sampai sekarang saya masih menyimpan itu semua dan tak ingin menyampaikan kepada orang-orang yang bertanya.

Sekarang kamu sudah pergi dan singgah ditempat baru yang jauh dari kehidupan mereka serta kehidupan saya, bagi saya itu tidak penting dimana kamu singgah dan kemana kamu pergi, karena saya sudah menguburkan dalam-dalam rasa yang pernah singgah di hati saya. Kini saya sedang menikmati hikmah yang allah berikan untuk saya, untuk orang yang pernah engkau tinggalkan tanpa ada rasa terima kasih.

Untuk dirimu yang pernah saya kenal, saya hanya bisa berdoa agar kamu bahagia ditempat yang baru, tempat yang pernah menolak dirimu, tapi apa yang saya dengar kemaren membuat saya terperanjat dari tempat duduk saya, sekaligus juga ikut perihatin dengan kondisi kamu saat ini, tapi apa boleh buat, saya tidak bisa dan tidak mau lagi memikirkanmu karena saya sudah terlanjur menguburkan rasa itu dalam-dalam dan tak ingin membuka lagi lembaran kelam itu.


source.img

Terus terang saya ikut perihatin dengan beban yang kamu hadapi sekarang walau saya tau Jiwamu tak sanggup menerima beban yang ada sekarang, Jiwamu tak sebesar bebanmu saat pikiran ini melayang terlintas namamu aku seakan melihat tubuhmu yang tak sekuat dulu, bahumu yang tak sekekar dulu, ubanmu yang mulai menutupi kepalamu sungguh dirimu tak sanggup menanggung beban itu sendiri tanpa ada orang lain yang membantumu, sekarang saya hanya bisa mendoakanmu agar kamu tabah dan mampu menghadapi semua ini. Saya tidak tau apakah ini sebuah karma atau bukan dan mungkin juga ini sebuah petanda dirimu itu tidak mampu untuk memikul tanggung jawab itu, semoga dengan kejadian ini kamu bisa intropeksi diri dan bermuhasabah serta bermunajat kepada sang pencipta bahwa kamu pernah berburuksangka atau memang menyakiti orang lain.

bersambung......


SALEUM MEUTALOE SYEDARA
@hermanlc


Sort:  

Biarkan, biar!
Lepas, lepaskan. Tatapan matanya tak bersahabat seperti dulu, senyuman yang terkadang tak lagi bak gayung bersambut.
Lenyap, hilangkan.
Ada aku di sampingmu, biarpun materi belum mampu ku beri, namun tenaga ini adalah milikmu, pakai saja kapan engkau suka, aduen.

terima ksih kawan, sudah lama rasa itu saya lenyapkan, walau bekas masih ada namun sudah kering dan menjadi parut, sebagai bukti bahwa saya pernah luka...khak

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by hermanlc[EU-IND] from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 64432.28
ETH 2648.26
USDT 1.00
SBD 2.78