Menuju beutong ateuh melintasi gunung singgahmata
Sambungan kedua perjalanan menuju tanah gayo
Setelah beristirahat di puncak gunung singgahmata di rumah singgah milik pemerintah nagan raya sedikit kurang perawatan perumahan tersebut padahal ini masih dalam kategori jalan lintasan provinsi dari nagan raya ke takengon
Dari krueng isep mendaki gunung singgahmata yang cukup tinggi, setelah tiba di puncak gunung singgahmata jalan mulai menurun kurang lebih lima kilometer di sebelah kiri ads sebuah kuburan masa komplik Aceh makam tungku baharuddin.
Setelah singgah dimakan teungku baharuddin yang sudah ada gubuk kecil di samping makan, serta ada bak penampung air, namun dinginnya di makam ini luar biasa sehingga kami bergegas melanjutkan perjalanan.
Setelah empat puluh menit kami turun gunung yang berliku liku, kami sudah melihat cahaya lampu listrik di pemukiman penduduk kecamatan beutong ateuh yang kampung nya berada di lembah yang di kelilingi gunung.
Di pemukiman beutong ateuh ada empat desa yaitu desa blang merandeh, desa blang puuk, desa blang teungoh dan desa babah suak dengan pimpinan empat orang kepala desa.
Dalam pemukiman empat desa sekarang sudah menjadi kecamatan beutong ateuh yang sudah ada kantor camat, kantor polisi, kantor koramil, satu unik sekolah dasar, satu unit sekolah smp.
Di beutong ateuh saat ini sudah memiliki sebuah puskesmas di lintasan beutong ateuh takengon, akhirnya kami setelah melintasi jembatan sungai beutong ateuh singgah di restaurants minum kopi.
Pemukiman beutong ateuh terdiri dari empat desa yang di tengah mengalir sebuah sungai berbatuan dengan airnya sangat dingin, sungai ini berpucuk ke laut tawar dan bermuara ke sungai meureubo.
Di pemukiman beutong ateuh menyimpan sebuah peristiwa yaitu pada suatu hari hari jumat meninggal sekitar 56 orang di kompleks pesantren teungku bantaqiah pada tahun 1999.
Peristiwa berdarah hari jumat masa itu berakhir dengan sidang di pengadilan tinggi Banda Aceh yaitu sidang koneksitas terhadap korban 56 masyarakat sipil pada saat itu.
Setelah minum kopi kami pun berangkat menuju takengon dan kami pun harus mendaki kembali, karena pemukiman beutong ateuh di dasar lembah yang sangat dalam.
Bila kita berada dalam pemukiman beutong ateuh maka bila mau kenagan raya harus mendaki sampai gunung singgahmata dan bila kita mau ke takengon maka kita juga harus mendaki gunung untuk tiba di takengon.
Inilah cerita sambungan ke dua perjalanan menuju takengon santai beristirahat di restaurants coffee desa blang puuk kecamatan beutong ateuh kawasan dingin sejuk tiada tara, lingkungan masih alami, selasa 11desember 2018 by @abduljalil.mbo
Link kisah perjalanan pertama dapat di baca pada artikel berikut ini :
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Setinggi tingginya gunung mari kita daki dengan telapak kaki